1. Godaan

77.1K 452 7
                                    

"Good morning Honey." Sapa Dion yang baru saja keluar kamar pada istrinya Zwetta.

"Good morning." Balas Zwetta sambil membawakan dua gelas ke meja makan.

Zwetta baru saja menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Seperti biasa kopi untuk Dion dan teh tanpa gula untuk dirinya, ditambah dengan roti yang sudah di bakar. Begitu Zwetta duduk, Dion langsung mencium bibir Zwetta sapaan keduanya setiap mereka baru bertemu.

"Kau bangun cepat?" Tanya Dion saat melihat Zwetta yang kini sudah siap lebih awal. Biasanya mereka akan selesai secara bersamaan dan akan sama-sama membuat sarapan. Tetapi kali ini Zwetta yang melakukannya sendiri.

"Iya, tadi harus mengerjakan laporan lagi jadi bangun lebih cepat." Jawab Zwetta sambil memakan roti yang sudah disiapkannya itu. Sedangkan Dion membuka I-pad miliknya sambil memakan roti. Begitu juga dengan Zwetta yang memainkan handphone miliknya. Rutinitas keduanya setiap pagi pasti melihat laporan yang masuk.

Keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaan mereka, sampai terkadang mereka bertemu hanya ketika sarapan dan makan malam. Bahkan mereka juga harus di sibukkan dengan laporan yang ada sehingga fokus dengan kegiatan masing-masing.

"Oh iya kau masih inget dengan temanku yang mau nginap di rumah kita bukan?" Tanya Dion tiba-tiba. Zwetta mengangkat kepalanya dan menatap Dion dengan mengernyitkan keningnya.

"Masih kenapa?" Tanya Zwetta bingung.

"Temenku akan datang nanti malam, aku akan berusaha pulang cepat." langsung mematikan handphonennya dan meletakkannya di meja.

"Kenapa baru bilang sekarang? Aku tahu dia tidak mengebarimu pagi ini, tapi kenapa kau baru memebritahuku sekarang? Kau tahukan kalau aku lagi bahkan aku belum menyiapkan apapun untuk menyambut kedatangan temanmu itu, untuk menyiapkan kamarnya saja belum." Kata Zwetta kesal dengan suara yang sudah meninggi.

"Maafkan aku. Aku lupa honey, aku baru membaca pesannya lagi pagi ini memberitahu bahwa dia sudah berangkat. Maafkan aku, apa kau bisa menyiapkannya?" Bujuk Dion.

"Tidak tahu, kau selalu saja seperti itu semua dilupakan dengan mudah. Kau anggap semuanya mudah, kau pikir aku hebat sampai semua bisa ku selesaikan dalam waktu cepat? Kau hanya bisa merepotkanku saja, tidak pernah mau membantuku." Kata Zwetta masih kesal sambil memasukkan barang-barangnya yang ada di atas meja ke dalam tas.

"Maafkan aku honey, aku benar lupa." Ucap Dion penuh sesal.

"Selalu saja begitu, alasannya selalu lupa. Selalu banyak kerjaan, untuk hal kayak gini aja kau lupa apa lagi hal yang lain. Kapan ingatnya kau kalau terus kayak gini." Zwetta bangkit berdiri begitu juga dengan Dion.

"Kau mau berangkat?" Walaupun Zwetta sudah bersikap kesal dan marah, tetapi Dion masih saja bersikap sabar dan tidak mau ikutan emosi.

"Hm, aku berangkat." Zwetta hendak pergi namun langsung ditahan Dion untuk diciumnya, namun Zwetta mala menghindar membuat Dion terdiam. "Aku tidak mood, aku juga sudah terlambat." Setelah mengatakan itu Zwetta pergi begitu saja meninggalkan Dion yang masih diam.

Dion sudah sering mendapati Zwetta yang marah padanya karena kesalahannya. Maka itu Zwetta akan menghindar saat Dion mempunyai kesalahan. Jikalau seperti itu Dion hanya bisa memahami dan mencoba sabar, karena bagaimanapun Zwetta seperti itu karena kesalahannya. Dion menghembuskan nafasnya kasar, lalu ia juga ikut pergi ke kantor.

*****

"Rossie tolong belikan bed cover yang baru sekarang, untuk umum saja bisa di pakai di kamar pria atau wanita." Kata Zwetta pada Rossie asistennya begitu sampai di kantor.

"Kenapa mendadak Nona?" Tanya Rossie bingung.

"Kau tahu kalau Dion selalu lupa memberitahu sesuatu hal yang penting. Dia baru mengatakan kalau temannya bakalan datang hari ini dan menginap di rumah, jadi aku belum mempersiapkan apa-apa. Oh iya pesankan makan malam dan minuman juga, tidak mungkin tamu Dion tidak disambut." Rossie tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

LOVE AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang