1-Dia

283 103 85
                                    

2018-

Hari ini, tepat satu bulan aku menjadi mahasiswi di salah satu perguruan tinggi Bandung. Rasanya senang sekali ketika keinginan kita tercapai.

Waktu satu bulan itu, aku habiskan untuk berkeliling kampus. Ya, walaupun belum semua aku jelajahi. Setidaknya aku sudah cukup terbiasa dengan keadaan di sini.

Drrrt

Sebentar, ponselku bergetar.

Sania :
Nath, lo dimana?

Itu pesan dari Sania. Oiya, Sania itu teman baruku di kampus.

Dia cantik, baik, dan 'tomboy'. Bukan. Bukan penampilannya yang tomboy. Dia bahkan berambut panjang dan sangat menyukai warna pink. Nanti kalian pasti tau dimana letak 'tomboy' yang kumaksud.

Drrrt

Oh yaampun. Ini pasti Sania lagi, karena aku tak cepat membalas pesannya.

Sania :
Heh dugong! Dimana looo??!!!

Oke, aku mendongakkan kepala melihat sekitar. Mencari sesuatu untuk acuan agar Sania mengetahui letakku sekarang.

Tunggu, aku melihat seseorang

Diaa....?

Ddrrttdrtddr

Aku menatap ponselku sekilas, menggeser tombol hijau kemudian menempelkannya ke telinga. Dan kembali mencari seseorang yang menarik perhatianku tadi. Namun, nihil! Dia sudah tidak ada dalam jangkauan retinaku.

"HEH!!! LO DIMANA ASTAGAA??!"

Baik, kembali ke Sania.

"Gue... ehh ada di taman. Iya ada di taman belakang, San. Hehehe"

"Yaampun Nath, gitu doang kenapa susah banget si buat bales chat gue. Lo di situ aja! Gue otw sekarang."

Tut-tut-tut

Oke. Mari kita tunggu Sania datang.

⚫⚫⚫

Setelah Sania datang tadi, dia langsung menarik tanganku dan aku tak tau akan dibawa kemana.

"Temenin gue balikin ini ke fakultas sebelah," itu jawaban Sania sambil mengangkat paperbag yang ia bawa saat kutanya.

Sania memang memiliki teman di fakultas kedokteran gigi. Ya, fakultas itu tidak terlalu jauh dari fakultas gizi, fakultasku dan Sania tentunya.

"Bentar deh, gue telpon dulu ni bocah."

Sambil menunggu si 'bocah', aku memanfaatkan waktu untuk melihat-lihat gedung fkg yang... mewah. Gedungnya lebih luas dibanding fakultasku.

Di samping teras yang sekarang menjadi tempatku dan Sania menunggu, terdapat taman-taman kecil dengan kolam ikan ditengahnya. Lucu sekali.

Aku beralih pada pintu besar transparan, mengintip bagian dalam. Ukuran lobinya standar untuk kampus yang besar ini.

Eh, itu bukannya orang yang kulihat tadi di taman?

Dia keluar dari gedung FKG!!

Dia berjalan ke arahku! Astaga!!! Jarak dia dengan ku bahkan tak lebih dari satu meter. Dan dia melewatiku begitu saja? Yaampun!

Anemone SparkleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang