27 🖤 NIGHT IN THE WOODS

Începe de la început
                                    

"Lahan di hutan ini milik keluarga pak marwan, Mbak Rosa. Rumah itu terkadang dipakai untuk acara liburan. Di sekitar sini juga ada danau sama sungainya-" tunjuk bi Siwi pada rumah kayu di depan mereka.

"Ooohhh...." Rosa ber-oh panjang menunjukkan rasa kagum.

"Tapi bi... ada acara apa kita kesini?" Tanya Rosa kemudian, ia berharap saat itu mendapat jawaban yang sejujurnya.

Bi Siwi mengerling dan menatap Rosa penuh arti. "Iya, soalnya nanti kan acara perayaan ulang tahunnya bos besar - alias Mas Alex, hihihi..." jawab bi Siwi sambil terkekeh dengan senyuman yang sangat lebar.

"APA?!"

Sontak saja Rosa langsung memekik kaget begitu mendengar jawaban Bi siwi. Ia sebenarnya tau tanggal lahir Alex dimana dulu pernah dilihatnya pada dokumen pernikahan mereka. Tapi kejadian belakangan ini benar-benar membuatnya lupa sama sekali akan hari ulang tahun sang suami.

"Astaga Bi... Rosa lupa. Rosa belum siapin kado..." kata gadis itu penuh penyesalan dan rasa cemas.

"Enggak apa-apa... sudah, mbak Rosa enggak usah pikirkan itu" bi Siwi mencoba menenangkan.

"Gimana gak dipikirin bi, masak nanti Rosa sendiri yang gak bawa kado, yang lainnya pasti udah siapin kado buat Mas Alex..."

'Mana aku ini istrinya' tambah sesal gadis itu dalam hati. Walaupun sedang bersitegang tapi Rosa merasa punya kewajiban menyiapkan hadiah untuk sang suami.

"Enggak apa-apa, kadonya menyusul saja besok. Pasti beliau juga gak bakal marah"

Rosa hanya bisa menggigit bibirnya erat. Ia benar-benar malu jika membayangkan tak mampu memberikan apapun untuk suaminya apalagi di hadapan keluarga besar.

***

Tanpa mengurangi kerisauannya karena lupa membeli hadiah, Rosa pun mulai melangkahkan kaki pada jalan setapak menuju kabin. Ia melihat beberapa mobil bak terbuka dan minivan terparkir di sisi lain bangunan itu. Beberapa orang juga terlihat memasang lampu-lampu gantung di sekitar teras dan pohon-pohon terdekat. Yang lainnya sibuk menurunkan berbagai macam peralatan dan juga bunga-bunga yang masih terbungkus koran.

Begitu masuk ke dalam kabin Rosa dibuat takjub dengan pemandangan yang ada di dalamnya. Bagaimana tidak, orang-orang yang Rosa yakini sedang mempersiapkan acara untuk nanti malam sedang sibuk mendekor ruang tengah kabin dengan berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus bunga beraneka macam, ada peony, lily, hortensia, freesia, baby breath dan yang paling banyak tentu saja mawar berbagai warna. Mereka juga menambahkan lampu hias dan lilin-lilin dalam gelas yang menghiasi setiap sudut ruangan.

'Baru ditata aja udah bagus banget... apalagi kalau udah selesai semua' batin Rosa kembali berdecak kagum usai melupakan kegelisahannya sejenak.

***

Saat matahari terbenam, Rosa bersiap menyambut acara yang hendak dimulai. Ia menggunakan peralatan mandi lengkap yang ada di dalam kabin untuk membersihkan diri selepas membantu mendekor isi ruangan.

Rosa tengah mengeringkan dirinya di ruang tidur tamu saat ia mendengar suara pintu diketuk.

"Mbak Rosa, ini Bi Siwi" celetuk seseorang dari luar.

Rosa mendengar seruan tersebut dan buru-buru memakai bathrobe lalu membuka pintu. "Ada apa bi?" Tanya Rosa pada Bi Siwi yang telah berdiri di hadapannya.

"Ini saya ada titipan dari Pak Marwan. Katanya mbak Rosa harus pakai ini untuk acara nanti malam" ucap Bi siwi sembari mengulurkan sebuah gantungan baju dengan garment cover serta satu paper bag kecil.

MARITAREUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum