SEVEN.

1.8K 252 42
                                    

Kepalanya sakit bukan main ketika ia baru tersadar dari bius yang membuatnya kehilangan kesadaran, matanya mengerjab mencoba menghalau rasa pening yang menyerang kepalanya hingga lambat laun sakit itu mereda. Ia mengangkat kepalanya dan terkejut saat mendapati dirinya tengah duduk terikat dengan kaki yang bergelantung , tempat ini asing baginya Jungwoo tak pernah tahu tempat seperti ini sebelumnya sebab ia hanya menghabiskan waktunya berada di kamar perawatan sepanjang waktu. Jungwoo mengerang sakit merasakan lengannya kebas namun tak mengubah apapun, ia tetap terikat tanpa membuat rasanya lebih baik.

Tempatnya saat ini terlalu gelap, ia tak bisa melihat apapun kecuali suara tapak heels yang mulai mendekat kearahnya.Beberapa saat Jungwoo berharap bahwa itu adalah bantuan untuknya namun sepertinya ia salah mengira karena setelah itu sebuah jemari kurus mencengkram wajahnya, menekan bagian rahangnya dengan kuat hingga rasanya Jungwoo ingin berteriak karena kuku orang tersebut menusuk wajahnya.

"Apa yang dilihat Jaehyun dari pria lemah sepertimu hah?" Suara itu tampak marah, Jungwoo ingin sekali membalas seandainya dia bisa.

"Jaehyun tak pernah melihatku sama sekali, meski kami berada dalam hubungan serius dan kau lintah yang terus menempelinya. Apakah kau tidak sadar bahwa kau merusak segalanya?" Gadis itu lagi-lagi memojokkannya, Jungwoo merasa sesuatu dihatinya terluka.

Sebuah hubungan, gadis itu mengaku mereka berhubungan benarkah itu.

"Kau seharusnya mati saja, berhenti mengganggu hidup Jaehyun!" intonasi gadis itu berubah, jauh lebih tinggi. Cengkraman jari itu tak ayal melukai wajanya, Jungwoo merintih tertahan ia mencoba menetralkan dirinya yang terkejut dan ketakutan.

Jungwoo merasa hal ini tak asing, dirinya yang ketakutan bergetar kala perempuan itu menampar wajahnya. Sekali lagi kondisi ini tak asing baginya namun Jungwoo tak yakin karena kini kepalanya mendadak sakit ia merasa sebuah godam berat menghantam kepalanya, Ia berteriak kesakitan secara tiba-tiba mengeluarkan sebuah gema nyaring memenuhi ruangan yang gelap.

Sialan! rasa itu tak kunjung mereda bahkan kini rasa sakit lain ikut menjalar dibagian tubuh lainnya, kerongkongannya terasa perih akibat teriakannya sendiri.

Jaehyun ku mohon selamatkan aku. . .

Jungwoo merapalkan kalimat itu berulang kali didalam hatinya, berharap Jaehyun bisa menemukannya dan membantunya keluar dari tempat mengerikan ini. Lagipula kepada siapa lagi ia bisa menggantungkan harapan selain kepada Jaehyun yang mengaku kekasihnya.

"Bahkan jika kau kehabisan suara, tidak akan ada yang dapat menolongmu dari tempat ini Jalang gay menjijikan!!" ketus gadis itu. Jungwoo mendecih benci.

Ia akan memasukkan gadis itu di daftar hal yang dibencinya setelah ini, Jungwoo berjanji untuk hal itu.



Ia akan memasukkan gadis itu di daftar hal yang dibencinya setelah ini, Jungwoo berjanji untuk hal itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Ditempat lain tak jauh berbeda atmosfer ketegangan begitu kental terasa apalagi saat seorang pengusaha shadow ekonomi dunia telah mengeluarkan sifat kejinya, tak akan ada yang bisa lolos darinya bahkan dewa kematian sekalipun. Jaehyun menaiki Jeep terdepan memimpin puluhan jeep lain  laksana pasukan barakuda yang siap berperang di medan pertempuran yang terbuka, seluruh anak buah terlatih ikut bersamanya tak terkecuali Johnny dan orang-orang kepercayaannya yang lain. Jaehyun bersumpah, siapapun itu ia tak akan segan-segan membunuh jika berani menyentuh Jungwoo-nya seujung kuku pun.

"Hentikan semua perjalanan udara dan laut, jaga semua batas antar kota dan jangan biarkan satu jengkal jalanan pun terlewat! periksa semua kendaraan dan rumah bahkan gubuk kumuh di tengah hutan sekalipun, temukan Jungwoo secepat mungkin. Tim pertama yang menemukannya akan ku berikan bonus yang tak pernah kalian bayangkan" ucapan Jaehyun laksana titah raja, tak ada yang berani mencela ucapannya maka hanya dengan satu tarikan napas semua anggotanya bergerak cepat, mengejar semua tempat untuk mendapatkan pujaan hati tuannya.

Jaehyun akan membuktikan bahwa mencari perkara dengannya adalah hal yang salah, ia tak akan membiarkan dirinya kalah tidak lagi. Malam itu pertempuran mematikan akan menyambutnya dan seluruh pasukannya, tidak peduli berapa banyak nyawa dan mahalnya harga yang harus dibayarkan demi seseorang bernama Kim Jungwoo, yang jelas Jaehyun telah bersumpah bahwa ia tak akan kehilangan cintanya untuk kesekian kalinya.

Bukankah dunia tau betapa gilanya ia terhadap manusia satu itu, ditambah dengan dendam dimasa lalu yang tak bisa dimaafkan dengan mudah. Jaehyun akan memburu mereka semua, tak kenal ampun. Seseorang pernah mengatakan hal ini padanya bahwa seorang pria sejati hanya bisa disebut pria jika ia mampu bertanggung jawab atas pilihannya, dan Jungwoo adalah pilihannya sebab itulah bagaimana sulitnya dunia menjauhkan keduanya Jaehyun akan menemukan cara untuk mendapatkan pilihannya kembali.

Sementara semuanya berpisah di perpotongan jalan, rombongan pawai Jeep terus melaju membelah jalanan TongYeong. Jaehyun memilih mengawasi anak buahnya dari layar tablet berproteksi tinggi, ia memperhatikan arus dijalanan membaginya menjadi beberapa kotak membedakannya berdasarkan nama distrik. Sesuatu menarik perhatiannya, tak biasanya ada kegiatan industri pelabuhan saat dini hari seperti saat ini, terlalu awal untuk memulai pekerjaan dan terlalu larut untuk tetap melanjutkan proses produksi.

"Halo tim eksekusi, sisir semua kawasan pelabuhan. Ada hal aneh disana, kabari aku sepuluh menit dari sekarang atau peluru di tanganku akan langsung bersarang di kepala kalian" Ucap Jaehyun serius.

layar itu berkedip, sebuah sensor yang dapat mendeteksi suhu tubuh terlihat mengendar dari sebuah tempat Jaehyun memperhatikan hal itu begitu serius. walkie talkie di sisinya berbunyi, "Lapor Tuan, kami telah sampai di pelabuhan dan akan menyisir lokasi"

"Lakukan dengan cepat!" Perintahnya.

Melihat segalanya melalui layar, Jaehyun menarik napas lambat fokusnya masih kepada lampu sensor di hadapannya hingga suara ponselnya merusak segalanya, Jaehyun hampir memaki namun terhenti ketika mendengar kabar yang disampaikan oleh bawahannya.

"Ini sangat genting Tuan, anak perusahaan di daerah Gangnam baru saja mendapat terror, sekarang pasukan penjinak bom sedang mencoba menghentikannya" Jaehyun mendesis marah, tangannya yang bebas terkepal kuat membuat jemari indah itu memutih pucat menghentikan seluruh aliran darah ditangannya. Ia menyeringai lantas otaknya segera bergulir memecah fokusnya menjadi dua sisi.

"Kau tangani hal ini, besok pagi akan ku temukan bajingan itu"

Telepon terputus begitu saja, kini Jaehyun tak lagi bisa bersikap lunak. Tak hanya Jungwoo kini perusahaannya pun ikut diganggu, hanya soal waktu hingga ia bisa menghabisi tikus busuk yang menantangnya.

"Jika ini mau mu, maka bersiaplah untuk hidup di neraka terendah keparat!"




"Jika ini mau mu, maka bersiaplah untuk hidup di neraka terendah keparat!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Siapa yg kangen work, Intimidate Vol.2 ; fool ?
Sini berpelukan😁

INTIMIDATE VOL.2 ; FOOL [JAEWOO]Where stories live. Discover now