DRIE.

1.9K 247 17
                                    

Kun berjalan tergesa setelah menerima telepon dari ruang gawat darurat, ada hal mendesak yang harus dilakukannya sekarang padahal malam ini adalah jadwalnya untuk menjaga pasien di kamar 404. Langkahnya semakin cepat saat matanya menangkap sosok rekan kerjanya yang baru saja keluar dari ruang rekam medik, "Ah Lucas, kebetulan sekali. Aku butuh bantuanmu malam ini" Katanya, Lucas mengerutkan alisnya tak mengerti.

"Ada apa Hyung?" tanyanya.

"Bisa kau gantikan aku untuk menjaga pasien di kamar 404 ? Walinya baru saja pergi tadi dan aku ada operasi mendadak sekarang, bagaimana Lucas?"

"Tapi aku baru selesai dengan jam jagaku Hyung, Chittapon kemana?" Kun menghela napasnya, "Dokter centil itu mengambil cuti, tidak bisa diganggu"

Lucas pasrah saja, mengingat bagaiaman krusialnya pasien kamar 404 membuat Lucas mau tak mau bekerja dengan jam tambahan.

"Aku akan menggantikan jam kerjamu nanti" Kun memberinya tawaran.

"Baiklah, semoga operasimu berjalan lancar Hyung"

Lucas tiba pukul sebelas malam, ia menyempatkan diri untuk mandi dan memesan seporsi roti isi daging dari kantin 24 jam Saerrin. waktu terus berputar membiarkan Lucas menikmati makan malamnya dengan duduk hening disamping ranjang pasiennya, ia mengunyah roti isinya dalam diam sesekali menatap wajah polos pasien Kim yang tidur dengan pulas. Pria tinggi itu baru saja kembali dari toilet saat menyaksikan bagaimana pasien kamar 404 membuka matanya.

"K-kau sadar?" Lucas menganga, lantas segera memeriksa pasiennya mengandalkan predikat dokter yang dimilikinya.

"K-kau sadar?" Lucas menganga, lantas segera memeriksa pasiennya mengandalkan predikat dokter yang dimilikinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun harusnya tak melakukan pekerjaan semacam ini sendiri tapi sekarang ia justru melakukannya. Pembunuhan tempo hari mengundang saksi mata, seorang wanita Jerman melihat kejadian tersebut. Jaehyun memperhatikan bayangan yang tampak dari balik tirai tersebut sebelum akhirnya wanita itu mematikan lampu tidurnya.

Jaehyun menghubungi seseorang, "Urus wanita Jerman itu dengan rapi sialan!" perintahnya.

Setelah selesai dengan urusannya Jaehyun memutuskan untuk kembali ke mansion mewahnya, ia harus mulai bekerja lagi besok dan kunjungan selanjutnya ada di akhir pekan. Pukul dua malam Jaehyun beranjak menuju kamar tidurnya dan tertidur pulas.

Sepanjang pagi semua surat kabar dipenuhi dengan berita yang sama soal bagaimana inflasi membuat mata uang mereka merosot drastis tiap waktunya, perpuratan keuangan dunia mungkin sedang sekarat atau hal lain yang melandasi kejadian tersebut. Kantor jasa konsultasi anak perusahaan milik Jung Corp mendadak berisik dengan hiruk pikuk yang tak biasa, telepon masuk silih berganti beberapa wartawan dan media massa ikut mengerubuni pihak mereka dengan beribu pertanyaan. "Bagaimana ini bisa terjadi?"

Jaehyun mengambil tempat, duduk di sisi sebelah kanan dari meja rapat direksi. Laki-laki berkepala plontos memulai rapat mereka dengan nada tak sedap, siapapun yang hadir disana pasti ingin segera keluar saja.

"Bukankah sudah jelas bahwa ini karena struktural ekonomi yang kaku?" Lantangnya membalas, pria plontos itu menatap Jaehyun. Sementara yang ditatap seolah tak peduli denga ucapannya yang sedikit menyinggung.

seorang gadis menyela ucapannya, "kita semua tahu bahwa hal seperti ini bisa membuat perputaran mata uang menjadi mengambang dipermukaan, inflasi domestik seperti ini akan membuat tingkat bunga domestik riil jadi tidak kompetitif. Dan boom, nilai mata uang akan jatuh kedasarnya"

seluruh hadirin menatapnya, Jaehyun menarik senyumnya lebih seperti seringai yang ditujukan untuk gadis tadi.

"Lalu kalian punya solusi, selain membantah ucapakanku?" salah satu senator mengintrupsi ketegangan di ruang rapat, mereka mulai ribut lagi membahas solusi-solusi lain yang mungkin bisa mengatasi kesenjangan yang terjadi.

Rapat baru berakhir ketika para pemengang keputusan sepakat dengan dua hal, pertama pengadaan konferensi bersama menteri keuangan luar negeri, kedua peniadaan kolom komentar yang lebih lanjut.

Jaehyun mengabari tangan kanannya - tentu saja itu adalah Johnny Suh - untuk mengawasi pekerjaan bersih selama ia melakukan dinas luar negeri nantinya, sedangkan Jungwoo ia mungkin akan mencoba mempercayai tim dokter yang telah dibayar olehnya untuk merawat kekasihnya itu.

"Ya halo Dokter, kau ada waktu? mari bertemu sore ini di Seoul, aku akan mengirim anak buahku untuk menjemputmu" ia menelepon seseorang diseberang sana, "Baiklah, sampai jumpa"

telepon terputus, Jaehyun kembali ke ruang kerja setelahnya. Masih ada banyak hal yang harus diselesaikan sebelum ia berangkat menghadiri konferensi sebagai pembicara.

pertemuan mereka telah diatur, Dokter Kun tiba sekitar pukul enam sore setelah anak buah Jaehyun menjemputnya dengan helikopter diatas atap Saerrin beberapa jam lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pertemuan mereka telah diatur, Dokter Kun tiba sekitar pukul enam sore setelah anak buah Jaehyun menjemputnya dengan helikopter diatas atap Saerrin beberapa jam lalu. Jaehyun menyambutnya dengan cukup hangat, Kun dilayani dengan baik salah satu buktinya adalah kudapan mahal dan sebotol martini menemani acara bincang mereka.

"Silahkan" Jaehyun menyerahkan segelas martini pada Kun yang ditanggapi santun, "terimakasih" katanya.

"Jadi ada yang harus ku lakukan selama beberapa hari, mungkin aku tidak bisa mengawasi Jungwoo seperti biasanya" Jaehyun memulai, Kun masih memperhatikan kliennya berbicara.

"Kau tau aku tak mungkin meninggalkan kekasihku begitu saja, jadi aku ingin meminta bantuanmu. Tolong perketat penjagaan kalian untuk Jungwoo, sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi bila kalian lalai jadi ku harap kau memperhatikannya"

"Kami akan memastikan hal buruk tidak terjadi, tapi untuk penjagaan bukan kah itu berlebihan? kami Dokter bukan petugas keamanan Tuan atau begini saja kami akan terus melakukan hal seperti yang kami lakukan sebelumnya tapi kau bisa menyewa bodyguard untuk menjaga di luar ruangan. Bagaimana?"

"Ya, aku sudah memikirkan hal itu, aku ingin mendengar pendapatmu"

pembicaraan mereka terhenti, Kun meminta izin untuk mengangkat panggilan di ponselnya.

"Tuan, ini tentang Jungwoo. . ."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





INTIMIDATE VOL.2 ; FOOL [JAEWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang