VIER.

1.8K 247 22
                                    

Mata bulat itu sayup-sayup terbuka begitu pelan hingga rasanya nyaris tak akan rela melewatkan detik-detik berharga untuk sebuah kedipan singkat. Jungwoo menatap ke langit-langit kamar perawatannya dengan pandangan yang sedikit kabur karena pencahayaan yang begitu silau menyapanya begitu membuka mata, mata bulatnya terlihat indah seperti ada sepercik kilau yang menyelinap di dalamnya.

Sebuah suara menyambutnya, "K-kau sadar?" Jungwoo berusaha menatap sumber suara dan menemukan seorang laki-laki asing menatapnya dengan wajah tak percaya. Pria itu segera mengambil stetoskop, memeriksa dada, perut, dan belikatnya secara bergantian kemudian mengambil pena dengan lampu senter untuk memeriksa reaksi pupilnya.

"Kau berhasil sadar, kau hebat sekali" Puji pria itu, ia bahkan tersenyum dan menghela napas penuh kelegaan berkali-kali karena terlalu senang.

"Aku akan mengabari tim dokter" Katanya lagi.

Jungwoo mengerjab lalu bibirnya bergerak lemah, "Kau siapa?" tidak dengan suara namun gestur bibirnya mengatakan demikian.

"Kita akan berkenalan nanti, sekarang aku akan membantumu" Jawab pria itu.

"Walimu mungkin akan segera datang saat tahu kau sudah kembali sadar, aku turut senang" Ujar pria itu yang kini diketahui oleh pasien kamar 404 bernama Lucas. Jungwoo tersenyum tipis, masih belum bisa mengeluarkan suara dari bibirnya meski ia sangat ingin.

Lucas membantunya untuk merubah posisi tidurnya, ia bergerak menyamping sekarang. satu pertanyaan muncul dikepalanya apa yang tengah kau lakukan? melalui tatapan mata Lucas mengerti bahwa pasiennya mungkin kebingungan.

"aku sedang membantumu, kau seorang pasien koma dan kau harus bergerak setidaknya setiap dua jam sekali untuk mengembalikan fungsi tubuhmu yang hilang, kau merasa kaku bukan?" Jelas Lucas, Jungwoo lagi-lagi tersenyum.

Kabar tentang kondisi pasien kamar 404 yang telah sadar dari tidur panjangnya mulai beredar disetiap lorong rumah sakit Saerrin, beberapa orang bergosip tentang hal tersebut dengan banyak asumsi negatif yang dibarengi nada iri diperbincangan orang...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kabar tentang kondisi pasien kamar 404 yang telah sadar dari tidur panjangnya mulai beredar disetiap lorong rumah sakit Saerrin, beberapa orang bergosip tentang hal tersebut dengan banyak asumsi negatif yang dibarengi nada iri diperbincangan orang-orang.

"Lihatlah betapa nyamannya hidup pasien 404"

"Pria-pria tampan selalu menjaganya"

"Oh dokter muda dan tampan juga selalu bersamanya"

"Ku dengar Jung Jaehyun yang terkenal itu membeli saham Saerrin hanya untuk pasien itu, bukankah mereka punya hubungan serius?"

"mereka mungkin Gay!"

Lucas yang lewat disana mendengar sedikit banyak soal pasiennya yang menjadi bahan gunjingan, pemuda tampan kelebihan tinggi itu berhenti sejenak di meja nurse station untuk sekedar menyela. "Apakah perawat disini sudah selesai dengan pekerjaannya sehingga kalian begitu asik bergosip soal pasienku?" tanya Lucas dengan nada guyon seperti biasanya, perawat disana tersenyum malu-malu karena telah ketahuan bergosip.

"Ah Dokter, bukan begitu hanya saja menurutku Pasien 404 terlalu di istimewakan" sahut salah satu diantara mereka. Lucas tertawa singkat kemudian meninggalkan tempat itu begitu saja.

"Kembali lah bekerja, dan jangan bergosip okay?" Kun ikut menimpali tentu dengan gaya kalem yang selalu berhasil membuat perawat disana menjerit menginginkannya.

Kedua dokter yang bertanggung jawab atas Kim Jungwoo itu berjalan beringingan menuju kamar perawatan 404, ini adalah hari ketiga dimana Jungwoo telah sadar. Ia harus menjalani masa-masa pemulihan dan rehabilitasi pasca trauma yang dialaminya, Jungwoo juga harus belajar untuk bisa pulih dari sakitnya.

"selamat siang, Jungwoo" sapa Kun begitu ia memasuki ruang perawatan bergaya mewah yang dibuat khusus atas permintaan kliennya, Jungwoo yang tengah melamun tersentak kaget namun segera menguasai dirinya kembali. Ia tersenyum kecil dan menjawab sapaan dokternya pelan.

"S-siang" Jawabnya dengan suara kecil, pita suara Jungwoo mengalami kelumpuhan yang serius membuatnya kesulitan berbicara.

Lucas mengambil papan dengan penjepit ia kemudian mendakati Jungwoo dan duduk di kursi berbalut kulit asli di samping ranjang Jungwoo, "Baiklah, kita akan memulai terapi mu hari ini" hal seperti ini selalu dinantikan oleh Jungwoo.



Beberapa hari lalu, Kediaman Jung Jaehyun.

"Tuan, ini tentang Jungwoo. . ."

Mimik wajahnya berubah, Jaehyun menatap kearah Kun dengan pandangan tajamnya.

"Apa yang terjadi?" tanyanya, sepercik perasaan takut hinggap di dadanya.

"Tim dokter mengabari ku tentang perkembangan pasien Kim Jungwoo--" Kun menggantungkan ucapannya, membuat Jaehyun ikut menunggu dengan rasa penasaran yang melebihi batas.

"katakan, apa yang terjadi padanya?" ia memaksa.

"Jungwoo berhasil sadar dari masa koma nya, Tuan" ujar Kun, Jaehyun menatap dokter tersebut jauh lebih intens ia merasa dadanya akan meledak karena bahagia.

"tapi kita punya masalah serius untuk hal itu" Kun melanjutkan ucapannya membuat senyum di wajah Jaehyun seketika luntur. "Apa maksud ucapanmu Dokter?!"

"Ini masih hasil pemeriksaan sementara, Kim Jungwoo mengalami kelumpuhan pita suara serius itu akibat benturan yang mengakibatkan trauma pada leher dan dadanya. Jungwoo akan punya masalah serius di waktu mendatang, tapi itu masih pemeriksaan sementara, kami akan terus meninjau lebih jauh soal keadaan fisiknya. Untuk saat ini Jungwoo tak bisa menelan makanannya atau bila ia tak sengaja menelan sesuatu itu akan menimbulkan masalah lain pada jalan napasnya" Penjelasan itu terlalu panjang bagi Jaehyun yang tidak sabaran, ia mengambil ponselnya.

"Apa yang bisa kau lakukan untuknya sementara aku tidak bisa menemuinya dalam waktu dekat?"

"Bila keadaan memungkinkan, aku akan mencoba terapi untuk mengembalikan fungsi ototnya. Dan satu hal lagi, kita belum tahu bagaimana responsifitas jaringan di otak Jungwoo"

"Kemungkinan besar, Jungwoo akan menderita amnesia traumatis akibat kejadian sebelumnya. Dia mungkin tidak akan mengenalmu"

ucapan Kun terus bergantung di kepala Jaehyun hingga hari-hari berikutnya.

ucapan Kun terus bergantung di kepala Jaehyun hingga hari-hari berikutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
INTIMIDATE VOL.2 ; FOOL [JAEWOO]Where stories live. Discover now