"dah sana Lo, belajar yang bener.. Jangan bolos.. Awas Lo kalau bolos gue laporin ke Ayah. "peringat Gadis.

"shiap kapten.. "balas Tara sembari hormat kepada kakaknya.

"udah sana pergi deh... Hushus. "

Melihat kakaknya mengusirnya Tara memutar bola matanya malas. "iye.. Iye.. Untung kakak gue Lo, kalau ngga gue gibeng juga Lo. "

Setelah mengatakan itu Tara berjalan menjauh Dari kelas Gadis. Gadis hanya menggeleng - gelengkan kepala heran, mimpi apa dulu ia punya adik kek Tara.

Gadis memasuki kelas, dan duduk ditempat duduknya. Jam masih menunjukkan pukul 06.15 jadi wajar kalau kelas masih sepi.

Untung menghilangakan rasa bosan, Gadis memainkan HP nya memulai memasuki dunia maya yang penuh akan fatamorgana.

Ketika sibuk dengan HP yang ada digenggamannya, semilir angin berhembus menerpa kulit pipinya. Ia segera menengok kesamping, tepat dibangku sebelahnya ada Andra duduk dengan tatapan kosong, dan wajah yang pucat.


" Andra? Kapan Lo masuk kelas?" tanya Gadis.

Sedangkan yang ditanya hanya memandang wajah Gadis dengan tatapan kosongnya.

Gadis melambaikan tangannya didepan wajah Andra, ia pikir Andra sedang melamun.

Namun wajahnya tetap datar tanpa ekspresi apapun. Kemudian ia menyentuh tangan Gadis. Dan seketika kilasan kisah berputar begitu saja didalam fikiran Gadis.

~~~

"oi.. Ndra!! Yok pulang dah capek nih gue, lagian udah sore juga. "

Pemuda yang merasa dipanggil itu menghentikan permainan bola basketnya. Kemudian Ia menengok kearah sumber suara. Disana, tepatnya dipinggir lapangan seorang pemuda duduk berselonjor seraya mengibas - ngibaskan tangan ke arah wajahnya. Mungkin untuk mengurangi rasa gerahnya.

Andra berjalan menuju tepi lapangan, menghampiri pemuda yang memiliki wajah dan postur tubuh yang sama dengannya.
"ck, ya elah ndri.. Segitu doang udah capek. Cemen Lo "ujarnya seraya duduk disamping pemuda tadi.

"songong Lo ya.. Mentang - mentang anak basket..pulang dah sore nih. Gerah pingin mandi gue. "ujar pemuda disebalah Andra.

Tanpa menunggu jawaban dari Andra, pemuda itu bangkit..melangkah pergi meninggalkan Andra yang masih terduduk dilapangan.

Melihat itu, Andra berdecak kesal. Kemudian ia bangkit,berjalan menyusul pemuda yang sudah lumayan jauh dari dirinya.

" ck, kebiasaan...untung kembaran gue kalau nggak udah gue out deh tu orang. "gumam Andra.

~~~

"heh.. Dis ngapain. "

Suara dan tepukan dibahunya membuat Gadis tersadar. Kemudia ia menengok kebangku disampingnya. Sekarang sosok tadi sudah tidak ada, tergantikan dengan Dina yang memandangnya dengan heran.

Dina yang melihat Gadis tidak meresponnya, mencubit lengan Gadis dengan sadisnya.

"aww.. Stsst.. Apaan sih din, sakit tau pake acara nyubit segala. "ucap Gadis seraya mengelus lengannya yang memerah, akibat cubitan maut Dina.

Sedangkan Dina menampilkan cengiran diwajahnya, tanpa ada sedikit rasa salah.
"hhh.. Habisnya Lo sih, ditanya diam aja.. Bengong kek orang bego tau nggak sih. Gue kan takutnya Lo kesambet dis. "

Cool Boy vs Girl Indigo Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin