Dia tidak memberitahu Taeyong tentang kepindahannya. Dia memutuskan untuk menghilang dari kehidupan Taeyong.
Melanjutkan hidupnya disini dengan cinta yang hampa. Melanjutkan kuliahnya, dan memulai melanjutkan bisnis keluarganya disini.
Dia akan melupakan segalanya. Dia akan memulai hidupnya yang baru, tanpa ada bayang-bayang Taeyong.
Semoga dia berhasil untuk itu.
*****
~10 tahun berlalu~
Jaehyun benar-benar melanjutkan hidupnya dengan baik di New York. Memulai bisnisnya hingga sekarang dia menjadi pengusaha paling berpengaruh di New York.
Jaehyun menjadi pribadi yang lebih dingin sekarang. Menjadi orang yang sangat disegani.
Dia selalu berhasil mencapai apa yang dia inginkan, tetapi dia tidak pernah bisa melupakan Taeyong. Cintanya. Taeyong tak pernah hilang dari pikirannya. Cintanya tak pernah luntur sedikitpun, bahkan cintanya selalu tumbuh setiap hari meski tidak tau seperti apa keadaan Taeyong saat ini. Mungkin Taeyong bahagia bersama suaminya dan memiliki anak bersama.
Telepon berdering mengalihkan fokus Jaehyun yang sedang memeriksa berkas dimeja kerjanya.
"Halo."
"Halo, Jaehyun-ah." terdengar suara seorang wanita diseberang sana seperti sedang terisak.
"Iya, eomma. Kenapa Eomma?Eomma menangis?" Jaehyun merasakan perasaannya tiba-tiba tidak nyaman.
"Jaehyun-ah pulanglah. Hiks——Taeyong, Jaehyun-ah. Hiks..." mendengar nama sang pujaan hati membuat jantung Jaehyun semakin berdegup kencang.
"Taeyong kenapa Eomma?" Jaehyun bertanya dengan sabar. Dia menelan ludah gugup, berharap bukan kabar buruk yang dia dengar.
"Taeyong meninggal Jaehyun-ah. Hiks——Taeyong meninggal karena bunuh diri." Jaehyun tertawa hampa menanggapi.
"Eomma bercanda kan? Hahaha, tidak mungkin Taeyong seperti itu Eomma. Taeyong tidak akan seperti itu. Tidak akan." ucapnya dengan masih tertawa hambar mencoba menertawakan fakta yang dia kira mempermainkannya.
"Sayang, Eomma tidak bercanda. Pulanglah sayang, lihatlah Taeyong untuk terakhir kalinya. Eomma mohon Jaehyun. Jangan menyiksa dirimu lagi dengan berpura-pura tidak mencintai Taeyong. Pulanglah sayang pulanglah. Antarkan cintamu menuju kedamaian." Jaehyun menutup telponnya dan meremat dadanya kencang. Dia tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Tidak, Taeyongnya masih berada di dunia ini. Tidak mungkin.
Jaehyun segera berangkat menuju Korea untuk memastikan bahwa Taeyongnya, kesayangannya masih baik-baik saja.
*****
Setelah berada di Korea, Jaehyun segera menuju rumah Taeyong.
Melihat rumah itu dipenuhi dengan orang-orang berpakaian hitam membuat lutut Jaehyun terasa lemas. Dia hampir saja tumbang jika tidak bertumpu pada mobilnya.
Tidak, dia masih bersikeras bahwa itu bukan Taeyong. Taeyongnya masih hidup, ya dia yakin akan hal itu.
Memasuki rumah dan mendapati kedua orangtuanya ada disana dengan Ibunya yang terisak menangis.
"Eomma ini bukan Taeyong kan. Taeyong masih hidup bukan. Kalian jangan bercanda denganku!" bentak Jaehyun kepada orangtuanya dan orangtua Taeyong. Mereka semua terdiam tidak mampu menjelaskan apa yang terjadi.
Ayah Taeyong hanya dapat menarik tangan Jaehyun menuju peti yang berisikan tubuh Taeyong yang terbujur kaku yang memakai setelan dan memucat. Tapi tak menutupi wajah cantiknya yang menawan.
YOU ARE READING
JAEYONG COLLECTION STORY
RandomJust Jaeyong Story~ •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
Wait For Me
Start from the beginning
