8. GUNUNG KADANG KADANG TERKADANG

2.2K 272 7
                                    

HAECHAN GIRLFRIEND

Kak Gunung, mau kerumah gak?
Gue gabut banget.

Enggak dulu, La.
Gue harus jemput temen gue di stasiun.

Siapa emang temen lo?

Tiara. Nanti deh gue kenalin.

Iyadeh, hati hati.

Besok jangan bawa motor kesekolah ya.
Gue jemput.

* * *

Karena Gunung mengganti nama kontaknya sendiri jadi PRINCE, maka, Lava pun melakukan hal yang sama di hp Gunung. Awalnya, Gunung marah. Dan nanya siapa cowok yang namanya Haechan itu, bisa-bisanya Lava tulis nama kontaknya seperti itu, selingkuhannya kah?

Dan, setelah mencari tahu. Gunung gak jadi marah, awalnya dia takut kalo Lava beneran selingkuh, tapi setelah lihat si Haechan-Haechan itu, Gunung jadi ngakak. Boro-boro selingkuh, Hechan tau ada Lava didunia ini aja enggak.

"Aa udah belum siap-siapnya?! Cepatan dong turun!" Gunung yang sedang merapikan rambutnya dengan cepat memakai parfum dan mengambil dompet serta kunci mobilnya.

Dia turun kebawah, terlihat Ibu yang sudah siap dengan menenteng tas dan memakai kerudung. "Emang udah nyampe dianya?"

"Masih lumayan lama, tapi kasian kalo nanti nunggu. Biar kita aja yang nunggunya."

Gunung mengangguk dan berjalan ke halaman depan. Gunung dan Ibu berniat menjemput, Tiara. Dia adalah mantannya sekaligus teman kecilnya Gunung sebelum keluarga Gunung pindah ke Bandung. Tiara tinggal di Jogja, dan katanya dia mau pindah ke Bandung.

Tiara dititipkan kepada keluarga Gunung, selain karena dulunya mereka tetangga, orang tua Tiara adalah sahabatnya Ibu dan Bapak.

Butuh waktu lima belas menit untuk sampai distasiun, mereka segera keluar dari mobil dan duduk dikursi tempat kedatangan. "Bu, masih lama gak?" tanya Gunung saat mereka sudah menunggu hampir sepuluh menitan.

Ibu melihat jam tangannya. "Dari jadwalnya, lima belas menitan lagi kayaknya."

Gunung mengangguk dan kembali main game diponselnya. "Ih anjir!" kesalnya ketika dia kalah. "Bu, beliin aku hp baru dong, udah lumayan nge-lag ini hp-nya, dipake main game gak enak banget."

Ibu memicingkan matanya. "Nge-lag gimana? Orang hp kamu belum ada setengah tahun, A."

"Nih, liat." Gunung memperlihatkan layar ponselnya yang sedang diaplikasi game, saat dipencet sistemnya gak ngikutin, dan baru berpindah beberapa detik setelahnya. "Tuh, apa aku bilang. Beliin ya, Bu. Kan duit Ibu banyak."

"Boleh, tapi kamu yang bilang sama Bapak."

Gunung menjatuhkan wajahnya, kalo bilang sama Bapak ya percuma. Dia kan baru mau beliin kalo hp-nya rusak. Ngomongin hp rusak, Gunung jadi kepikiran sebuah ide ...

Hp yang berada ditangannya langsung ia lempar ke lantai sekerasnya, layar ponselnya langsung retak. "KAMU NGAPAIN?"

Gunung nyengir dan mengambil hpnya yang pas dilihat ternyata gak nyala. "Gak sengaja ke lempar, Bu."

UNTUNG PACAR! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang