#Bertengkar. (3 - Last part)

2K 202 21
                                    

Hi! I'm not an expert dan maaf kalau chapter #Bertengkar kurang menarik. Enjoy.

                                      ———

                                      ———

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                                     ———

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                                     ———

Kongpob membuka pintunya dengan segera saat ia mendengar ketukan. Ia tersenyum simpul, Arthit berdiri di depan memakai hoodie hitam dan celana tidur yang warnanya tidak serasi. Mungkin saja, Arthit terburu buru hingga tak sadar apa yang ia kenakan saat ini.

Arthit pun masuk sebelum Kongpob mengizinkannya. Suasanya canggung, Kongpob sedikit menghela nafasnya gugup lalu menutup pintu kosannya, membalikkan badannya dan menemukan Arthit sudah duduk di pinggiran tempat tidur. Kedua tangan kekasihnya itu dimasukkan kedalam kantung hoodie, lalu kepalanya merunduk.

"Aku bego." Ujar Arthit tanpa mengangkat kepalanya.

Kongpob menaikkan alisnya, tidak menyangka itu kalimat pertama yang dilontarkan Arthit. Kakinya melangkah mendekat.

"Akumintamaaf."

"Huhㅡ?" Kongpob bingung, pasalnya Arthit berbicara sangat cepat, Kongpob tidak mengerti apa yang Arthit katakan.

Kongpob memilih duduk di sebelah Arthit terlebih dahulu, memandang kekasihnya yang masih menunduk.

"Tadi kak Arthit ngomong apa? Aku gakㅡ"

"Aku minta maaf, Kong. Aku bego, goblok, semuanya lah pokoknya. Maafin aku." Potong Arthit sebelum Kongpob menyelesaikan pertanyaannya.

"Maaf banget, Kong."

Hati Kongpob terenyuh, niat awalnya menghubungi Arthit agar ia yang lebih dulu meminta maaf, tetapi malah kekasihnya yang melontarkan kalimat itu secara tulus. Senyum Kongpob mengembang.

"Gapapa, kak Arthit. Aku juga bodoh."

"Aku minta maaf. Maaf aku belum cukup dewasa sama situasi kemarin, maaf aku nyakitin kakak."

Tangan Kongpob mencoba meraih tangan Arthit, mengeluarkannya dari saku hoodie, lalu mengaitkan jarinya di sela-sela jari kekasihnya. Arthit terdiam, masih menunduk.

SOTUS: jika di Bandung. Where stories live. Discover now