❄️53❄️

Start bij het begin
                                    

Kyra mengangguk, ia mengingatnya.

"Tempatnya tak jauh dari sini kurang lebihnya tiga kilometer dari tempat kita berdiri" Lanjut Kenzie.

"Benarkah?" Kyra membulatkan matanya. Ia mengingat kejadian saat dirinya tertusuk pedang Gio waktu itu, dan mana mungkin ia lupakan.

"Ya Kenzie benar, dan sebaiknya kita mencari jejak para Sheith itu. Upayakan jangan sampai terpencar, karena bisa saja kalian tersesat di hutan yang sangat luas ini"

Mereka berjalan beriringan, mata mereka tetap waspada pada sesuatu yang mungkin akan menyerang mereka.

"Aku sering kemari, jadi mana mungkin aku tersesat di tempat ini" Kenzie memulai obrolannya dengan Kyra yang berada di sampingnya.

"Untuk apa kau ke hutan belantara seperti ini?" Tanya Kyra.

"Berburu, dan juga berlatih"

"Jadi di sini banyak binatang buas?" Felysia ikut nimbrung dalam obrolan mereka.

"Sebelum tragedi kakak ku, aku sering kemari bersama ayah untuk berburu, dan yang kutemukan malah harimau liar yang sangat besar" Jeon menambahkan.

"Apa kita akan bertemu binatang buas disini?" Tanya Felysia lagi.

"Entahlah, tapi binatang buas lebih baik daripada para Sheith" Jawab Mr. Devan.

Sudah beberapa menit mereka menyusuri hutan, namun tidak ada tanda-tanda para Sheith. Hingga mereka sampai di titik hutan yang paling dalam.

"Ini sangat janggal" Jeon menghentikan langkahnya.

"Benar" Sahut Kenzie.

"Jika titik ini merupakan tempat penyerangan oleh para Sheith, tapi sudah beberapa menit kita berkeliling tidak ada tanda-tanda mereka akan menyerang" Jeon nampak berpikir keras.

"Atau jangan-jangan__"

"MEREKA SENGAJA MEMANCING KITA KETEMPAT INI" Ucap Kenzie dan Jeon kompak.

Bersamaan dengan itu, para Sheith muncul dari berbagai arah.

Kelompok 7 sigap membentuk posisi yang sudah sering mereka lakukan saat latihan.

"Ini bukan latihan, tolong jangan main-main" Ingat Mr. Devan.

Mereka mengangguk, dan mulai menyerang para Sheith yang semakin banyak itu.

Jeon dengan pemikiran cerdas nya, Felysia dengan kecepatan nya, Kenzie dengan kekuatannya, Kyra dengan berbagai element miliknya, dan Mr. Devan yang membimbing mereka.

"Kak Felysia, selatan arah jam 3" Ucap Jeon di sela serangannya.

Mata Jeon nampak teliti mengamati setiap pergerakan dari para Sheith. Setelah mengamati kelemahan mereka, ia langsung memberitahukan pada rekan-rekannya.

Felysia sibuk mengunci pergerakan para Sheith dengan element air miliknya. Setelah terkunci, ia langsung mencekik nya.

Kyra sudah mengeluarkan bola-bola api nya, bola-bola api itu mengelilingi tubuhnya dan mengikuti nya kemanapun ia pergi. Begitu pula dengan Mr. Devan yang sudah mengeluarkan bola-bola api miliknya juga.

Pertahanan dan penyerangan yang dilakukan Kenzie. Petir-petir bergemuruh di sekitar tubuhnya, menjadikan nya pertahanan yang tidak bisa di tembus oleh para Sheith. Ia hanya diam memandangi para Sheith yang bergerak maju kearah nya, namun setengah meter dari tubuhnya, Sheith itu langsung terpanggang. Teknik penyerangan yang tak memerlukan banyak gerakan, dan teknik ini hanya di miliki oleh seseorang yang menguasai element ball lightning.

Queensha JovankaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu