"Iyaa," balas Aira dengan antusiasme.

"Wow,"

"Cuma wow? just that?" tanya Aira sedikit kecewa dengan respon suaminya itu.

"Aku senang kok," balas Ari datar sembari mencium kening istrinya itu. Barulah Aira tidak merasa aneh lagi dengan suaminya.

"Oh ya, tadi kamu mau bilang apa?"

"Gak jadi," balas Ari seraya mencuci tangannya lalu mengeringkannya dengan tisu. Nafsu makannya hilang seketika.

"Kok dikit banget makannya? masakan aku gak enak ya?"

"Enak kok, cuma.. aku udah kenyang," ujar Ari.

"Katanya kamu belum sarapan tapi kok udah kenyang aja sih?"

Merasa kebingungan, tidak tahu harus menjawab dengan kebohongan yang seperti apa lagi, akhirnya ia hanya mengalihkan topik.

"Mending kamu aja yang makan, kamu butuh nutrisi untuk baby kita. Sini, aku suapin,"

_____

Malam ini Ari tidak keluar rumah seperti biasanya namun tetap saja ia terlihat kurang peduli dengan Aira. Laptop seakan lebih menarik dari pada mengobrol dengan istrinya itu.

"Dek, tolong bikinin aku kopi dong!"

Aira mengangguk pelan lalu menuju dapur. Setelah menyeduh air, Aira dibuat terkejut karena toples yang biasanya diisi gula kini kosong melompong. Sudah beberapa hari ini Ari tidak membelikan sembako ataupun memberikan uang belanja untuk istrinya.

Sekarang saatnya!

"Nih kopinya," ujar Aira sembari meletakkan segelas kopi hitam di atas nakas.

"Makasih, Sayang," balas Ari tanpa menoleh. Ari tengah selonjoran di ranjang dengan laptop diatas pahanya. Jemarinya menari-nari di atas keyboard hitam, sangat kontras dengan laptopnya yang berwarna putih itu.

Aira duduk di atas kursi, menanti reaksi suaminya ketika menyesap kopi seduhannya.

Ari melepas kacamatanya lalu menaruhnya di atas nakas. Diambilnya gelas berisi kopi hitam dengan asap mengepul di permukaannya.

"Kelihatannya nikmat," ujar Ari sembari mencium aroma kopi yang begitu harum.

"Coba dulu baru komen!" balas Aira.

Ari membaca basmalah lalu menyesap kopi panas itu. Satu tegukan pertama agak tertahan tetapi Ari meneguknya kembali sampai bersisa setengah. Senyuman manis dihadiahkan untuk istrinya itu.

Aira tidak percaya dengan apa yang disaksikannya.

"Gimana?" tanya Aira.

"Kamu bikin aku bergadang malam ini," jawab Ari.

"Maksudnya?" Aira pura-pura bego.

"Kopinya pahit,"

Bagus deh kalau kamu sadar.

"Gulanya habis!" respon Aira.

"Kok kamu gak kasih tau aku?"

"Aku udah WA kamu tapi di read aja nggak,"

Ari terdiam sesaat, lalu tersenyum tipis, "aku minta maaf ya.." permintaan maaf yang multi tafsir.

Lama terdiam dan sama-sama sibuk dengan diri masing-masing, akhirnya Aira menaiki ranjang dan duduk di dekat suaminya. Menyadari Aira mendekat, cepat-cepat Ari mengarahkan kursor untuk exit, seakan Aira tidak boleh mengetahui apa yang sedang digelutinya.

Manajemen Rumah Tangga ✔Where stories live. Discover now