|24|

134 11 9
                                    

Author: Brain & Kay
Title of story: I REALLY LIKE YOU
Genre: Teenfiction Romance Comedy, berusaha untuk anti maensetir
Rate: Tetap T (Teenfiction) dan tidak akan berubah menjadi 17+ atau 71+

GAME OVER

Happy Tummy, Happy Kid!

[O×Δ]

"Leo! Leo!" panggil Ayna seraya mengguncangkan bahu temannya itu.

"Apa, Coeg?" ketus Leo tidak suka. Guncangan yang diberikan Ayna di pundaknya, membuat tangan Leo kehilangan keseimbangan ketika menggambar. Alhasil sketsa wajah yang ia buat tidak sesuai dengan rencananya.

"Kakak lo hari ini tanding di gedung olahraga," kata Ayna yang merasa tidak bersalah setelah menjadi penyebab gambar hidung yang Leo buat, tampak memiliki bulu yang panjang.

Leo berdecak sembari menghapus goresan panjang yang tak semestinya ada di gambarnya. "Dia jago parkur. Gedung aja dilompatin apa lagi kepala bapak kau. Santai aja," canda Leo yang dibalas pukulan ringan di kepala oleh Ayna.

Cio pun menengahi keduanya. "Maksud kita, lo nggak ada niat buat ngasih semangat kakak lo?"

"Not my business. Gue yakin dia nggak apa-apa."

Cio dan Ayna saling berpandangan satu sama lain mendengar jawaban Leo. "Oke...." Ayna mengangguk ragu. "Kita duluan ya. Nonton Prita." Keduanya melangkah pergi dari hadapan Leo untuk menonton Prita-teman kelas mereka yang juga bertanding hari ini.

Leo pun kembali pada sketsa di depannya. Ini sudah jam pulang sekolah dan biasanya Leo akan pulang secepat yang ia bisa. Tidak seperti kakaknya-Kesha, dia tidak begitu menyukai berlama-lama berkegiatan di sekolah. Harusnya Leo meneruskan hobi menggambarnya di rumah, bukan di dalam kelasnya yang sudah sepi karena semua temannya telah pulang.

"Sial, bikin nggak fokus aja." Leo membanting pensil yang ia gunakan untuk menggambar.

Cepat-cepat ia memasukan buku gambar serta peralatan lainnya ke dalam tas. Leo tidak bisa melanjutkan sketsa gambarnya di rumah, ia akan kehilangan momen melihat kakaknya bertanding. Diam-diam Leo menyembunyikan detakan jantungnya yang keras. Ia menggepalkan kedua tangannya erat. Ini bukan kali pertama Leo menyaksikan kakaknya bertanding. Tapi tetap Leo tidak mau kehilangan semua momen itu.

[O×Δ]

"Bertanding secara jujur! Dilarang menyerang area sensitif dan mencolok mata! Mengerti?" ujar wasit kepada Dannis dan Kesha. Sebelum bertanding keduanya melakukan salam tinju. "Baik, siap? MULAI!"

Wasit pun memberikan keduanya ruang untuk bertarung. Penonton tidak hentinya menyemangati. Tetapi baik Dannis dan Kesha tidak ada yang memulai. Mereka hanya diam di tempat, saling menatap satu sama lain. Penonton yang tidak sabar mulai melontarkan kata-kata yang memicu keduanya segera bertarung seperti, 'ayo, jangan lihat-lihatan terus ini adu fisik bukan adu pandang!'. Bahkan ada yang mengatakan, 'gue pulang nih, nggak rame lo!'. Namun, Kesha dan Dannis tidak peduli akan omongan itu. Mereka masih diam di tempat.

"Dannis!" panggil pelatih tinjunya lantang, membuat Dannis menoleh sedikit ke arahnya. "Serang dia duluan! Jangan buat malu saya!" tekan sang pelatih.

Dannis mengembuskan napas. Ia memejamkan matanya dan mengingat semua hal yang telah Kesha lakukan kepadanya agar emosinya terbakar. Jika tidak seperti itu, ia tidak mampu menyerang Kesha. Ketika Dannis membuka matanya, ia rasa sudah siap bertarung.

"Lo pikir, lo cewek paling cantik jadi bisa nolak gue berkali-kali?" sentak Dannis yang langsung maju beberapa langkah. "Gue nggak bakal ngasihanin lo, sedikit pun."

Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang