|7|

1.7K 118 35
                                    

Author: _kayxx_ & brainwasher_
Title of story: Chair Mate
Genre: Teenfiction Romance Comedy, berusaha untuk anti maensetir
Rate: T dan tidak akan berubah karena tidak mau diputusin

GAME OVER

Happy Reading!

[O×Δ]

"Mau apa lo duduk di sebelah gue?! Sana duduk sama orang lain aja!"

Fadli berdecak kesal. Pagi harinya yang indah-karena pomade yang ia pesan secara online sudah bisa ia pakai, malah disuguhi oleh ketusan sang kekasih. Haruskah ia merasa bersalah kepada Bella hanya karena pertengkaran konyol yang dibesar-besarkan Bella sendiri?

"Kok kamu gitu, Bel. Biasanya kan, kamu yang pengen kita duduk sebangku," ucap Fadli memastikan bahwa pacar nya ini tidak mendadak amnesia.

"Itu sebelum lo minjemin celana lo ke cewek lain!"

Fadli geleng-geleng kepala. "Ya ampun, Sayang. Udah tahu Kesha itu nggak seratus persen cewek, jadi ngapain kamu cemburu?"

"Tapi mau gimana juga, dia itu tetep cewek!" tegas Bella.

"Duh, Sayang. Masa hal sepele doang marah sih? Nanti jelek loh, nggak cantik lagi kayak Ori."

Eh. Keceplokan. Buru-buru Fadli menutup mulutnya.

Bella memicingkan matanya. "Apa kamu bilang?"

"Eh, euh... maksudnya ori, sepatu ori kan cantik, cakep! Kamu inget kan sepatu ori adidas yang aku incer?" kelit Fadli yang sama sekali tidak masuk akal.

"Kamu nyamain aku sama sepatu yang diinjek-injek?"

"Bukan, Sayang. Tapi-"

BRUKK!

Bella pun membuang tas Fadli dari bangku di sebelahnya dan membuat perhatian beberapa murid di kelas. Drama di pagi hari. Sepertinya murid-murid kelas mereka haruslah mulai terbiasa bila terjadi adegan-adegan yang terdapat di banyak sinetron remaja.

"Ngurus satu cewek aja nggak becus, eh, mau nambah." Kean menepuk pundak kurus Fadli. "Mau nambah sama yang kemarin di UKS ya?" bisik Kean setelahnya.

"Bacot lo!" balas Fadli yang kemudian dengan pasrah mengambil tasnya yang dilempar sang kekasih.

Pintu kelas terbuka, menampakan sosok Orinanda Dee dibalut sweater ungu muda dengan Teddy Bear sebagai hiasan di tengahnya. Rambutnya masih basah dan di sisi pipi kirinya terlihat jelas bedaknya tidak rata. Pemandangan menggemaskan bagi Fadli. Cukup menghiburnya di pagi ini sehabis diberikan masalah oleh Bella.

"Duh, lain kali aku naik ojek online aja deh. Untung masih bisa masuk," gumam Ori lega begitu sampai di kelasnya dan langsung menempati bangku yang tempo hari ia duduki bersama Kesha.

Sifat jail Fadli kumat. Cepat-cepat Fadli menyimpan tasnya di sebelah bangku Ori yang seharusnya ditempati oleh Kesha. Ori kebingungan sementara Fadli tersenyum manis.

"Pagi, Ori," sapa Fadli hangat.

"P-Pagi juga, Fadil," balas Ori.

Pemuda bergigi rapih itu terkekeh. "Fadli," ralatnya.

"Eh? Sorry. Aku lupa."

"Nggak aku maafin, ah...."

Ori yang awalnya kebingungan sekarang menjadi khawatir. Ia tidak ingin membuat orang lain marah dan karena itulah ia segera melanjutkan usahanya. "Aku minta maaf, nggak aku ulangi lagi kok, Defadli Alan."

Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang