🍁 Because I Miss You 🍁

513 55 3
                                    

	“Yeon Ju-ya, sampai ketemu besok!”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Yeon Ju-ya, sampai ketemu besok!”

Ha Ni melambaikan tangan dan berbelok di persimpangan. Dan Yeon Ju, gadis berambut panjang lurus itu meneruskan perjalanannya kembali ke rumah. Matahari sudah tenggelem di ufuk barat dan daerah tempat tinggalnya masih beberapa ratus meter lagi.

Beberapa waktu lalu Yeon Ju selalu ketakutan melewati jalan sepi ini. Namun, sejak dia tahu kalau seorang pria selalu menjaganya dari jauh, dia tidak takut lagi.

Yeon Ju berbalik, dia tidak menemukan siapa pun di belakangnya. Tapi dia menciumnya, wangi pinus hutan itu selalu menyegarkan ingatannya tentang Kyu Hyun.

Ya, namanya Cho Kyu Hyun. Anak lelaki teman sekelasnya. Pengagum rahasianya.

Lalu Rhae Hoon terbangun dari tidurnya, dia bernapas seolah ada duri yang masuk ke hidungnya. Rasanya sakit.

Wanita itu lalu menggelung rambutnya, memperlihatkan leher jenjangnya dan beringsut menuju dapur. Dia kehausan.

Baru saja dia membuka pintu kulkas, seseorang membuka pintu rumahnya. Dia terkesiap, siapa malam-malam begini datang ke tempatnya?

Dan siapa lagi tamu tak tahu waktu kalau bukan pria yang sudah merecoki hidupnya belakangan ini. Tidak, Rhae Hoon tidak bisa memperlihatkan wajahnya yang kac au balau ini.

“Jangan mengusirku!” Kyu Hyun cepat-cepat menyilangkan tangan di depan dada dan meringis. “Aku mempercepat kepulanganku hanya karena otakku tak bisa berpikir jernih karena memikirkanmu. Jadi, jangan menyuruhku pergi!”

Rhae Hoon membuka mulutnya, tapi dia tak bisa berkata-kata, apalagi mengomel.

“Aku dimarahi Nenekku karena seenaknya merubah jadwal, kau tidak tahu kesulitan yang kualami karena pulang lebih cepat. Jadi jangan – “

“Telingaku sakit mendengarmu banyak bicara!” Rhae Hoon meneguk air putih dan membawa botolnya ke atas meja. Dia lalu duduk, tidak mempedulikan Kyu Hyun yang melongo di tempatnya berdiri.

Hampir sepuluh detik kemudian Kyu Hyun mengikuti Rhae Hoon. Dia melempar tas besarnya sembarangan. Dia lalu merutuki diri, harusnya dia tidak bercerita tentang Yeon Ju. Kalau dalam keadaan normal Rhae Hoon pasti akan berbinar melihatnya datang lebih cepat.

“Tentang Yeon Ju.”

“Aku tidak ingin membahasnya,” potong Rhae Hoon cepat. Dia melirik arloji Kyu Hyun, sudah jam sepuluh malam. Dia tidak tahu waktu, sepulang dari mengunjungi ibunya, gadis itu jatuh tertidur tanpa mengingat apa-apa. Itu karena dia tahu, mengingat segalanya akan semakin menyakiti hatinya.

“Kita harus membahasnya, Kim Yeon Ju sudah tidak ada. Dia sudah meninggal dan aku tidak ingin kau salah paham tentang masa laluku dengannya.”

“Bagaimana kalau dia belum meninggal?” Rhae Hoon lagi-lagi memotong penjelasan pria ber-coat hijau itu. Kyu Hyun mengerutkan dahi, tidak mengerti, kepalanya hampir berasap. Rhae Hoon saat ini terlihat kacau, pucat, sedih, resah dan frustasi.

When The Love FallsWhere stories live. Discover now