🍁Time With You🍁

962 75 3
                                    

🍁🍁🍁

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

🍁🍁🍁

Setelah bermenit-menit berlalu tanpa suara, Kyu Hyun mendekatkan dirinya. Pria rambut cokelat itu melepas mantel dan mendudukkan dirinya di sisi Rhae Hoon. Dia bisa melihat wajah gadis itu memucat. Sekali lagi wangi tubuhnya mengacaukan pikiran Rhae Hoon.

Gadis itu terdiam dan membiarkan Kyu Hyun menggulung kemeja putihnya sampai ke siku. Sialannya, gerakan lambat dari pria itu terlihat sangat sensual dan menggoda.

"Aku hanya akan mengatakannya sekali, Nona Shin," ucap Kyu Hyun sambil menarik kedua sisi wajah tamu tak terduganya. "Kau bisa membatalkannya sekarang dan aku takkan memintamu melakukan apapun."

Rhae Hoon diam. Begitu pula dengan Kyu Hyun yang merasa udara di sekitarnya menghilang. Mereka hanya saling menatap dalam beberapa detik tapi Rhae Hoon berkesimpulan bahwa pria ini bukan orang jahat atau semacamnya. Dan dia cukup percaya diri untuk menyerahkan dirinya.

"Aku takkan menarik ucapanku," ucap gadis itu lancar dan cepat.
Dan Kyu Hyun tahu, dia sudah kehilangan kontrolnya sebagai laki-laki dewasa tatkala bibir Rhae Hoon yang sedikit terbuka itu terlihat jelas di hadapannya. Sangat menggiurkan untuk segera disentuh.

"Kubilang aku sudah memperingatkanmu," kata Kyu Hyun untuk terakhir kali. Tak ada yang Rhae Hoon katakan dan dia sudah tak memikirkan apapun ketika Kyu Hyun mencumbunya dengan lembut dan hati-hati. Dia bisa mendengar detak jantungnya yang mulai menggila ketika Kyu Hyun menjauhkan wajah. Anehnya, dia merasa kehilangan.

Begitu pula dengan Kyu Hyun, mendadak dia merasa hampa.
Gadis itu memberanikan diri membuka kedua matanya, dan saat itu juga Kyu Hyun kembali menyerangnya dengan ciuman lembut yang menggebu. Kyu Hyun menahan punggung gadis itu dengan tangan kirinya, sedang tangan kanannya beralih ke tengkuk Rhae Hoon. Mereka berciuman seperti sepasang kekasih yang sedang terbakar rindu, seolah keduanya memang memiliki hubungan cinta.

Seakan keduanya sudah saling mengenal bertahun-tahun dan sering melakukannya.

"Aku tidak tahu kalau bibirmu saja sudah membuatku ketagihan," bisik Kyu Hyun membuat Rhae Hoon meremang. Gadis itu harusnya berpikir Kyu Hyun tengah merayunya, tapi entah mengapa justru dia merasa lelaki itu sedang berbicara jujur. Dia melihat itu lewat tatap mata Kyu Hyun yang berbinar.
Kyu Hyun kembali mencumbunya, sesekali terengah dan memiringkan wajah ke kanan dan ke kiri. Rasanya sungguh berbeda dengan ketika dia berciuman dengan para teman kencannya. Gadis ini berbeda, dia seperti gadis baik-baik tapi dia juga memiliki hasrat yang menggebu-gebu.
Kyu Hyun sudah tak peduli dia gadis baik-baik atau bukan, yang jelas rasa excited itu memenuhi ruang kepalanya. Perlahan pria itu menyusupkan tangannya ke dalam mantel tebal Rhae Hoon. Dia bisa mendengar gadis itu hampir mengeluh, tapi dia segera mendaratkan ciumannya ke leher gadis itu, bernapas di sana dengan udara yang kian mencekiknya.

When The Love FallsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora