5| Radit sudah biasa

19 1 0
                                    

Semua murid menuju kelasnya masing-masing. Adapun Renatta, masih pagi gini sudah membicarakan buku yang kemarin di belinya.

"Ngomong-ngomong, gue udah punya novel best seller yang baru terbit itu."

"Oh, ya?"

"Iya," ucap Renatta dengan senyuman.

"Lo sih nggak ngajak-ngajak." Zahra merengek.

"Tau!" ucap Jasmine cemberut.

"Gue juga nggak nyangka mau ke toko buku."

"Maksudnya?"

"Gue kan kemarin nebeng sama Radit, katanya dia mau mampir dulu, ya udah gue ngikut-ngikut ajah, eh dia berhenti di toko buku. Padahal duit gue tinggal sedikit, itu juga di tambah duit Radit."

"Hah! Renatta seorang putri dari pengusaha sukses, ditraktir sama Radit. Oh my God."

"Iya. Gue emang boros."

"Tapi, cie-cie yang kemarin boncengan berdua!" ucap Tessa dengan suara sedikit keras.

"Tessa! Jangan keras-keras! Nanti Radit bisa dengar!" Renatta melihat posisi Radit.

"Iya, iya, maafin gue," ucap Tessa.

Waktu Istirahat pertama tiba. Kak ghea selaku ketua ekskul bahasa inggris chat di grup English club.

Kalau ada, sebenarnya Renatta ingin mengikuti ekskul matematika, namun tak ada. Ia memilih ekskul bahasa inggris untuk memperdalaminya.

"Di beritahukan kepada anggota ekskul bahasa inggris, dimohon untuk berkumpul di kelas 10 IPS 1 sepulang sekolah.
Terima kasih."

Sedangkan Nichol yang merupakan anggota ekskul Bahasa inggris pun melihat chat dari ketua ekskul di grup hanya tersenyum.

Renatta mengajak teman-temannya untuk pergi ke kantin. Namun mereka menolak. Renatta melihat Radit yang asyik mendengarkan musik. Radit melepas headset yang dipakainya setelah Renatta membuat Radit hampir jantungan.

"Renatta! Ngagetin ajah," ucap Radit yang nafasnya masih tak beraturan.

"Aku ngajakin kamu ke kantin mau nggak? Ini tanda terima kasih aku ke kamu, karena kamu telah membantu membeli buku yang aku mau. Kamu boleh pilih apa ajah yang ada di kantin."

"Aku nggak ngarepin imbalan dari kamu."

"Iih, ga apa-apa. Kamu sudah makan belum?"

"Belum."

"Pasti kamu laparkan? Uang jajanmu disimpan ajah ke tabungan. Biar hari ini aku yang traktir kebutuhannmu!"

"Ya udah."

Kantin penuh dengan orang yang sedang lapar.

"Kamu mau apa?" Tanya Renatta yang sedang mengambil ice cream.

"Aku sama-in ajah kayak kamu."

"Terus apa lagi?"

"Udah itu ajah."

"Kamu nggak usah malu-malu, ambil ajah yang kamu mau."

"Udah gapapa."

"Radit, kita duduk di bangku taman sekolah ajah ya?"

Radit mengangguk.

"Enak ya makan ice cream ditemani angin sepoi-sepoi," sambung Renatta setelah duduk dibangku taman.

"Iya."

"Aku bakalan rindu suasana disekolah setelah lulus. Walaupun aku masih baru disini, tapi rasa kekeluargaannya kental banget. Kadang aku mikir. Apa teman-temanku akan lupa padaku nanti?"

Renatta [ On Going ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant