024| • | Keracunan

3.1K 211 2
                                    

             H A P P Y  R E A D I N G
                 ~°~°~°~°~°~°~°~

Keesokan harinya.

07.00

Akhirnya kemarin Haura di perbolehkan tinggal di istana. Semuanya karena permintaan Arini dan Acha. Sebetulnya Gamalièl, Gavin dan Jacob melarang keras ke hadiran Haura di sini.

Jacob pun menginap. Hari ini ia akan kembali ke pack nya dan mengurus segala macam hal. Tadinya Jacob ingin mengajak Acha namun Arini berkata.

"Kalian itu mau menikah jadi kalian di pingit dulu. Hanya selama seminggu bukan dulu saat mama dan papa menikah kami di pingit selama dua bulan "

"Baby.. Memangnya di dunia Immortal kita harus menjalankan adat pingit itu? "tanya Jacob galau. Di depan nya sudah terdapat portal.

"Hmm.. Iya kali. Nih gue peluk "Acha memeluk Jacob. Lalu ia melepaskan pelukan nya membuat bibir Jacob maju.

"Baiklah tunggu aku seminggu lagi! "ujar Jacob semangat. Ia lalu masuk ke dalam portal yang langsung menembus ke dalam pack house nya.

Acha tersenyum penuh kemenangan saat portal itu menghilang dari pandangan nya "Asik gue bisa siksa si Haura "gumam nya.

                   ~°~°~°~°~°~°~°~

Acha menghampiri Haura yang tengah duduk bersantai di kursi pelataran istana sembari membawa susu coklat dan biskuit.

"ada apa Anna kamu ke sini?. Kamu mau bilang apa sama MAMA? "tanya Haura dengan menekan kosa kata Mama.

'Mama, mama!. Emak gue cuma ada tiga. Mama Arini. Nyai Ajeng sama Mommy Renata 'batin Acha.

Acha tersenyum manis. Senyuman palsu. "Nih TANTE! Acha bawain cemilan di makan yah "Acha menaruh nampan itu di atas meja.

Haura mengangguk. Ia mengambil biskuit itu lalu ia mencelupakan nya ke susu coklat ia memakan nya dengan nikmat. "Kamu nggak makan Anna? "tanya Haura.

'Ya kali gue makan racun ' batin Acha

"Enggak tadi udah makan banyak di dalem "ujar Acha menolak.

Haura menyodorkan biskuit itu "serius nih kamu nggak mau? Enak loh? "tawar Haura.

"Nggak, nggak usah "ujar Acha menolak lagi. Diam diam ia tersenyum licik saat melihat Haura begitu lahap memakan cemilan yang ia bawa tadi.

"TANTE!. Tante punya anak nggak? "basa basi Acha. Kalau ada pun sudah dapat di pastikan anaknya itu akan ikut di kerjai oleh nya.

Haura menggeleng "Engg-ak. Aw... Kok sakit banget sih perut Mama"keluh Haura. Matanya melirik ke arah Acha yang tersenyum sinis.

"K-kamu ngeracunin saya?! "tanya Haura. Ia mencengkram perutnya erat erat. Rasa sakit yang menjalar di perutnya itu begitu menyiksanya.

Dengan tertatih tatih Haura berjalan menuju kamar mandi. Rasa ingin buang air besar nya terasa sangat menyiksa.

Seringai tipis hadir di wajahnya "Iya gue yang racunin lo ".

                 ~°~°~°~°~°~°~°~

09.00

Haura merebahkan dirinya di ranjang kasur. Ia menatap langit langit atap kamar nya dengan perasaan kesal.

Seandainya tadi ia tak tertipu dengan wajah polos dan imut Acha mungkin ia tak berada di kamar mandi selama empat jam.

Akhh... Rasanya ia ingin membunuh gadis itu.

Haura kini hanya bisa berpesan. Jangan tertipu dengan wajah polos seseorang.

Tok.

Tok..

Tok..

Haura beranjak dari ranjang besar itu lalu berjalan menuju ambang pintu ia membuka kan pintunya.

BYURR...

Mata Haura mengerjab ngerjab. Ia menatap tajam ke arah Gavin dan Acha yang malah memasang tampang watadosnya.

BRUAK!

Haura menggeram saat melihat sepasang kaki nya berubah menjadi ekor ikan. Ia terjatuh.

"Eh maaf Bibi, aku tak sengaja "Gavin memakai bahasa sopan nya.

"Eh maaf TANTE Acha nggak sengaja sumpah tadinya tuh pengen nyiram Gavin eh malah embernya kena tante deh "ujar Acha beralasan.

"Kalian sengaja kan? "ujar Haura penuh selidik. Matanya memicing dan menatap dalam ke dalam pupil Acha dan Gavin berusaha mencari kebenaran nya.

Acha dan Gavin menggeleng tegas " nggak kita nggak sengaja yah kan "

Haura hanya mendengus kecil mendengar jawaban Acha dan Gavin. "Ya udah Mama tutup lagi pintunya "ujar Haura berusaha lembut. Ia melakukan ini untuk mendapatkan hati anak anak Gamalièl. Alias keponakan beda darah nya.

"Ya udah TANTE "Acha menekan kata tante.

Blam..

Pintunya tertutup.



















T. B. C.

My Naughty Mate ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora