Malam pelantikan OSIS

1.5K 48 1
                                    

Hari ini akan di adakan upacara pelantikan bagi anggota OSIS baru, aku di tunjuk sebagai panitia penerimaan OSIS harus berpartisipasi dalam acara.
Acara ini akan di lakukan selama 2 hari di sekolah (SMKN 1 P**M***G)

Malam hari nya kami berkemah di sekolah, seperti acara pelantikan lainnya, kami sebagai panitia akan membuat kejutan bagi para calon anggota OSIS yang baru.

Jam 1 malam kami membangunkan seluruh anggota OSIS dan memberi perintah untuk melakukan jurit malam berkeliling di sekitar sekolah.
Sekolah kami sangat luas, terdiri dari 14 bangunan terpisah dan terkenal angker karena berada di kaki gunung
Di sekitar sekolah ini pun hanya ada sawah dan sebuah pabrik jagung.

Dan dari banyak nya rumor yang beredar, pernah ada beberapa murid yang meninggal di dalam lingkungan sekolah, karena kecelakaan atau faktor penyakit

Jadi suasana malam hari akan sangat menyeramkan.
Anggota baru OSIS berkumpul di lapangan dan kami berpencar ke seluruh titik pos pengawas.

Aku dan satu temanku ada di pos 5 tepat di bawah pohon asam di belakang bangunan sekolah ku.

Para anggota OSIS baru sudah berjalan melewati pos pertama, di setiap pos kami akan menyiapkan berbagai pertanyaan mulai dari pelajaran kejuruan dan lainnya.

Para panitia juga menyiapkan anggota OSIS lama untuk menyamar menjadi hantu seadanya, mereka menggunakan kain putih dengan wajah putih atau merah menggunakan lipstik dan menakut nakuti setiap anggota baru yang lewat, tentu malam itu tak akan sepi, ada banyak teriakan dan tangisan dari para anggota baru.

Waktu menunjukkan pukul 03.44am
Ini sudah waktunya selesai, pikirku

"Vi, ada berapa lagi yang bakal lewat?" Tanyaku pada temanku

"Mungkin ini yang terakhir" katanya ketika melihat 2 anak perempuan menuju ke arah kami

Kami pun memberikan pertanyaan dan membiarkan dia melewati pos tanpa hukuman karena aku ingin ini semua cepat berakhir.

Selesai, pikirku

"Ayo riy, kita pergi ke lapangan kayanya udah selesai" ajak temanku dan aku pun mengangguk. ketika hendak melangkah terlihat seorang anggota perempuan berjalan sendirian ke arah kami

"Vi, masih ada tuh" ucapku
"Kirain dah habis tadi" ucapnya

"Sebutkan sandinya" ucapku pada anggota perempuan itu

Ia pun menyebutkan sandi dengan wajah datar

"Kenapa kamu sendiri?" Tanya Vivi

"Saya anggota terakhir kak" ucapnya sambil menunduk

"Baiklah" kami pun menanyainya dengan berbagai pertanyaan, ia bisa menjawab semuanya dengan lancar
Namun ada yang aneh, ia berbicara dengan sangat dingin berbeda dengan anggota lainnya

Kami pun membiarkan dia lolos ke pos selanjutnya.

Telpon ku berdering

"Riya, Vivi ada sama kamu kan?" Tanya kak Rio ketua OSIS kami

"Iya kak, dia lagi sama aku" ucapku

"Ajak Vivi ke lapangan ya, dia nanti yang bawain acarnya selanjutnya" pintanya

"Iya kak" aku pun mematikan telepon ku.

Aku menyuruh Vivi duluan kelapangan biar aku saja yang mengurus sisanya di pos ini, ia pun segera pergi ke lapangan
Dan kini aku sendirian membereskan buku dan pensil yang kugunakan untuk pertanyaan para anggota tadi.

Lampu sekokah memang sengaja di padamkan, beruntung malam ini bulan bersinar sangat terang.

Saat hendak ke lapangan, ada seseorang yang menarik perhatian ku.
Dia perempuan berbaju putih dengan rambut panjang menjuntai, awalnya aku kaget namun segera kusadari dia temanku yang menyamar sebagai hantu jadi jadian.

"Ella, mau kemana?" Tanyaku
"Mau ke WC, temenin aku dong" ucapnya sambil menyibakkan rambutnya kebelakang

Wajahnya sangat pucat, ku pikir itu karena bedak bayi yang sengaja dia gunakan

"Oh, oke aku temenin kamu" aku pun mendekatinya

Sebenarnya bulu kudukku merinding

Aku pun memegang tangan Ella, tangannya sangat dingin

"Tanganmu kok dingin begini kayak mayat saja" candaku

"Cuacanya saja yang sangat dingin" jawabnya datar

Kami pun berjalan ke arah WC yang cukup jauh.
Selama perjalanan ia hanya diam tak seperti biasanya yang selalu cerewet.

Kami sampai di depan WC.
"Dah, sampai masuk gih, aku tunggu kamu di sini" ucapku

Namun ia hanya terdiam, tanganku yang masih memegang tangan nya terasa semakin dingin, perasaan ku semakin tak enak

"Ella?" Ku panggil namanya namun ia tetap diam
Perlahan ku balikkan badannya
Sontak aku mundur, kini di depanku bukanlah Ella melainkan sosok hantu yang sebenarnya

Kini wajah kami saling bertatapan, ia hanya diam wajahnya hancur dengan mata keluar dari tempatnya dan hanya bergantung pada saraf matanya.
Perlahan ia tersenyum tapi ini sungguh tak wajar senyumnya memenuhi wajahnya dan menunjukkan taringnya yang tajam.

Aku berteriak, namun suaraku tak keluar
Segera ku lepas tanganku ku namun malah tanganya yang lebih dahulu mencengkram erat kedua tanganku
Aku berusaha meronta sekuat tenaga, namun semuanya sia sia.

Ia mendekatkan wajahnya ke arah ku. Bau busuk menusuk hidungku.
Pintu WC terbuka secara tiba tiba.

Mahluk itu mendorong kuat tubuhku ke dalam WC dan menutup pintunya.
Ku berusaha membuka pintu nya namun seperti nya terkunci.
Aku berteriak minta tolong berharap seseorang membukakan pintu ini.

Ada yang aneh berada di belakang ku, saat ku menoleh, mahluk tadi sudah berada di belakang ku dengan wajahnya yang menyeramkan dan dinding WC yang kini terdapat banyak cipratan darah.

Ia semakin mendekat, tubuhku melemas aku tak sanggup melihat semua ini.
Perlahan tubuhku lunglai dan terjatuh. pandangan ku kabur.
Hal terakhir yang ku lihat mahluk itu meletakkan tangannya ke leherku.

~

Aku terbangun karena suara berisik di sekitar ku.
Ada banyak orang di sekitar ku saat ini aku berada di rumah sakit.
Dari cerita yang ku dengar, malam itu aku menghilang dan semua orang mencariku tetapi aku tak di temukan dimana pun.

Saat menjelang pagi, seluruh guru ikut mencariku dan menemukan pintu wc terkunci dari luar saat di buka aku di temukan dalam keadaan pingsan dan segera di larikan ke rumah sakit.

Saat ku lihat pergelangan tanganku, terlihat jelas bekas cakaran kuku
Aku yakin apa yang aku lihat tadi malam itu nyata.

Saat ku ceritakan, banyak yang percaya padaku karena wc tempat ku di temukan, pernah ada siswi yang meninggal di sana ntah karena apa.

End

End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KUMPULAN CERPEN HORORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang