06. Perhatian Ibu

1.5K 163 9
                                    

Sebelum mulai... Ada yang kangen? Wkwkwk

.

.


.


.


Taehyung mengusap dahinya, semalam ia kurang tidur jadi ia sekarang meletakkan kepalanya ke atas meja makan. Membuat tanda tanya besar bagi Jungkook, Jimin, Namjoon dan Wendy.
"Ada apa Tae? Kau tidak enak badan?" Tanya Jimin membuat Jungkook menoleh mencuri pandang pada professor muda itu.

Taehyung hanya menggeleng singkat kemudian menegakkan tubuhnya. Sedangkan pemuda bergigi kelinci itu hanya menghela napas, sarapan pagi ini terkesan hening dan menurutnya itu menyeramkan.

Tapi setiap kali ia berdehem Taehyung--professor muda itu menatap tajam kearahnya, seolah tahu bahwa setelahnya ia akan mengeluarkan suaranya. Jungkook pasrah, padahal ia merasa bosan karena sarapan pagi ini terkesan kaku. Tadi malam ia bebas tertawa dan berceletuk ria karena Taehyung sudah tidur, jadi makan malam kemarin terkesan ramai.

"Eum... Aku__"

"Diam." Celetuk Taehyung sebelum Jungkook berbicara lebih lanjut. Jungkook segera menutup bibirnya rapat, bahkan ia belum mengatakannya tapi profesor tampan itu lebih dulu mengomentarinya.

Semuanya hanya hening sampai Taehyung bangkit dari duduknya, ia sudah bersiap untuk pergi ke kampus.
"Tae, bawa Jungkook juga." Ucapan Wendy membuat Taehyung menaikkan alisnya sebelah.

"Tidak terima kasih." Jungkook yang sudah bangkit dari duduknya kembali mendudukkan tubuhnya. Menghela napas saat memikirkan sehari penuh ia akan berada di rumah profesor muda itu.

Jungkook tidak melakukan apapun kecuali bersih-bersih. Ia sudah mencuci piring-piring kotor, ia juga sudah menyapu dan mengepel lantai.
"Apa yang harus aku lakukan lagi ya..." Gumam Jungkook heran

Jungkook mengernyit saat jam di tangannya kembali berbunyi, menampilkan angka yang perlahan menurun.
"Hei... Kenapa menurun? Aku baik... Kenapa... " Jungkook meraba dadanya, awalnya ia baik.

Tapi sekarang ia merasa sesak, membuatnya memilih untuk mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan.
"Hahhh... Hhh..."







Hhh...

Taehyung menghela napasnya, sudah bosan ia mendengar ucapan Hoseok yang menyuruhnya untuk kembali ke rumah.
"Kau tahu aku sudah memiliki rumah sendiri bukan?" Balas Taehyung membuat pria itu menghela napasnya lelah.

"Kau tahu kalau ibumu sudah kembali ke Seoul bukan? Dia bahkan sudah menyiapkan tiga perusahaan untukmu, ia benar-benar ingin kau memimpin perusahaannya." Jelas Hoseok membuat Taehyung menghela napasnya berat.

"Menyebalkan, katakan padanya untuk kembali ke Busan." Hoseok menggeleng perlahan, ia benar-benar kehilangan akalnya saat berbicara dengan Taehyung.

"Tidak bisa. Ia bahkan sudah diperjalanan ke rumahmu." Ucap Hoseok membuat Taehyung mendadak bangun dari duduknya.

"Apa? Katakan sekali lagi." Paksa Taehyung saat mendengar Hoseok mengatakan bahwa sang ibu kembali datang ke dalam kehidupannya.

"Dia sudah sampai di Seoul dan mendatangi rumahmu."













***











Langkah kaki itu terdengar, memasuki rumah milik Taehyung, tangannya berhenti saat melihat kode password yang harus ia isi. Wanita cantik itu menghela napasnya, kemudian mulai memasukkan angka yang kemungkinan masih Taehyung gunakan.

Tit...


Tit...

Tit...

Ceklek...

Wajahnya tersenyum kecut, rupanya Taehyung masih menggunakan tanda lahirnya untuk password rumah Taehyung.
"Tae?? " Panggil wanita itu saat melihat sosok yang tengah tertidur di kursi meja makan. Kepalanya diletakkan di atas meja makan, sepertinya tertidur.

Sebelum tangan itu mengusap kepala putranya, rintihan suara membuatnya tertegun.
"Ngh... Uhukk... " Wanita itu segera menoleh mendapati wajah pemuda yang nampak kemerahan.

Yeonhee segera mendudukan tubuhnya di samping Jungkook, pemuda itu nampak kesulitan untuk bernapas. Membuat Yeonhee meletakkan tasnya asal, mengecek suhu Jungkook yang lumayan panas.

Yeonhee segera menghentikan kegiatannya, matanya beralih menatap jam yang dikenakan oleh pemuda itu terus berbunyi nyaring.

Angkanya terus menurun membuat Yeonhee sedikit mengernyit. Dengan segera wanita cantik itu berlari ke tempat dimana putranya sering meletakkan kotak P3K, tangannya dengan lihai mengeluarkan sebuah suntikan injeksi dan sebuah serum dengan cairan warna kuning jernih.

Yeonhee segera menarik tuas sampai cairan kuning jernih itu berpindah ke salam suntikan injeksi itu. Segera wanita itu mengambil alkohol dan juga kapas lalu berjalan ke arah pemuda itu lagi.

Yeonhee menggulung hoodie lengan yang dikenakan oleh Jungkook. Mengusap lengan Jungkook dengan kapas yang sudah ia basahi menggunakan alkohol.

Greppp!!

Sebelum ia menyuntikkan cairan itu, tangannya sudah ditahan oleh sosok yang menjadi alasan utamanya ia berada di sini.
"Tae.... "

Profesor muda itu segera mengambil injeksi miliknya, membuangnya asal kemudian menarik lengan wanita cantik bernama Yeonhee itu untuk segera keluar dari tempat tinggalnya.

"Tae... Tolong tahan sebentar! Pemuda itu sedang tidak baik-baik saja, bisakah sebentar saja? Eomma merindukanmu, biarkan kita berbincang sebentar saja." Pinta wanita itu membuat Taehyung menatapnya datar.

Taehyung sampai menarik wanita itu ke halaman rumahnya, kemudian membiarkan wanita itu memohon di depan pintu rumah utamanya.
Taehyung menatapnya datar, sebelum akhirnya ia menutup pintu rumahnya rapat-rapat.

Brakkk!!

Tit...

Tit...

Tit...

Yeonhee menatap pintu rumah Taehyung yang akhirnya terdengar bahwa password tempat tinggal Taehyung diganti.
Yeonhee menghela napas, tasnya ada di dalam rumah Taehyung, jadi ia harus apa sekarang?

Taehyung menatap pintu rumahnya yang ia tutup dengan rapat, mengatur napasnya sampai ia mendengar sosok yang terjatuh dengan keras.


Brukkhhh!!!





















Maaf singkat bahkan setelah aku lama ngga muncul...

Aku usahain setelah 3 tugasku selesai, aku bakal update lagi sekaligus another day.

Aku dikejar deadline soalnya, dari kemarin baru tidur jam 4 hehehe 🤣
Mataku udah kaya panda 🐼

Komen yuk... Vote juga biar makin semangat.





ELCYONEWhere stories live. Discover now