[REVISI] SECRET MARRIAGE (Yoongi x Jennie)

[REVISION]💍2

.

.

.

.

.

Jennie terduduk dengan tatapan kosong di bangku panjang yang nyaman, di depan pintu kamar Ny. Kim memikirkan. Kepalanya benar-benar penat memikirkan keadaan Ny. Kim dan juga perjodohannya. Seandainya bisa dia benar-benar ingin melarikan diri dari perjodohan sialan itu.

Sialan? Tentu saja. Karna Jennie sudah bisa menduga, neraka seperti apa yang menunggunya dalam pernikahan itu.

Awalnya dia memang menerima perjodohan itu. Sebuah perjodohan yang sudah direncanakan untuknya, semenjak dirinya masih kecil dan bahkan sebelum bertemu dengan Min Yoongi.

Nama pria yang akan menikahinya. Menikahi, karna perjodohan ini tentu saja.

Dipertemuan pertama mereka saat dirinya masih berusia empat belas waktu itu, bahkan dengan mantap Jennie Kim yakin kalau dirinya jatuh cinta pada pria itu.

Hanya saja pria itu, pria yang dijodohkan dengannya itu terlihat tidak menyukainya. Dan cukup terang-terangan menolaknya. Tidak didepan keluarga mereka tentu saja, tapi ketika mereka diberi kesempatan untuk keluar berdua beberapa kali.

Jika ditanya tentang perasaannya, maka jawabannya Jennie Kim ... mencintai pria itu. Jennie Kim mencintai Min Yoongi.

Bahkan Jennie sangat mencintai pria yang lebih tua tujuh tahun diatasnya itu, hingga mengabaikan puluhan pria yang berusaha mendekatinya.

Jennie sebagai siswi disekolah elit tempatnya bersekolah saat ini, adalah primadona disekolahnya. Dengan kecantikan yang unik dan candu, serta gesture dan penampilannya yang anggun bak puteri bangsawan membuatnya tidak sulit untuk menunjuk pria manapun yang diinginkannya.

Pengecualian bagi Min Yoongi. Jennie Kim bahkan sempat frustasi karna penolakan pria sialan itu.

Semua pria disekolahnya dan yang mendekatinya adalah anak – anak pembesar negara, pengusaha dan warga kalangan atas yang terang-terangan memuja kecantikannya dan otak cerdasnya. Tapi semuanya dianggap angin lalu olehnya karna perjodohan itu dan cintanya pada Min Yoongi.

Tapi sejak setahun lalu Jennie memilih melupakannya, dan melupakan juga tentang cintanya. Karna pria itu memang tidak menyukainya dan mungkin, malah membencinya.

Jennie berusaha memejamkan matanya, karna kepalanya benar-benar sakit akibat menangis dan dirinya hanya sendirian di sini, karna Junmyeon masih mengurus ibu mereka. Jennie benar-benar merasa bersalah atas sikapnya pada ibunya.

Hanya saja, itu adalah hal spontan yang terjadi diluar kendalinya untuk merespon hal yang tidak bisa diterimanya. Tanpa berpikir atau memprediksi jika sikap spontannya akan berdampak seperti ini. Kedua matanya terpejam dengan aliran kecil disudut matanya.