13 | Oneless

298 64 11
                                    

Huening Kai berjalan terus kearah rumah yang bermukim di sana tanpa memperdulikan teriakan dari mereka.

"Cih, mau mereka berhasil nemuin pintu itu atau gak, percuma. Gua gak bakal hidup lagi," monolognya. Pintu rumah itu terbuka saat Kai sudah sampai di sana. Namun, suasana nya begitu sepi. Ia yakin tempat ini masih di tempati, karena ia melihat kopi yang baru di minum setengah di teras depan. Tanpa pikir panjang, ia masuk ke dalam rumah itu dan melihat ke sekelilingnya.

Hm, cukup rapih dan bersih untuk ukuran rumah seorang psikopat, batinnya.

"Permisi, apa ada orang?"

Kai memasuki ruang tengah, ruang tv, dan juga dapur. Tetap saja kosong. Hanya satu yang belum ia kunjungi, kamar. Namun kamar itu juga sepi, ia lebih dalan lagi masuk kesana. Tidak sopan memang, tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya untuk masuk.

Ia menemukan sebuah foto yang tergeletak begitu saja di atas meja. Yang membuatnya kaget adalah, foto itu adalah foto dirinya beserta keempat sahabatnya. Lalu foto yang satunya adalah foto remaja berjumlah delapan orang yang mungkin usianya tidak jauh di atasnya. Tapi Kai tidak mengenalinya.

Bulu kuduknya sedikit meremang ketika jendela kamar itu terbuka karena tertiup angin, ia harus keluar dari kamar ini. Namun sial, setelah dia membuka pintu kamar ada orang yang sudah berdiri di baliknya dengan membawa pisau daging.

"Wanna play with me?" Ucap orang itu dari balik topeng dan jubah hitamnya.

Dengan cepat Kai menutup pintu itu, namun orang itu berhasil masuk dengan merusak pintunya. Ia ingin keluar dari jendela, tapi... bagaimana bisa terkunci? Ia sangat ingat tadi jendela ini terbuka.

Orang itu terus mendekat sambil mengasah pisaunya, menimbulkan bunyi yang membuat giginya linu. Kai merutuki kamar ini yang sangat sempit, jadi ia tidak bisa leluasa berlari.

"Pasti lo kesini mau istirahat ya? Sini gua buat lo istirahat... selamanya," ucap orang itu, namun ia kembali bersuara. "Oh iya, gue lupa. Di sini gak bakal bisa mati. Gimana kalo lo gua makan aja, ya?"

Wajah Kai berubah menjadi pucat. Ia menyesal datang kesini. Karena ia pikir, toh di sini dia gak bakal mati kalo di bunuh, 'kan? Tapi jika ia di makan, apa mungkin dia bisa sembuh lagi? Tapi itu sangat mustahil. Jika sembuh, masa nanti ia akan ada di posisi di dalam perut orang itu?

Kai menggelang menepis pikiran konyolnya. Yang ia pikirkan harusnya berusaha keluar dari sini. Ia sudah bersiap untung ancanng-ancang melawan orang itu, lalu kabur. Baru saja Kai ingin menendang orang itu, ternyata ia kalah cepat. Orang itu dengan sangat cepat menebas kaki Kai dengan pisaunya hingga putus.

"Aakhh!"

Melihat Kai yang sudah melemah, orang itu menusuk-nusuk tubuh Kai dengan brutal. Sebelum pandangannya buram, ia teringat, ia mengenali postur tubuh itu. Sebelum dirinya benar-benar menutup mata, orang itu sempat membuka topengnya.

"Lo-?" Lalu Kai dengan sempurna menutup matanya.

______




"Loh, Taehyun kemana?" Tanya Yeonjun, karena ia yang paling tua, jadi dia harus menjaga adik-adiknya.

"Nggak tahu, bang. Perasaan tadi dia di belakang kita deh," kata Beomgyu.

Tidak lama kemudian, orang yang mereka cari muncul.

"Abis kemana lo, Hyun?" Tanya Soobin curiga.

"Abis buang air kecil tadi," jawabnya kalem.

"Kalo kemana-mana lagi bilang, kita gak boleh pisah. Hutan ini berbahaya," tegas Yeonjun. Taehyun hanya mengangguk lalu ikut duduk bersama mereka.

Hari semakin gelap, namun mereka belum menemukan dimana pintu itu. Yang lainnya pun terlihat kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat dengan mendirikan tenda dan makan malam.

"Taehyun, lo gak makan?" Tanya Lia. Taehyun sedari tadi hanya diam sambil memikirkan sesuatu yang sulit di tebak oleh Lia.

"Nggak. Gua udah kenyang," tolaknya. Lia hanya manggut-manggut saja sambil berpikir, ia belum melihat Taehyun makan sedari tadi pagi, mana mungkin ia kenyang?

"Sebenarnya lo tau gak sih?" Ucap Soobin yang mulai kesal.

Merasa pertanyaan itu untuk dirinya, Lia pun menoleh kearah Soobin, "tahu, tapi gue gak tahu pasti di mana pintu itu. Karena gue yang datang duluan ke sini sebelum kalian, gue udah berada di hutan ini melewati pintu itu. Tapi gue gak tahu pasti letaknya di mana," jawab Lia yang tak kalah kesalnya.

"Sudah-sudah. Kalian istirahat aja dulu, besok kita pikirin lagi," ucap Yeonjun menengahi mereka. Mereka pun mengangguk lalu masuk ke tenda masing-masing.

Yeonjun menunduk, lalu tersenyum. Kemudian ia masuk ke tenda yang di tempati Soobin lalu ikut beristirahat.

"Hyun, ada yang mau gua omongin ke lo." Taehyun tidak jadi memejamkan matanya karena suara Beomgyu. Lalu ia bangun dan menatap Beomgyu heran.

"Kenapa?"

"Gua tahu lo tadi bohong soal abis buang air kecil. Lo... ngikutin Kai kerumah itu 'kan?"

"H-hah? Gak mungkin lah. Gua beneran buang air kecil. Mungkin arahnya sama kerumah itu."

"Hahaha kok malah gua curiga ya sama lo?"

Taehyun menaikkan alisnya bingung. "Curiga kenapa?"

"Curiga kalo lo dalang dari semua ini. Lo kan sebenernya yang nyiptain perjanjian ini dengan alam ghaib untuk kepentingan diri lo sendiri? Lo bertaruh sama mereka agar lo bisa kembali hidup apapun caranya, sekalipun mengorbankan sahabat lo sendiri?"

"Lo nuduh gua?" Taehyun terkekeh pelan. "Dengan lo berkilah kaya gini, semakin membuat diri lo patut di curigain."

"Kok lo balik nuduh sih? Apa buktinya?!"

"Oke, jujur. Gua tadi ngikutin Kai kerumah itu. Dan dia di bunuh sama orang misterius dengan jubah hitam."

"Lalu apa hubungannya sama gue?"

"Lo juga punya jubah itu 'kan?" Taehyun tersenyum sinis lalu melirik tas milik Beomgyu.




Keesokan harinya mereka membersihkan tenda dan kembali melanjutkan perjalanan.  Suasanya hening, tidak ada obrolan. Mereja berjalan dengan pikirannya masing-masing.

"Omong-omong, teman kalian yang bule itu kok gak balik lagi ya?" Tanya Lia memecah keheningan.

"Baguslah. Kalo ada dia ngerepotin," ucap Soobin yang rupanya masih kesal dengan Kai.

"Sebenernya....

Huening Kai sudah di tiadakan."

Sontak semuanya mengarahkan pandangannya kearah sumber suara.

"Maksud lo apa, Taehyun?"























Jangan lupa vote wankawaannnn!
OMAYGAD TXT MAU KAMBEK T^T

 Chronicles Of The Door✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now