7 - Mie Ayam

1.5K 286 61
                                    

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Lo tuh emang manusia paling aneh."

Gian yang baru saja menanggalkan helmnya menatap Adhisti dengan datar. Tentu Gian tahu kalimat itu bukanlah suatu pujian.

"Udah gitu suka dadakan lagi. Bener-bener ajaib." komentar Adhisti lagi.

Gian tetap saja tidak mengeluarkan suara. Cowok itu malah sibuk merapikan rambutnya di spion dan kemudian mengarahkan benda itu ke arah Adhisti—sehingga membuat Adhisti memandangi bayangan dirinya sendiri di spion dengan bingung.

"Nih, Dhis." ujar Gian membuat dahi Adhisti semakin berkerut. "Ngaca. Lo juga sama ajaibnya."

Adhisti melongo. Gian sendiri sudah membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju kedai mie ayam Bu Lastri yang terletak di dekat kostnya. Mie ayam itu selalu ramai. Rasanya juga tidak mengecewakan sih dan tentunya jadi langganan anggota Antares.

Adhisti hanya menggelengkan kepalanya dan berusaha memaklumi sifat Gian itu. Semakin hari, Adhisti malah merasa jadi mengenal Gian lebih dekat. Gian yang dulu waktu SD atau SMP saja, sama sekali tidak pernah mengobrol padanya.

"Gian, lo tuh ya—" Adhisti menubruk bahu Gian karena cowok itu tiba-tiba saja berhenti berjalan dan menatap lurus ke arah meja makan.

Mau tak mau, Adhisti menyembulkan kepalanya dari balik tubuh Gian dan mendapati Brian—sedang makan mie ayam dengan seorang perempuan. Baik Brian dan perempuan itu terlihat terkejut melihat Gian ada di sana.

Tapi bagi Gian, ini seperti malapetaka. Gian tahu apa yang terjadi berikutnya.

"Adhis, kita makan di tempat—"

"Gian adik abang!"

Gian memejamkan matanya dan diam-diam merutuki dirinya sendiri. Tentu ia lupa kalau mereka bisa bertemu dengan siapa saja di mie ayam Bu Lastri ini.

"Bentar—" sahut perempuan yang berada di samping Brian sejak tadi yang tak lain adalah Kei. "Gianjar, sama siapa?!"

Gian menghela nafasnya. Tidak ada gunanya juga sih, lari dari dua orang ini. Toh, mereka pasti akan tetap berisik. Gian masih belum mengerti hubungan Brian dan Kei, tapi akhir-akhir ini, seperti ada sesuatu di antara mereka berdua.

"Gi?" Adhisti melempar pandangan bingung.

"Eh, sini makan!" seru Brian lagi.

Dengan langkah yang berat, Gian mengajak Adhisti untuk mendatangi kedua orang itu.

"Gianjar, ini siapa? Kok bareng kamu? Sejak kapan kamu punya temen? Dan kenapa aku nggak tau?" tanya Kei.

Brian menatap gadis itu dengan sebelah alis yang terangkat. "Ya elah. Kenapa juga lo harus tau? Emang lo pacarnya Gian apa,"

"Eh, gue kan ketua Antara! Apalagi ini Gian loh. Gue berhak tau." ujar Kei menggebu-gebu. Pandangannya pun berpindah ke Adhisti yang sedari tadi hanya diam di sebelah Gian. "Lo siapanya Gian? Anak mana? Kenapa bisa bareng? Ke sini mau ngapain?"

Soundtrack : SomehowOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz