1. DARE

5.4K 345 40
                                    

1. DARE

“WOI!!!” kaget James pada sosok Angkasa yang sedang duduk terdiam ditempatnya. James menatap aneh. “WOI ANGKASA???” senggol James, tapi Angkasa tak menjawabnya.

“Kenapa nih bocah?” tanya James pada David.

David menggeleng tak tahu.

“Apa kesambet nih bocah?” kata Gerry.

“WOI!! JANGAN BENGONG AJA LO! Kesambet baru tau rasa!” maki James. Angkasa tetap saja tak menjawab.

“Lu kalau ngomong dijaga. Kalau beneran kesurupan, kan ngeri. Udah tau si Angkasa jelemaan setan juga! Masa setan dimasukin setan?” geleng Kisan tak habis pikir pada ucapan Kisan, hal itu membuat Gerry disampingnya tertawa. Cowok berambut lebat itu tak berhenti tertawa, apalagi melihat ekpresi Angkasa yang siap menghabisi Kisan saat itu. Tapi tetap saja, Kisan, cowok berseragam paling rapi diantara mereka itu tak menghiraukannya.

“Siapppp SAN!” hormat James, tertawa dengan kedua mata yang menyipit.

“BTW Sa! Kantong lo kering gak kemarin gara-gara traktir satu sekolah? Mana mereka lomba-lomba mesen banyak!” tak habis pikir Gerry, cowok itu ingin tahu. Pasalnya kemarin menjadi surga bagi para murid SMA Biantara tapi tidak untuk Angkasa yang harus menghabiskan uangnya karna gagal dalam darenya. Semua itu gara-gara cewek sialan itu! Angkasa jadi kesal mengingatnya.

“MANA ADA BANG! ORANG BANG ANGKASA AJA ANAK SULTAN!” sahut Adrian yg tau-tau sudah datang dan langsung mengambil tempat diantara para seniornya itu. 

“Iya juga ya!! Nyesel gue gak mesen satu stand kemarin,” kata Kisan menyesal dibalas tawa Adrian.

“Jangan kurang ajar lo San! Duit hasil minta ke tante-tante lo itu aja masih banyak,” cibir Gerry disambut geplakan Kisan. “PALA KAO TANTE-TANTE!! Kalau punya gue juga gak akan tuh rencanain dare kemarin!” ceplos Kisan membuat mereka semua melotot.

Kan keceplosan.

“Oh jadi lo kerjain gue?” suara sinis Angkasa terdengar, cowok itu sudah emosi sejak kemarin. Ditambah emosi karena mendengar fakta sebenarnya. Andai saja mereka tak menjebaknya, mungkin Angkasa tak akan seemosi ini gara-gara diabaikan oleh cewek yang kemarin.

“WUIH! SANTAI BANG! Maaf-maaf Bang, kita-kita kan kemarin niatnya juga pengen bercanda gitu. Tapi taunya Mora malah beneran gak respon lo,” kata Beye membuat Angkasa menoleh padanya.

“Jadi namanya Mora?”

“Hah apa Bang?”

“Gak!” kata Angkasa.

“Sa, menurut lo cewek kemarin gimana?” James menatap Angkasa penuh tanya. Menunggu jawaban laki-laki cuek disampingnya.

“HEH! JAWAB!” senggol James, benar-benar ingin tahu pendapat Angkasa tentang Mora.

“Gue juga Bang! Kepo nih,” kata Omen ikut-ikutan.

“Kepo!” datar Angkasa dibalas decakan kesal mereka.

David meliriknya. “Lo gak dendam kan soal kemarin?” tanyanya ingin tahu. Mereka melirik David saat itu juga. “Gue cuman mau tau.” David mengatakannya begitu datar, Angkasa hanya menatap David tanpa menjawabnya.

David mendengus. “Jangan dendam sama dia Sa, dia Adik Ael.”

Angkasa langsung menoleh.

“Cewek yg jadi bahan taruhan kemarin?”

ANGKASAMORADove le storie prendono vita. Scoprilo ora