"Gak usah mikirin biaya, nanti biar aku yang bayarin. Toh, Sabina sudah aku anggap anak sendiri," tutur Kalendra perlahan. Ia tidak mau menyinggung sahabat lamanya ini.

"Betul Om, uang papa gak akan habis. Justru makin berkah dibagiin. Orang kaya kayak papa emang baik."

"Sule!" tegur Kalendra sambil menendang kaki putranya.

"Apa sih, Pa? Sule ngomong bener. Gak semua orang kaya itu jahat."

"Memang papa kamu sejak dulu selalu baik." Nanang menanggapi dengan senyuman hangat. Ia beruntung mengenal Kalendra.

Berbeda dengan Sabina yang menguatkan hatinya agar emosi tidak meledak sekarang. Tangannya sudah gatal menggaruk wajah Sule yang ada di depannya.

"Lo anak ekskul futsal?" tanya Sabina sebagai bentuk pengalih emosi. Jika memang cowok ini anak futsal ia bisa memanfaatkannya.

Alis Sule naik, matanya mengerling. "Kok tahu sih, lo stalker gue, ya?"

"Nggak gue tahu aja lo sering main bola di kelas," jawab Sabina jujur membuat Sule mengulum senyum.

Menarik.

"Iya sih, itu hobi gue sama Bayu." Sule berbinar saat membicarakan sahabatnya.

Sabina tak tahu mau membalas apa untuk itulah ia diam. Sudah muak mendengar nama cowok itu, seolah tubuhnya akan rusak seperti vas yang pecah.

"Lo cinta banget, ya sama dia?"

Ia menoleh cepat ke arah Sule, dan mendengus. "Sejak kapan gue cinta sama dia?"

"Kalau lo gak cinta mana mau lo nerima kutukan Bayu?"

Kutukan yang dibicarakan Sule yang tak lain memiliki arti ketika Bayu menetapkan seorang cewek sebagai pacarnya.

Sudah tak terhitung jumlahnya korban dari kutukan itu.

"Dia sendiri yang tiba-tiba dateng ke kelas gue waktu itu," desis Sabina tak terima.

Beruntung Kalendra dan Nanang sudah sibuk di gerobak entah apa yang akan mereka lakukan.

"Gue tahu kan, waktu itu nonton secara live."

Sabina benar-benar kesal sekarang. Sule menganggap kejadian itu seperti tontonan menarik padahal tidak ada adegan apapun yang termasuk 'menarik' waktu itu.

Apa moto keempat sahabat itu mempermalukan oranglain adalah hal menarik?

"Lo tahu mantan Bayu berapa?"

Cewek itu menatap Sule datar tak menarik sekali bahasannya. Melihat tak ada respon ia terus menyerocos.

"Bayu emang ganteng, eh, tunggu dulu jangan sangka gue gak normal." Sule bergidik. "Cowok itu sejak dulu punya pesona yang buat cewek-cewek murahan deketin dia."

Jadi, secara gak langsung dia nyumpahin gue cewek murahan? Kurang ajar!

"Mantan dia udah  berapa ya, seratus sembilan puluh sembilan." Jarinya digunakan untuk menghitung dan mulutnya bergerak-gerak seperti mengusir makhluk halus.

"Terus urusan sama gue apa?"

Sabina tak paham jalan pikiran cowok ini.

"Cuman ngasih tahu aja sih, mungkin lo jadi ke dua ratus mantan Pangeran." Sule menyebut Bayu pangeran dengan bangga.

"Bilangin sama sahabat lo itu, gue gak mau jadi mantannya!" Refleks Sabina berteriak membuat Kalendra dan Nanang menoleh padanya.

"Ada apa, Sayang?" tanya Kalendra mengernyitkan alis.

"Nggak apa-apa Om," jawab Sabina kikuk.

Setelah dua orang itu berbalik memunggungi ia menatap ke arah Sule yang kini sibuk bermain ponsel.

Tiba-tiba dia mendongak dan memperlihatkan roomchat di sana.
Grup pembasmi cinta, namanya.

Sabina melihat anggota di sana adalah keempat sahabat itu, cocok sekali dengan ketidakjelasan mereka.

"Gak perlu repot-repot udah gue kirim suara lo sama Bayu."

Ia melotot dan benar ada VN yang dikirim Sule. Cowok itu sengaja memutar kembali.

"Bilangin sama sahabat lo itu, gue gak mau jadi mantannya!"

"Nah, udah kan, tinggal ditunggu jawaban aja." Sule tersenyum tidak berdosa.

"Eh, dibales, dong. Bentar gue gedein volume biar lo denger." Sule menekan layar dan mendekatkan ke arah Sabina.

"Bilangin juga sama dia, gak bakalan jadi mantan, kok. Bayu bakal jadiin dia masa depan."

Sule terkikik geli, sementara Sabina melongo.

"Emang Pangeran bisa aja gombalnya, tapi—" Sule sengaja menahan ucapannya dan mendekatkan tubuh pada Sabina. Seperti sebuah rahasia kecil.

"Hati-hati sama sifat labilnya. Dia bisa aja bohong sama ucapan dan kita gak bakal tahu dia kapan jujur dan enggak. Ya, dia emang sebrengsek itu."

***


A/n : Hemm, Sulee usilnya bikin Okta pingin nyekek.
Kalian ada gak yang fans Sule? Hati-hati dilabrak Bayu (dia gak terima) 🤣

See you next chapter

May, 8'20

Big Love
Okta

Be(a)st [END]Where stories live. Discover now