Mark membuka matanya perlahan, ia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan.
'Ini.. Dimana? Akhh'
Mark meringgis pelan saat dirinya mencoba menggerakan tangannya tapi tidak bisa, matanya membola kala melihat kedua tanganya diikat.
Mark mencoba melepaskan kaitan tali pada lengannya namun nihil, usahanya sia-sia yang ada malah tangannya semakin berdenyut sakit.
"Whoaa, kau sudah bangun rupanya"
Mark menatap kedepan disana doyoung tengah duduk disebuah bangku dengan menopang kakinya.
"DOYOUNG! APA-APAAN INI? SAMA SEKALI TIDAK LUCU!! LEPASKAN AKU!!" mark berteriak marah sedangkan doyoung hanya terkekeh kecil.
"Melepaskanmu ya.. Tapi aku tidak mau!" ucap doyoung seraya berjalan mendekati mark.
"Dan.. Kuberitahu kau satu hal aku bukanlah doyoung temanmu sayang" ucap doyoung lagi mark memalingkan wajahnya menatap doyoung.
"Apa maksudmu?!!"
"Waktunya sudah tiba mark" doyoung tak menjawab perkataan mark, dia mulai menyalakan lilin yang ternyata sudah mengelilingi tubuh mark, namun mark tidak sadar.
"Apa yang akan kau lakukan?!!" mark berseru terkejut saat melihat doyoung memberikannya sebuah seringai yang sangat menyeramkan.
Doyoung menatap mark, tiba-tiba pupil matanya berubah menjadi hitam pekat, sebuah taring muncul diantara deretan giginya.
"Menyiapkan makan malam ku.. Seseorang harus merasakan apa yang kurasakan" doyoung berdesis marah, berjalan menghampiri mark dan membelai lehernya pelan.
Mark memalingkan wajahnya dari doyoung, ia berusaha menghindari sentuhan tangan doyoung.
"K-kau sudah gila?!" mark sedikit membentak walaupun gugup, pasalnya doyoung tengah mengendus-ngendus lehernya saat ini.
'BRAK'
"Menjauh darinya" sebuah suara yang terkesan sangat dingin namun tersirat akan kemarahan didalamnya.
Doyoung menghentikan aksinya ia menoleh kebelakang saat melihat seseorang yang berdiri tak jauh dari tempatnya dan mark.
"Wah..wah..wah.. Lihat siapa yang datang" doyoung berseru tenang, mark membuka matanya dia melihat seseorang juga disana, ia tidak dapat melihat dengan jelas karena agak gelap disana.
"Yukhei?" gunam mark saat melihat sosok itu sedikit mendekat, lucas menatap dingin kearah doyoung.
"Lepaskan dia muddchima" ujar lucas dengan geraman marah, doyoung hanya terkekeh pelan.
"Tidak akan!" doyoung melesat dengan cepat dan berdiri dihadapan lucas.
"Sebelum aku membunuhnya.. Sebaiknya kaulah yang kubunuh terlebih dahulu" desisnya seraya melayangkan sebuah pukulan kearah lucas.
'BUGH'
Lucas yang belum siap sedikit terpental kebelakang saat doyoung memukulnya secara tiba-tiba.
"Cih.. Baiklah ayo kita mulai" lucas melesat kearah doyoung dan mendorongnya hingga jatuh, kemudian mencekiknya dengan sekuat tenaga.
Doyoung menahan tangan lucas pada lehernya, ia melakukan sebuah tendangan membuat lucas melepaskan cekikkan pada lehernya.
Tak menunggu lama doyoung kembali menyerang lucas dengan pukulan, lucas menahan tangan doyoung dengan sekuat tenaga ia mendorong tubuh doyoung.
'BRAK'
YOU ARE READING
I'm not a human, but Vampire || LuMark [END]
RomanceDia selalu ada disana, menatapku dengan tatapan yang tak bisa ku jelaskan. Menggengamku dengan erat, seakan aku akan terjatuh bila ia lepaskan. Kau salah, aku.. sudah terjatuh. Warning!! BOY X BOY Lucas x Mark lee lucas! top Mark! bottom (sligth! Ja...
![I'm not a human, but Vampire || LuMark [END]](https://img.wattpad.com/cover/221241627-64-k162246.jpg)