| Gak Baca Nyesel |

5 1 0
                                    

👑 _*The Series Of Sayyidatuna Fathimatuz Zahro' Part 5 (Tamat)*_ 👑
💎 *“ SIFAT MALU SAYYIDAH FATHIMAH ”* 💎
🎙 Bersama : _Ustadzah Syarifah Maha Ba'agil_
📆 *23 April 2020/30 Sya'ban 1441H*

💖 Sayyidah Fathimatuz Zahro dicintai oleh Nabi Muhammad, sangat dicintai oleh ayahandanya, melebihi Cinta Nabi kepada, siapapun salah satu buktinya jika Nabi ﷺ akan pergi ke luar kota atau pergi berperang, maka beliau akan pamit kepada istrinya yang terakhir didatangi adalah putrinya Sayyidah Fathimah. Sekembali beliau dari peperangan atau dari luar kota, yang pertama kali didatangi adalah Sayyidah Fathimah, baru mendatangi ke rumah-rumah istrinya. Nabi Muhammad hanya menginginkan perpisahan yang singkat dengan putrinya, tidak mampu pisah terlalu lama dengan orang yang sangat dicintainya. Asal muasalnya rumah Sayyidah Fathimah tidak bersebelahan dengan Nabi Muhammad, itu membuat hatinya Sayyidah Fathimah cukup berat, karena setiap kali ingin berjumpa dengan ayahandanya harus menempuh sekian jarak. Sayyidah Fathimah pernah menyampaikan masukannya kepada Nabi Muhammad. Di sebelah rumah Nabi Muhammad ada rumah kosong milik Haris Bin Nu'man. _"Wahai Ayahku"_kata Sayyidah Fathimah _"gimana kalau kita minta dikit aja rumah Haris bin Nu'man untuk aku tinggali, jadi kita tinggal satu tembok, tetangga, Kapan aku ingin berjumpa denganmu Wahai Ayahku dengan mudahnya aku ketemu"_ kata Nabi Muhammad _"aku tidak akan minta dunia kepada selain yang memiliki dunia yaitu Allaah Subhanahu Wa Ta'aala. Rupanya sahabat tersebut kedengaran tidak tahu dari mana, kabar burung sampai juga ke telinganya langsung datang kepada Nabi Muhammad mengatakan _"Yaa Rasulullaah aku dan hartaku adalah milik-Nya Allaah miliknya Rasulullaah"_ akhirnya rumahnya dibagi sebagian untuk Sayyidah Fathimah hanya seukuran 2,5 kali 2 meter. Alhamdulillah sejak saat itu Ayah dan putrinya ini kalau lagi kangen maka gampang banget aksesnya langsung tetanggaan, langsung bisa jumpa, langsung bisa melepas kerinduan mereka.

Rasulullaah ﷺ tidak pernah mendidik Sayyidah Fathimah untuk cinta dunia, atau bahkan di rumahnya ada dunia. Suatu ketika Nabi Muhammad datang ke rumah Sayyidah Fathimah ngeliat ada tirai baru. Bagi kita tidak ada salah dengan tirai baru. Kata Rasulullaah _"Wahai Fathimah kasih itu kepada Si Fulan dia lebih membutuhkan wahai Fathimah"_ . Di waktu yang lain ketika Nabi Muhammad datang ke rumah Sayyidah Fathimah, Biasanya kalau Nabi Muhammad datang ke rumah Sayyidah Fathimah,  Sayyidah Fathimah menyambut, berdiri, Nabi Muhammad mencium keningnya Sayyidah Fathimah, lau Sayyidah Fathimah mempersilahkan Nabi Muhammad untuk duduk di kursinya sebelumnya, begitu sebaliknya ketika Sayyidah Fathimah datang ke ayahnya juga seperti itu sambutannya, sangat mesra. Suatu hari ketika Nabi Muhammad masuk ke rumah Sayyidah Fathimah, pandangan Nabi Muhammad tertuju pada kalung baru yang dipakai oleh Sayyidah Fatimah. Yang biasanya Nabi Muhammad duduk, ini tidak duduk. Ketika salaman bertanya _"Wahai Fathimah dapat dari mana kalung baru itu?"_ Sayyidah Fathimah dengan penuh gembira menyampaikan _"Ini hadiah dari suamiku dari Ali bin Abi Tholib"_ Nabi Muhammad tidak banyak omong hanya diam langsung pergi keluar dari rumahnya Sayyidah Fathimah. Sayyidah Fatimah Orang cerdas _"oh ni ayahku nggak duduk, nggak ngobrol sama aku"_ Rupanya tidak senang tak ingin ada dunia di hatinya Sayyidah Fathimah, dirumahnya Sayyidah Fathimah, di rumahnya pemimpin para wanita nanti di Syurga-Nya kelak. Padahal dalam kacamata kita itu adalah hadiah dari seorang suami, tanda cinta dari seorang suami, tidak ada salahnya dari itu semua. Masalahnya ini dunia ada di putri Nabi Muhammad, didikan Tarbiyah dari seorang Nabi Muhammad. Dilepas kalung itu oleh Sayyidah Fathimah, menyuruh seseorang untuk menjual kalung itu dipasar, dapat sejumlah uang, dibelikan budak, budak yang dibebaskan. Kabar Ini nyampe ke telinga Nabi Muhammad Nabi Muhammad langsung angkat kedua tangannya, _"Alhamdulillaah, segala puji bagi Allaah yang telah menyelamatkan putriku Fathimah dari Api Neraka"_ Ya Allaah, sampai segitunya tarbiyahnya Nabi Muhammad kepada Sayyidah Fathimah, takut hatinya terpikat pada dunia mengalihkan cintanya dari Allaah ke dunia, Nauzubillah Min Dzalik.

Suatu ketika Nabi Muhammad ﷺ sedang duduk bersama sahabatnya, memiliki pertanyaan, _"Apakah yang paling bagus buat wanita, apa yang terbaik bagi wanita?"_ Sahabat tidak ada yang bisa menjawab. Sampai dirumah Sayyidina 'Ali bertanya _"Wahai Fathimah tadi Nabi Muhammad punya pertanyaan kita semua diam tidak bergeming tidak bisa jawab"_ _"jika engkau ijinkan wahai suamiku aku akan mendatangi ayahku, aku akan menjawab pertanyaan tersebut"_ berangkat Sayyidah Fathimah menemui ayahandanya _" Wahai ayahku wahai Rasulullaah aku mengetahui -Maa Huwa Khair Fii Marwah-"_ _" Apa wahai Fathimah?"_ _"  Yang paling bagus buat perempuan adalah matanya tidak pernah menatap laki-laki dan dia si wanita itu tidak pernah dilihat oleh laki-laki yang bukan mahrom manapun"_ _" Betul engkau wahai Fathimah dan engkau betul-betul putri Nabi Muhammad"_ kasih jempol dua sama Nabi Muhammad dengan jawaban ini. Apa tadi paling bagus dari Sayyidah Fathimah buat perempuan dia jaga matanya bukan dia puaskan dengan melihat YouTube, melihat Instagram melihat acara-acara film yang nggak benar, melihat orang laki-laki yang bukan mahrom dengan syahwat, melihat adegan film pelukan, ciuman dan lain-lain. Wanita yang mulia wanita yang paling mulia disisi Allaah Subhanahu Wa Ta'aala adalah wanita yang menjaga matanya, tidak pernah memandang yang tidak halal baginya, dan begitu pula dari sifat malunya Sayyidah Fathimah bisa memberikan jawaban yang luar biasa wanita yang terbaik adalah wanita tidak pernah dilihat oleh laki-laki manapun. Maknanya dia tutup auratnya, dia tetap lekuk tubuhnya, dia tutup pinggul dan payudaranya dari pandangan laki-laki yang bukan mahromnya, dan bahkan lebih dari itu dia memiliki rasa malu dengan tidak menyebarkan fotonya dimedia sosial, dengan tidak menyebarkan Video Tik Tok yang diperagakan hingga bisa diakses oleh lelaki manapun dimuka bumi ini. Bukan seperti itu ajaran Sayyidah Fathimah tapi ajaran Sayyidah Fatimah Kemuliaan bagi seorang wanita adalah ketika dia memiliki rasa malu baik itu didunia nyata maupun didunia maya. Semoga kita termasuk dalam golongan ini bisa mengamalkan isyarat dari Sayyidah Fathimah ini, Aamiinn.. Yaa Robbal 'Alamiin.

Islam Quotes 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang