02. [sorry n thanks]

170 48 56
                                    

Happy reading
Don't forget to vote and coment :)
Maaf banget kalau ceritanya jelek dan membosankan (╥﹏╥)

Kedua Shin kakak beradik ini sedang berada di pom bensin kecil, salahin saja motor Yura yang haus tiba-tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedua Shin kakak beradik ini sedang berada di pom bensin kecil, salahin saja motor Yura yang haus tiba-tiba. Yuna capek! Karena dorong motornya sampai ke tukang bensin, udah lagi agak jauh.

”capekk ihh ka” gerutu Yuna dan Yura bermuka datar.

”heh, Lo cuman nangkring diatas motor masih capek?” balas yura menstrandarkan motornya lalu berdecak pinggang.

”gara-gara Lo sih ka tadi kenapa enggak ngecek dulu!” Yuna emang gapunya akhlak :) masih mending dianterin udah lagi cuman nangkring diatas motor terus tadi dorongnya cuman bentaran.

Yura masih sabar, belum aja ditendang tuh Yuna.

”baru nyadar ternyata dia punya Adek, gua bakal bikin perhitungan Yura bajingan!”

***

”bilang gak ya? Hmmm gue gengsi”

”Ehh Ra bangun Lo, udah istirahat nih ke kantin yuk” ajak haerene sambil menggoyangkan tubuh Yura yang tertidur di kelas.

Yura langsung menyingkirkan tangan haerene yang ada di kepalanya. ”Udah ah males gue!” balas oknum Shin.

”yaudah gua, Miyan, Lia, sama yang lain duluan ya. Jangan sampai ngorok Lo tidurnya hahaha" ejek haerene yang langsung kabur begitu saja.






"Gue gak ikut yak Rin"

"Napa?"

"Ga papa udah kalian pergi aja"

"Okeh klo gituh"





”Hmm....Pertama gue mau minta maaf soal itu, kedua gue mau terima kasih soal itu”

Yura terkejut dan langsung bangun dari acara tidurnya. ”Eh Sehun eksoh anak ayam!” latah yura.

Ia mendapati seseorang yang berdiri di dekat meja nya yang sedang memperhatikan gerak gerik dirinya.”ehh ngapain Lo?” tanya Yura.

”Ehh ngagetin ya? Pertama gue mau minta maaf dan kedua gue terimakasih" Ucap Lia sambil menundukkan pandanganya dari Yura, karena mata Yura menyeramkan. Padahal Yura biasa saja tuh, memang Lia nya saja mungkin.

”Buat?”

”gak ngerti-ngerti apa nih orang?!” batin adeknya baejin.

”Gue minta maaf waktu kejadian di ruangan OSIS waktu itu..dan gua mau makasih ke elo karna udah nyuruh haerene buat nganterin gue pulang, kalo gaada elo gue pulang naik biss" balas Lia tegang kerena lawan bicaranya sedari tadi memperhatikan dia terus.

Mampus Lia mampus. Bundaa”

Yura mulai mengeluarkan suaranya dan menatap Lia. ”Gue juga minta maaf, dan sama sama” Sehabis mengatakan hal itu Yura bangkit dari kursi nya dan mulai meninggalkan kelasnya. Entah pergi kemana Yura menurut Lia.

singkat banget jir

Sehabis itu Lia merasa penasaran dengan kepergian Yura, lalu ia memutuskan untuk mengikutinya tanpa izin.

"L-Lo ngapain ke sini?" Tanya Lia takut kalau Yura marah kerena membuntutinya. Hey, apakah Yura seseram itu?.

”Hah” Yura terkejut karena keberadaan Lia tiba-tiba sampingnya, ia kira Lia sudah pergi.

”Ehh maaf gu—gue ngikutin elo” Lia ketakutan karena pikirannya Yura itu orang yang kejam.

"Gak papa" Balas Shin.

Lia masih menatap mata Yura dalam. Dia dari tadi menunggu nunggu jawaban dari Yura. Dia semakin natap dalam Yura, dan Yura menyadari nya.

"E—eh gw cmn mau nenangin diri" Jawab Yura salting karena dari tadi Lia menatapnya terus.

”Nenangin diri? Emangnya lu kenapa?”
Tanya Lia penasaran, mungkin Yura mengidap penyakit yang tidak suka dengan keramaian. Tapi Lia juga tak tahu.

”gak papa elah..” jawab Yura malas sampai melihat ke arah lapangan.

”kepo bat dah..”

Lia hanya ber oh ria, apalagi selain jawaban yang keluar dari dalam mulutnya. Hanya keheningan di balkon lantai tiga, Yura dari tadi hanya melihat lapangan yang sangat luas itu. Sedangkan Lia berfikir untuk mencari topik supaya Lia dan Yura akrab, tapi dia tidak menemukan satu topik pun untuk di bahas.

Di sini hanyalah keheningan, ya memang tempat mereka berdua ini jauh dari kelas tapi dekat dengan kamar mandi.

Lia mulai angkat bicara karena tidak tahan dengan keheningan yang mereka buat.

”Lo mau sampai kapan disini terus?”
Tanya Lia asal, biarlah menurut Lia yang penting tidak ada keheningan diantara mereka berdua. Sebenarnya Lia orangnya bar bar.

Lia sebenarnya bosan nungguin Yura yang dari tadi hanya menatap kosong lapangan di bawah, mau di tinggal tapi Lia takut Yura kesambet soalnya disini sepi.

”Suka-suka gue lah” Jawab Yura setelah beberapa saat.

ditanyak baik baik jugak”

”Kalo capek nungguin gue, udah sana aja”
Usir Yura yang menyadarkan Lia tadi melamun.

"Tapi gua takut—

”takut apa?” balas Yura cepat.

”Lo kesurupan hehe”

”Lo kesurupan hehe”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Revisi : 280820

THATS WRONG Where stories live. Discover now