"Oh..." Jongho menjawab pendek.

"Kak Jongho ngapain di sini?"

"Hah?" Jongho mengerjap menatap Beomgyu.

"Kakak mau beli apa?" Beomgyu malah mengulang pertanyaan.

"Oh... sapu, dek. Kan dipatahin sama temen gue kapan tau."

"Oh..." Beomgyu mengangguk paham.

Di sebelahnya, Jongho menatap lekat ke Beomgyu. "Dek—"

"Oh iya kak!" Beomgyu tiba-tiba noleh dan motong ucapan. "Tadi gue ke kantin umum terus nemu buku punya kakak."

Alis cowok berlesung pipi itu terangkat sebelah. "Punya gue? Di kantin?"

"Iya, mungkin, gak tahu sih. Coba cek NIM-nya," Beomgyu memutar tasnya dan mengeluarkan buku yang tadi dia temukan dan menyerahkannya.

Langsung diterima cowok di depannya. Ditatapnya sampul depan buku itu. Dia melirik Beomgyu di depannya yang menatap polos.

"Bener kan punya kakak?" Beomgyu berkedip dan—untuk alasan lain—Jongho hampir terbahak tapi dia cuman tersenyum geli sampai ke matanya.

"B-bukan ya kak?" kalau melihat gelagatnya, Beomgyu rasa dia salah.

Jongho menggeleng, dia gak tahan mau ketawa. "Bener kok ini punya Jongho, tapi..." ucapannya menggantung karena tawanya pecah seketika.

Beomgyu gak ngerti, tapi dia merasa dibegoin karena kak Jongho ini ngetawain dia. Gak jelas gitu woi, KENAPA?????

"Sorry, sorry, aduh gak tahan... lucu banget sih."

Beomgyu tersenyum kaku. Ini dia muji atau ngehina sih???

"Makasih, soal bukunya. Tapi—aduh, bingung gue ngomongnya dek, ya ampun... Gini, gue bukan Choi Jongho yang nawarin kimbab pas di grup chat itu. Gue temen sekamarnya."

"H-ah?"

"Lo salah ngenalin dek, gue temen sekamarnya Jongho yang kebetulan ngasih kimbab-nya Jongho ke elo."

"Hah?"

Si bukan-Jongho itu menghela napas dalam diam. Okay... dia maklum. Pasti cowok di hadapannya ini syok.

"Gue bukan Choi Jongho, dek."

"H-hah?" Beomgyu masih memproses informasi. "Sumpah?"

"Sumpah."

"ANJIIIIIIR!" serunya spontan sambil melotot horor. Saking kerasnya sampai orang lain menoleh ke arah mereka. "SUMPAH KAK?" tanyanya lagi.

"....iya."

"FAK!" Beomgyu menjerit dan tiba-tiba berjongkok di tempat sambil menutup muka. Dalam hati udah merapalkan misuhan.

"Malu banget ya?" dia menunduk ke bawah.

"IYALAH," pake nanya! Masih sambil menutupi wajahnya. Kemudian dia mengintip lewat celah jarinya. "Te-terus lo siapa kak?"

"Hhm... kalau lo nanyanya siapa, 'gue temen sekamarnya Jongho', tadi udah bilang sih. Tapi kalau lo nanya nama, gue Choi Soobin."

Aaahhh, gile gile gile. Mau melebur jadi debu di rak aja rasanya.

Lagi, Beomgyu mengintip lewat celah jarinya. "Sumpah lo kak gak tipu-tipu olshop???"

"Lo mau lihat KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) gue, dek?"

Ahsjamhskandlal, nyebelin banget ih! Beneran Beomgyu pengen berubah jadi amoeba aja!

Beomgyu masih bertahan di posisinya, dan bukannya bantu berdiriin Beomgyu, Soobin malah ketawa. "Ya udah sih dek, kan sekarang udah tahu." dia malah lihat-lihat lampu kemudian mengambil salah satunya dan menunjukkannya pada Beomgyu di bawah karena masih jongkok. "Lo jadi beli lampu gak? Yang ini nyalanya bagus, gue biasanya pakai yang ini dan gak terlalu mahal pula."

Beomgyu masih cuman melirik lewat celah jari. "Anjir, gak tahu lah kak, gue malu banget. AAAAAAAAA, goblok banget sih gue!? Gobloknya sumpah alamiah banget. Jernih dan natural kayak air mata pegunungan!"

Soobin terbahak mendengarnya. "Ya udah, sini gue ikutan jongkok biar lo gak malu banget." Soobin beneran jongkok di hadapan Beomgyu.

"Ahelah! Bukan gitu maksudnya!"

"Yah... terus gimana dong?" Soobin malah bertopang dagu dengan satu tangan.

"Tahu ah!"

"Udahlah, sini bangun, gue traktir es krim deh biar lo seneng."

Beomgyu gak menyahut. Kalau keadaannya bukan gini, mau aja dia mengiyakan penawaran Soobin. Tapi kan—ASDFGHJKL.

Perlahan, Beomgyu menurunkan wajahnya dan menemukan Soobin telah berdiri dan membungkuk sambil mengulurkan tangannya. "Ayo, sini,"

Jantung Beomgyu berdebar kencang. Campuran malu, kesal, dan agak senang—berharap semoga beneran ditraktir es krim. Dia pun menerima uluran tangan Soobin. "Makasih," lirihnya.

"Iya. Nih, lampunya." Soobin memberikan lampu yang diterima Beomgyu dengan dua tangan.

"Nah, sekarang temenin gue cari sapu. Habis itu gue beliin es krim sekalian pulang, yak."

Beomgyu gak menyahut, meski pun Soobin menggandeng tangannya dan menariknya menuju bagian kebersihan. Di dalam otaknya cuman terpikirkan satu hal;

How to be cicak di dinding? Agskwksklakl.


###

[26 April 2020]

Dialogue seharusnya (?):

"Sorry sorry, aduh gak gatahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sorry sorry, aduh gak gatahan... (Lo) lucu banget sih (dek Beomgyu)."
[tergelak pelan dengan kegantengan paripurna]

Akhirnya Soobin dikenali dengan benar :')

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now