UNTUK ARDI WIRANATA

48 1 0
                                    

Jakarta, 25 Mei 2016

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hai Wira. Apa kabar? Aku selalu berdoa untuk kesehatanmu. Di manapun kamu berada sekarang, aku harap bahagia dan lindungan Allah SWT selalu menyertaimu. Wira, jika surat ini sampai kepadamu dan kamu telah membacanya. Itu artinya aku tak ada lagi di dunia ini. Maaf, aku tidak memberitahumu kondisiku. Aku takut jika kamu mengetahuinya, kamu akan merasa sedih.

Wira, bertemu denganmu adalah sesuatu yang kusyukuri. Meski awalnya aku benar-benar sangat tidak suka padamu. Kamu terlalu kasar dan tidak tahu sopan santun, kamu terus mengejek kerudungku, menyentuh barang-barangku meski kamu sangat tahu aku tidak menyukainya.

Namun, aku sadar setelah dekat denganmu. Dibalik sifat angkuhmu, kamu mempunyai hati yang besar. Aku rasanya ingin menangis, kamu rela dibenci oleh teman sekelas kita hanya karena kamu membelaku.

Yah mungkin itu rasa terima kasihmu, tapi aku benar-benar tulus membantumu. Kamu pernah bertanya, apakah lelaki sepertimu pantas bersanding denganku? Sejak saat itu aku jatuh cinta padamu. Tidak ada lelaki yang pernah bersikap rendah diri padaku.

Wira, aku mencintaimu dengan segala kekuranganmu. Aku mencintaimu bukan karena kamu sudah berubah menjadi lebih baik, tapi karena kamu ingin memperbaiki diri untuk mendapatkanku

Wira, kamu lelaki hebat. Meski Bapakku menentangmu, tapi kamu tidak pernah patah semangat. Itu yang membuatku bangga kepadamu. Maafkan Bapakku atas segala ketidakbaikan yang ia tunjukkan padamu. Ia bukan tidak suka padamu, ia hanya takut kejadian masa lalu harus terulang lagi.

Terima kasih saat masa lalu itu kuceritakan, kamu tidak menjauh dariku. Wira, jauh dilubuk hatiku yang terdalam. Aku ingin sekali bersamamu, menjadi makmum untukmu.

Aku sedih mengatakannya, tapi Allah memiliki jalan lain untukku. Rasa sakitku tidak seberapa dibanding harus melihatmu menangisi kepergianku. Aku bukan tidak berniat kamu ada di sampingku saat terakhir, aku hanya ingin kamu tidak terlalu terpuruk.

Apa aku salah? Kamu mungkin sudah terpuruk sekarang. Maaf, aku menyakitmu dengan cara seperti ini.

Apa kabar dengan Reza? Apa dia masih setia menjadi sahabatmu? Aku harap kamu menyampaikan salamku padanya. Katakan padanya, dia teman terbaik untukku.

Wira, mungkin dengan kamu menerima surat ini. Kamu sudah melihat saudara kembarku. Namanya Air Hilya. Jika kamu sadar, ia pernah menggantikankan posisiku.

Aku minta maaf karena telah berbohong padamu, pasti kamu sangat kaget saat dia memberimu surat ini. Apakah kamu bingung karena dia bukan aku? Aira itu adikku satu-satunya yang paling kusayangi.

Wira, aku ingin kamu menjaganya untukku. Aku yakin, dia adalah jalan terbaik untukmu. Mungkin dia adalah jawaban dari doa-doamu.

Jangan marah Wira. Aku hanya ingin kamu bahagia. Menikahlah dengan adikku, kamu akan menemukan aku dalam dirinya. Aku tidak memaksamu. Itu pilihan yang kuberikan, kamu ingin melakukannya atau tidak semua tergantung padamu.

Wira, maaf untuk segala penderitaanmu karena bersamaku. Aku benar-benar ingin menatap wajahmu sekarang, mengatakan segala perasaanku. Tapi aku harus menahannya, agar kamu baik-baik saja.

Wira, kamu adalah hadiah terbaik yang Allah berikan disisa usiaku. Jangan menangis, aku sedih harus melihatmu meneteskan air mata.

Wira, wujudku memang tak lagi ada di dunia. Tapi aku tidak pernah pergi meninggalkanmu.  Jika kau ingin melihatku, pejamkan matamu dan sebutlah namaku. Maka saat kamu membuka mata, maka kamu akan melihatku tersenyum padamu.

Wira, aku tidak bisa lagi berkata apa-apa. Terlalu banyak kata yang tidak bisa aku ungkapkan. Karena terlalu banyak hal indah yang kamu berikan padaku.

Wira, simpanlah aku sebagai masa lalumu dan lihatlah ke masa depanmu. Aku selalu mengikuti langkahmu jadi kamu tidak perlu khawatir.

Terima kasih untuk waktu berharga yang singkat. Aku mencintaimu, Ardi Wiranata!

-Aiza Hilya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh Untuk WiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang