"Wae?"
"Tidak.. Aku hanya mempunyai firasat buruk" jawab winwin mengusap tangannya, mark hanya terkekeh.
"Sudahlah.. Mungkin itu hanya perasaanmu saja.. Ingat? Doyoung sahabat kita" ucap mark mencibir kearah doyoung.
"Tapi.."
"Aku akan baik-baik saja.. Percaya padaku" ujar mark meyakinkan, winwin hanya mengangguk pasrah.
------------------------------------------------------------------------
"Hari ini kita akan kemana?" tanya mark antusias saat bel pulang berbunyi, tak henti-hentinya ia bertanya pada lucas.
"Kau akan tau nanti" jawab lucas, mark mencebikkan bibirnya tidak puas.
"Ayo.." ujar lucas, memarik tangan mark dan meninggalkan winwin yang melongo menatap keduanya.
"Cih.. Sudah punya kekasih saja melupakan teman" cibir winwin berjalan keluar kelas.
Mark masuk kedalam mobil ia duduk disamping kemudi dimana lucas duduk disana.
"Sudah dua kali aku masuk mobil ini.. Tapi rasanya masih saja canggung" ujar mark, ia mengalihkan atensinya pasa lucas yang baru masuk kedalam mobil.
"Ayo..ayo.. Aku sudah tidak sabar kita akan kemana" ujar mark semangat, lucas menolehkan kepalanya kearah mark.
Lucas mencongdongkan tubuhnya kearah mark, mark sedikit menahan nafasnya kala ia dengan lucas hanya berjarak beberapa centimeter saja.
"Pakai.. sabuk pengamanmu" ujar lucas menarik seltbet dan memasangkannya. lucas duduk dengan benar dan mulai menyalakan mesin mobil.
'Tuh kan.. Kenapa aku selalu berpikir ia akan menciumku sih?!'
Sepanjang jalan mark terus berceloteh menceritakan tentang kedua sahabatnya, perihal kesehariannya dirumah tak lupa ia juga menanyakan tentang lucas.
'Masa tentang kekasih sendiri tidak tahu?'
Lucas sesekali menjawab ocehan mark meskipun terkadang mark memukul lengannya karena jawabannya yang terkesan dingin.
"Ohh.. Jadi kau tinggal sendiri? Memang orang tua mu kemana?" tanya mark lagi, lucas melirik sekilas.
"Mereka sibuk"
"Ohh.. Berarti kau sama dengan winwin, anak itu juga ditinggal jauh oleh orang tuanya yang berada dichina" jawab mark, lucas hanya menganggukan kepalanya.
Merasa tidak ada bahan untuk diperbicarakan lagi, mark hanya menoleh kesamping kaca mobil melihat pemandangan disana.
"Kita sudah sampai" ucapan lucas menyadarkan mark dari lamunannya.
Mark mengedarkan pandangannya keseluruh arah, alisnya mengernyit bingung pasalnya ia tidak tau tempat ini.
"Ayo.." ajak lucas sembari keluar dari mobil diikuti oleh mark dibelakangnya.
"Ini dimana?" tanya mark, lucas melihat jam dipergelangan tangannya, kemudian lucas menggenggam tangan mark.
"Ikut aku" ujar lucas dan mulai berjalan menaiki tangga, mark mengikuti lucas matanya menoleh kekanan dan kekiri.
Lalu matanya terjatuh pada tangannya yang sedang digenggam oleh lucas, ia mempoutkan bibirnya lucu.
'Lihat perbedaan tangan kami, tangannya yang terlalu besar atau tanganku yang terlalu kecil sih?' protes mark didalam hatinya, disela ia masih menaiki tangga.
Saat sudah sampai diatas, mark baru tersadar jika mereka sedang berada diatas bukit, lucas menuntunnya untuk duduk dibawah pohon rindang beralaskan rumput.
"Whoaa.. Udaranya sangat sejuk disini.." ujar mark dan diangguki oleh lucas.
"Iya..ahh tutup matamu" ujar lucas sembari menutup mata mark dengan tangannya.
"Loh.. Kenapa?"
"Nanti juga kau akan tau sekarang.. Coba kau menghadap kearah kananmu" tutur lucas, mark hanya mengangguk dan menuruti keinginan lucas.
Mark berbalik menghadap kearah kanan, tangan lucas masih setia bertengger dimatanya.
"Saat hitunganku selesai.. Bukalah matamu" ujar lucas lagi, mark hanya mengangguk patuh.
"Tiga..dua..satu.." lucas menurunkan tangannya dari mata mark, perlahan mark membuka matanya.
"Senja..."
Mark bisa melihatnya dari atas sini, matahari yang terbenam dengan indahnya dikota seoul.
"Luke..aku.." mark tidak bisa melanjutkan perkatannya dia seolah terhipnotis oleh keindahan yang disajikan didepan matanya.
"Kau suka?" tanya lucas, mark mengangguk semangat dan memalingkan wajahnya pada lucas.
"Sangat.. Aku sangat menyukainya" ujar mark bibirnya tak berhenti mengembangkan senyuman manis.
"Mark dengar.. Aku memang tidak bisa romantis seperti lelaki pada umumnya.. Tapi ayo kita ulangi" ucap lucas kemudian berlutut dihadapan mark.
"Jadi.. Mark maukah kau menjadi bagian dari hidupku?" tanya lucas masih setia berlutut dihadapan mark.
Mark tak bisa menahan rona merah dipipinya matanya sudah berembun karena haru.
"Tentu saja aku mau.. Kan sudah ku katakan tempo hari.." ujar mark sembari ikut berlutut dihadap lucas dan memeluk leher lucas.
Lucas balas memeluk mark dan mengusap kepala mark.
"Aku hanya takut.. Kau tidak suka dengan cara ungkapanku tempo hari" ucap lucas, mark melepaskan pelukannya pada lucas dan menatapnya.
"Dengar.. Aku menerimamu karena memang aku menyukai apa yang ada pada dirimu.. Ya meskipun kau itu sedingin es..hehe" ucap mark diakhiri kekehan diakhir kalimatnya.
Lucas menarik tengkuk mark dan menyatukan bibir mereka berdua, disaat matahari terbenam digantikan oleh bulan yang bercahaya indah.
Mark tak akan melupakan moment spesial hari ini, mark memejamkan matanya menikati ciuman lucas pada bibirnya.
"Aku.. Pastikan kebahagiaan kalian hanya akan sesaat" gunam seseorang kemudian pergi meninggalkan lucas dan mark yang sedang memadu kasih.
------------------------------------------------------------------------
Winwin keluar dari kamar mandi dan mengusak kepalanya yang basah.
'Winwin..~'
Winwin menghentikan usakkanya pada rambutnya setelah mendengar suara bisikan, ia mengedarkan pandangannya pada sekeliling kamar.
'Winwin..~'
Suara itu muncul lagi, winwin berjalan menuju loby kamarnya, ia membuka pintu kamarnya dan berjalan keluar.
Terpaan angin mengenai wajah dan rambutnya winwin memegang pagar pembatas, ia tengah menikmati sejuknya angin malam.
'Grep'
'DEG'
Sebuah tangan melingkar dipinggangnya, winwin menunduk dan melihat sepasang tangan kekar tengah bertengger manis disana.
"Aku merindukanmu sayang"
Bagai terhipnotis, setelah mendengar bisikan itu winwin membalikan badannya pada sosok yang saat ini tengah menatapnya.
"Aku.. Merindukanmu baby~" ucap jeff sambil mengelus pipi winwin, winwin mengalungkan tangannya pada leher jeff.
Jeff tersenyum senang dan mulai melumat bibir winwin, sedangkan winwin yang terhipnotis hanya mengikuti alur permainan yang didominasi oleh jeff.
"Aku..sudah tidak tahan" ujar jeff setelah melepaskan ciuman panas mereka, jeff lalu menggendong tubuh winwin dan membaringkannya diatas kasur.
"Lest play.. baby"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
(Note : mulai hari ini dan seterusnya author bakalan update tiap malam, dikarenakan besok sudah mulai memasuki bulan suci ramadhan)
YOU ARE READING
I'm not a human, but Vampire || LuMark [END]
RomanceDia selalu ada disana, menatapku dengan tatapan yang tak bisa ku jelaskan. Menggengamku dengan erat, seakan aku akan terjatuh bila ia lepaskan. Kau salah, aku.. sudah terjatuh. Warning!! BOY X BOY Lucas x Mark lee lucas! top Mark! bottom (sligth! Ja...
Part 8
Start from the beginning
![I'm not a human, but Vampire || LuMark [END]](https://img.wattpad.com/cover/221241627-64-k162246.jpg)