29. Childhood (2)

1.1K 99 7
                                    

"Ya.. Selesai urusan Lia, sekarang kau bisa jelaskan kenapa kau malah menolong gadis tadi Galanor Del Shaford Dru"

"Ah.. Oh..ya..akan ku ceritakan hehe.. Tapi sebelum itu bisa kau ceritakan dulu bagaimana kau bisa bertemu dan kenal dengan Lia?" tanya Galan pada Brandon

"Jangan mengelak Galan!" bentak Alean
"Tidak Lean bukan, aku akan ceritakan tapi aku ingin tau kisah nya dulu" Ucap Galan sambil menunjuk ke arah Brandon

"Aku adalah anak seorang penulis buku cerita dan buku sejarah, waktu itu aku disuruh ibuku membantu ayah mengantarkan buku-buku cerita ke taman kanak-kanak yang ada di Gaerdes, aku mengiyakan dan berangkat dengan ayah. Sampai disana aku langsung menuju ruangan dimana ayah biasa menaruh buku-buku nya tapi di tengah perjalanan aku melihat seorang anak perempuan berlari kearah ku dan ayah dia sangat lucu, mengenakan dress merah muda selutut dan sepatu yang seiras dia berkata ingin ikut membantu karena teman-temannya yang lain sudah pulang dan kebetulan kami datang.
Ayahku memberinya beberapa buku untuk dibawa, setelah selesai menaruh buku-buku ia mengajak ku berkenalan dia bilang namanya Nathalia dan aku sebutkan nama ku, ayah menyuruh ku untuk menemani nya bermain sebentar jika mau karena ia pun ada sedikit urusan dengan seseorang" jelas Brandon

"Aku bertanya padanya apa tak masalah jika dia bermain dengan anak yang baru di kenal nya seperti aku? ia menjawab dengan ceria tidak apa-apa dan malah senang mendapat teman baru dan semenjak itu kami dekat, Aku mengajak nya untuk bertemu di perbatasan esok hari untuk bermain lagi awalnya ia ragu tapi tetap mengiyakan dan besoknya kami benar-benar bertemu.
Kami melakukan itu hampir setiap hari kecuali hari-hari tertentu ketika dia bilang sepupu nya akan berkunjung ke rumah atau saat ia harus belajar dia tak pernah bilang kalau dia adalah putri dari kerajaan Gaerdes, suatu hari ia bilang "Jika suatu hari nanti ada yang berubah dariku apa kau akan tetap bersama ku dan mau tetap jadi temanku?" tentu saja ku jawab iya dengan segenap hati lalu "Jika nanti aku tiba-tiba menghilang apa kau akan mencari ku? Dan jika sudah besar nanti Apa kau akan tetap mengingat ku?" Lagi lagi ku jawab iya tanpa ragu ia tersenyum dan berkata "Jika sudah besar nanti dan aku jarang menemui mu kau harus tetap datang ke Gaerdes dan ke tempatku ya! Kau tak boleh melupakan ku! Tak ada yang boleh melupakan satu sama lain, Janji?" Aku mengiyakan dan berjanji menyatukan jari kelingking kami, dan kalian tau? Itu pertemuan terakhir kita, karena ke esokan hari nya aku menunggunya di perbatasan sampai tengah hari tapi ia tak kunjung datang, aku selalu berpikir mungkin sebentar lagi mungkin ia sedang meminta izin dan lain-lain sampai hampir senja ia tak kunjung datang, aku memutuskan untuk pulang karena ayah menjemput ku.ke esokan harinya ku lakukan hal yang sama selama berhari hari aku mengulang itu tapi hasilnya nihil. ia sama sekali tak datang, sampai ayah bilang jika memang ingin bertemu aku harus jadi pria yang kuat dan pintar dengan begitu aku bisa mencarinya sampai ke ujung dunia tanpa kelelahan.
Tentu saja dengan sangat semangat aku belajar dan berlatih fisik maupun power, aku memutuskan untuk masuk ke academy ini dengan tujuan aku bisa menjadi pria yang lebih kuat agar bisa mencari nya. Dan hari itu aku melihat nya.. Melihat teman kecil ku tapi aku tak yakin itu dia makanya aku hanya memperhatikan dari jauh" Jelas Brandon dengan tatapan sendu nya.

"Lalu, maksudmu menghadang jalan kita waktu itu?.." tanya Alean

"Aku mendengar mu memanggilnya Ester, kemudian ia bilang bahwa nama nya Thalia. Aku juga dulu memanggilnya ester dan dia menyukai itu makanya aku yakin jika dia adalah Thalia yang ada di masa kecilku" Jelas Brandon lagi.

"Tapi dia marah jika ku panggil Ester, tidak adil" kesal Alean.

"Sekarang giliran mu Galan" tatap sadis Alean.

"Hampir sama, kami teman masa kecil kemudian dia hilang dan aku tak tau" ucap Galan

"Mau ku apakan kepala batu itu?" Alean semakin sadis
"Iya iya ku ceritakan, Namanya Caroline Rafles Arld kami bertemu saat aku sedang berburu Orbs di hutan Drakvill"

"Anak gila, kebiasaan aneh mu mencari orbs memang sudah mendarah daging"

"Dengarkan! Aku bertemu dengannya karena dia berteriak meminta tolong, aku langsung mendatangi suara itu dan ku lihat ada seorang gadis kecil sedang terpojok dan di kepung 3 vampir dewasa, aku tak takut karena aku kenal mereka. Mereka hanya preman iseng yang kebetulan lewat mereka juga warga Darkvill aku sering melihat mereka di perbatasan, aku mendekat dan melumpuhkan mereka dengan teknik darah vampir ku mereka tau itu aku mereka segera berlutut memohon maaf dan pergi, gadis itu tubuh nya sangat kecil tapi untung nya dia belum di apa apakan dasar pedofil haha" -Galan

"Kenapa kau tertawa gila?!" bentak alean

"Diam! Aku mengajak nya berkenalan dan meyakinkan kalau aku bukan vampir jahat seperti mereka, karena namanya terlalu panjang aku memutuskan untuk memanggilnya Lin saja dan ia mengiyakan, aku menggendong ya dan membawanya keluar dari daerah Darkvill.
Dia bilang dia tersesat padahal ia harus mengantar belati-belati ke arah earthest tapi dia bingung mengambil jalan mana, karena aku baik dan tak tega membiarkan gadis kecil melakukan perjalanan sendirian jadi ku putuskan untuk menemani nya, ia menunggang kereta dengan keledai haha lucu sekali.
Semenjak itu kami dekat dan dia mulai meluluhkan hatiku haahh.. Kami sering bermain di luar Darkvill diam-diam, dia menunjukan ku bakatnya dan begitupun sebaliknya nya. Tapi suatu hari dia bilang "Apa kau berjanji akan selalu melindungi ku seperti saat pertama bertemu? Apa kau akan tetap mengingat ku jika kita mulai beranjak dewasa dan jarang bertemu?" ku jawab ya, aku bukan tipe anak pelupa lalu beberapa hari kemudian ia menghilang..
Aku terus memikirkan dan mengingatnya, sampai masuk ke academy ini. Aku selalu mencari nya, fisik nya yang berbeda membuatku tak terlalu yakin sampai saat di stadion tadi aku percaya bahwa itu benar-benar dia dan dia memang disini.
Tapi..." jelas Galan menggantung

"Tapi apa?" tanya Brandon yang se dari tadi ikut menyimak

"Dia berubah, seperti mulai melupakan ku" ucap galan Lirih

















Author Up sampe 2x nih hari ini...
Bwahahaha tepok tangannya mana tepok tangan? 🤣🤣🤣

Jan lupa vomen juga😘

FA : The Mythical SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang