14. Jangan bergerak!!

3.1K 216 4
                                    

Fuerza Academy 7.00 P.M

Malam ini tak seperti malam-malam biasanya, karena untuk malam ini Galanor dan Alean masih berada di ruang perawatan sementara Leza dan Thalia kembali ke Asrama untuk mandi dan berganti pakaian sebelum mereka kembali lagi ke ruang perawatan.

Tidak banyak orang yang ada di ruang perawatan hingga jam segini, karena kebanyakan dari mereka yang terluka saat pertandingan hanya diobati sebentar kemudian 'pulang'.

Pendengaran Galanor samar-samar mulai membaik, ia sudah mulai bisa mendengar beberapa suara meski kedengarannya masih seperti orang berkumur.

Alean masih setia menunggu kakak nya itu dengan perasaan sabar, ya memang tidak seperti biasanya. Karena Alean yang biasa adalah gadis Vampire dingin, Cuek, Judes, Egois, malesan, gak sabaran ( Alean : terus thor terus, tinggal bilang bagian mana yang mau di potong-potong duluan? || Author : Ampun Al.. Becanda doang sumvah :'v )

Lain Alean lain pula Leza dan Thalia...

"Aku mau ke ruang perawatan" ujar Thalia sambil berjalan kearah pintu.

"Aku mau tidur aja deh.. Gak kuat ada shani juga" sahut Leza

"Loh emang ada apa?" tanya shani yang sedari tadi memang tidak bersama mereka.

"Gak papa, kalian tidur duluan aja" Thalia keluar, sosok gadis dingin itu kini telah hilang dibalik pintu.

"Yakin gak ada ap--" Shani menoleh kearah Leza, dan rupanya manusia itu sudah lebih dulu terbang ke alam mimpi

"Sudah kuduga" dengan wajah pokernya Shani ber monolog:v

**

Di koridor Asrama Thalia hanya berjalan sendirian, memang masih banyak suara-suara dari para gadis-gadis didalam kamarnya. Namun suasana mencekam, tetap itu yang didapat nya. Terutama ketika ia mulai sampai di Aula utama yang luas.

Gadis itu memang tidak takut
Tidak, sebelum sebuah suara mengejutkannya. Ddrrtt.. "Keakk!!"

"Siapa disana?" mata Thalia waspada. Pandangannya menelusuri sekitar sampai ia mendengar suara kepakan sayap burung dari balik pilar besar.

Ia mulai mengeluarkan api biru pada telapak tangan kanannya dan mendekat perlahan kearah pilar.

"Jangan bergerak!"

Thalia semakin dekat, dan saat dilihat.....

"Kosong" gumam Thalia, pandangannya kembali menelusuri seluruh aula hingga matanya terhenti pada sebuah bulu burung berwarna jingga yang jatuh di bawah kaki nya.

Ia mengambil bulu tersebut dan dilihatnya.

"Fire bird? Aku pernah melihat nya" ucap Thalia pelan sembari mengingat ingat dimana ia pernah melihat burung itu.

Sampai ia teringat tujuan utama nya, ya kembali ke ruang perawatan dan menjenguk Galanor.

Ia memutuskan untuk kembali berjalan menuju ruang perawatan sambil masih mengingat ingat kembali pemilik bulu burung itu.

Hingga sebuah ingatan muncul dikepalanya.
"Pria yang terluka dihutan? Ya, Fire bird itu aku rasa milik nya" batin Thalia, tapi seperti biasanya setelah masalah nya selesai ia kembali acuh.

FA : The Mythical SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang