"Tidak apa-apa.. Aku tidak marah" ujar lucas mengusak kepala mark lembut, mark balas menatap lucas.

"Sungguh?" tanya mark memastikan, lucas kembali mengangguk dan mencubit pelan pipi mark.

"Apa aku harus cemburu?" pada diriku sendiri? Lanjut lucas didalam hatinya. Mark menggelengkan kepalanya.

"Tidak.. Jangan maksudku" ucap mark sambil mencebikkan bibir bawahnya.

"Jangan lakukan itu" ucap lucas, mark hanya memandang bingung.

"Lakukan apa?" tanya mark bingung, lucas menghela nafasnya pelan.

"Apa kau mencoba menggodaku?" tanya lucas lagi, mark semakin binggung dibuatnya.

Lucas mengambil buku dilaci mejanya dan membukanya ia mengangkatnya sehingga menutupi wajah mereka berdua.

"Apa yang.."

'Cup'

Lucas menarik tengkuk mark dan mencium bibirnya, mungkin jika dilihat dari kejauhan mereka seperti tengah membaca buku.

Lucas mulai mengulum bibir mark, mark memejamkan matanya menikmati ciuman dari lucas.

Lucas menyudahi ciumannya dan menjauhkan wajah mereka berdua, sehingga tercipta benang saliva diantara keduanya.

"Lain kali jangan lakukan hal itu lagi" ujar lucas sembari mengusap bibir mark, dan kembali duduk dengan normal.

Mark hanya mengangguk tanda ia paham sesungguhnya ia tak tahu apa yang diucapkan lucas kepadanya.

'Memangnya aku melakukan apa?' batin mark, matanya mengedarkan pandangan ke seisi kelas, ia bernafas lega pasalnya tidak ada yang curiga pada mereka berdua.

"Lucas.. Lain kali jangan menciumku di dalam kelas begini.." bisik mark, lucas hanya memandang mark datar.

"Lalu aku harus menciummu dimana?"

Mark menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia bingung harus menjawab pertanyaan lucas bagaimana.

"Itu.. Itu terserah mu sih" jawab mark, lucas mengangkat alisnya sebelah.

"Terserahku? Lalu kenapa kau protes saat aku menciummu tadi?" tanya lucas, mark gelagapan matanya bergerak kesana-kemari.

"Itu..eum..itu.."

"Aku paham.. Maafkan aku ya?" ujar lucas lagi sambil mengusap pipi mark lembut.

"Pulang sekolah aku akan mengajakmu kesuatu tempat.. Mau ikut?" ajak lucas dan diangguki semangat oleh mark.

"Tentu"

------------------------------------------------------------------------

Winwin membasuh wajahnya, ia mengangkat kepalanya dan memandang wajahnya sendiri dicermin.

"Lucas menyebalkan! Loh? Doyoung?" ujar winwin saat matanya menangkap sosok doyoung tengah berdiri dibelakangnya.

Winwin membalikkan tubuhnya dan menghampiri doyoung.

'Grep'

Winwin memeluk erat doyoung. "Kau kemana saja? Aku khawatir"

Doyoung dibalik punggung winwin yang tengah memeluknya ini tersenyum jahat.

"Eoh..maaf" jawab doyoung, winwin merasa aneh dengan suara doyoung yang agak serak tak seperti biasanya.

'Mungkin dia sakit'

"Ahh.. Doyoung! Apa yang kau lakukan?" tanya winwin pada doyoung yang tengah mengendus-ngendus lehernya.

"Hmm.. Feromonmu sangat manis win..sluurp' ujar doyoung mengendus leher winwin dan menjilatnya.

'Bugh'

Winwin mendorong kasar tubuh doyoung hingga tubuh doyoung terbentur pintu toilet.

"Ka-kau ini kenapa sih doyoug?!!" ujar winwin memegang lehernya yang tadi dijilat oleh doyoung.

Doyoung hanya tersenyum menyeringai menatap winwin.

"Kenapaa?" tanya doyoung serak dan menjilat bibirnya sendiri.

Winwin merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya ini terlebih saat melihat wajah doyoung yang tampak aneh dengan seringai yang tercetak dibibirnya.

"Doyoung.. Kau baik-baik saja kan?" winwin mundur perlahan saat doyoung mendekatinya.

"Aku tak pernah sebaik ini.." jawab doyoung sambil terus mendekati winwin.

Doyoung meraih tangan winwin dan mengecupnya pelan, winwin sungguh tidak bisa berkutik dengan apa yang doyoung lakukan, tanpa winwin sadari doyoung mengeluarkan taringnya dan akan menggigit urat nadi winwin di pergelangan tangannya.

"Winwin.. Doyoung kenapa kalian masih disini? Cepat masuk kelas kalian"

Tindakan doyoung tertahan saat sebuah suara mengintrupeksi mereka, doyoung menegakkan kepalanya dan tersenyum manis.

"Jung ssaem" ujar winwin, entah bagaimana winwin merasa bersyukur ada gurunya disini, seolah jika gurunya itu tidak disini ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Win.. Kembali kekelasmu" ucap jaehyun, winwin mengangguk paham dan segera keluar dari toilet meninggalkan jaehyun dan doyoung.

Jaehyun menatap tajam doyoung yang saat ini tengah tersenyum menyeringai terhadapnya.

Doyoung berjalan anggun mendekati jaehyun dan memegang pundak jaehyun sambil tersenyum manis yang jahat.

"Ahh~ lama tidak bertemu.. Senang bisa melihatmu lagi.. Jeffrey"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

I'm not a human, but Vampire || LuMark [END]Where stories live. Discover now