01. [First]

329 52 77
                                    

[Hallo, ini adalah fanfiction pertama saia, jadi kalau kalian merasa book ini jelek maaf ya. Aing masih belajar membuat cerita dengan benar. Disini ada sedikit unsur g×g atau sebaliknya, dan dimohon untuk bijak dalam membacanya, dan disini cast nya ada yang idol kpop dan ada ya enggak. Jadi hargai ya! Walaupun karya ini tidak sebagus author lain. Terimakasih~]

 Terimakasih~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maapan"

"Gakk!/ogah"

"Maapan gih ish" ujar haerene lagi yang lelah dengan mereka.

"GW BILANG GAK YA GAK" jawab Lia dan Yura berbarengan.

"Ahh ciyyaa—kompakan" goda Haerene yang malah membuat mereka semakin kesal.

Lia beranjak pergi dari ruangan OSIS tersebut karna hal yang paling iya pusingi adalah 'berantem bersama Yura'.

Ya karena masalah sepele saja ia harus disangkut pautkan dengan dia. Tadi sebelum Lia pergi dari ruangan OSIS ia berjalan sambil memainkan ponselnya, Yura pun begitu tetapi Yura membawa gelas bekas rapat OSIS sebelumnya, dan habis itu mereka bertabrakan dan gelas itu pecah lalu mereka saling menyalahkan satu sama lain.

Padahal mereka berdua sama-sama salah. Memang keduanya sangat keras kepala.

***


KRIIINGG..

Bel pulang sekolah berbunyi menggema di seluruh gedung sekolah. Yura bersiap siap merapikan alat alat tulis dan kemudian memasukkannya ke dalam tas miliknya. Setelah itu Yura pergi keluar kelasnya bersama sohib sohib nya.

Mereka semua sekarang telah berkumpul diparkiran sekolah.

Miyan membuka suara "guys aku pulang dulu ya, babayy lop yuu sii yuu" yang Lain mengiyakan ucapan nya karna merasa jijik kepada Miyan, tapi memang dia sudah biasa sih seperti itu. Sementara seulgi dari tanya hanya celingak celinguk mencari apa entahlah? Mungkin pawangnya. Seulgi memang teman dekatnya Yura, tapi tidak semua tahu.

"Li lu pulang ama saha?" Tanya haerene kepada Lia yang berada disebelahnya.

"hmmm, gue sih kek nya di jemput ama Ka Jinyoung" balas Lia.

"Yaudah deh gue pulang dulu yak, ati ati ama yang di belakang lu tuh" goda haerene yang menunjukkan Yura, Lia hanya bodo amat, padahal dalam hatinya sudah mengumpat. Sedangkan Yura hanya melihat haerene dengan tatapan jengkel atau bingung.

Yura yang ditinggalkan berdua dengan Lia merasa risih, lalu ia melangkahkan kakinya untuk memberi jarak lebih jauh lagi darinya. Kalau bukan karena adiknya Yura juga tak mau menunggu disini.

"Apa kak jin gak bisa jemput? aiishhh kenapa sih kak?!," beberapa menit kemudian Yura mendengar Lia menelpon orang disebrang sana.

"Ya udahlah lagian kak woojin gak jelas banget sih ihh." Ucap Lia kesal sambil mengakhiri telpon nya.

THATS WRONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang