Mana ponselnya mati, teman sekelompoknya yang di sebelah—namanya Yoon Jaehyuk—malah main ponsel sendiri. Suntuk dah, suntuuukk!
Akhirnya Beomgyu merengutkan badannya ke kursi. Mengambil posisi bersandar senyaman mungkin sampai dia angkat kedua kakinya ke atas (memang gak ada adabnya sama sekali makhluk satu ini). Sampai gak sengaja lututnya malah nyenggol orang di sebelahnya yang bukan Jaehyuk.
Orang itu noleh, kaget. Beomgyu juga kaget. Mampus.
"E-eh, maaf ya?" gak tahulah bakal ada baku sesi hantam atau enggak, pokoknya Beomgyu minta maaf dulu dan buru-buru nurunin kakinya lagi. Mampus beneran.
"Oh iya, gak pa-pa," cowok itu cuman ngangguk.
Baguslah, gak ada baku hantam. Bukannya gak bisa gelud, Beomgyu cuman lagi mager buat nonjok.
Akhirnya Beomgyu tetap bersandar tanpa mengangkat kakinya. Kapok lagian.
Sekarang dia harus ngapain? Bobo aja kali, tapi semoga gak keciduk sama pembicara di podium bawah sana.
"Bosen ya?"
Spontan Beomgyu noleh, masih cowok yang sama di sebelahnya yang sekarang noleh dan menatapnya.
"Iya, apa pura-pura ke toilet aja kali ya terus kabur?" balas Beomgyu setengah bercanda-iya dia serius udah kepikiran itu sebelumnya.
"Hahaha, gak bisa, toiletnya di jagain panitia."
"Oh ya?"
"Iya." cowok itu ngangguk. "Lo belum ke toilet sama sekali daritadi?"
"Belum kebelet."
"Oh..." cowok itu ngangguk-ngangguk. "Ngomong-ngomong, gue Kim Minkyu."
"Gue Choi Beomgyu. Salam kenal ya?"
"Iya, lo jurusan apa?"
"Gue manajemen rekayasa industri. Lo apa?"
"Teknik pangan."
Tubuh Beomgyu tegap seketika. "Wah, satu fakultas dong!"
"Hahaha, iya nih, bakal sering ketemu nanti." Minkyu tergelak pelan dan menular pada Beomgyu.
"Mau tukeran nomor dong—eh, tapi ponsel gue mati."
"Ah, gue juga ponselnya ilang."
"Sumpah?"
"Iya kayaknya, gak tahu ilang atau ketinggalan. Tauk, gak inget udah megang."
"Udah kasih tahu panitia?"
"Iya, udah, tenang aja. Gampang lah."
Minkyu santuy banget ponselnya hilang. Kalau Beomgyu udah uring-uringan dan merasa jadi manusia paling miss queen kayaknya.
Batal deh tukaran nomor. Mungkin kalau jodoh—uhuk, ralat—kalau memang takdir pasti bakal ketemu lagi dan—
"Tulis aja nomor lo, nanti gue hubungi kalau udah ada ponsel." kata Minkyu mengulurkan buku saku dari jaket almamaternya.
Diam-diam Beomgyu menggigit bibirnya menahan senyum. "Oke,"
Setelah Beomgyu mengembalikan buku saku pada pemiliknya, obrolan mereka terus berlanjut—dan melupakan Jaehyuk di sisi satunya.
❏❏❏
Dalam diam, sambil menghitung hari, Beomgyu menata hatinya.
Hari Jumat, Beomgyu berusaha buat gak terlalu excited sejak pagi. Dia punya kelas jam 9 dan jam 2, gak terlalu padat sebenarnya.
ESTÁS LEYENDO
Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)
Fanfiction"...ada yang mau sama lo, tapi lo-nya gak mau. Giliran lo-nya mau, dianya gak mau..." -Yang Jeongin, 2020 Ini tentang Choi Beomgyu yang keder sendiri dengan kehidupan perkuliahannya bersama kisah cintanya yang jauh dari mulus seperti drama tapi juga...
03 : as if it's
Comenzar desde el principio
