•NO 1 ( masa pertemanan kita)

Start from the beginning
                                    

Sakura hanya tersenyum kecil dan berjalan ke mobil.

~

"Kwan, sekalian anter gw ya kerumah. Masalahnya gw lagi ga bawa mobil. " bujuk sakura yang masuk dalam mobil.

"Engga, gw ga bisa. Sinb udah marah marah gw udah lama ga pulang." tolak seungkwan mentah mentah. "Ini aja kalian rencananya nanti mau gw tinggal aja di restoran itu. "

Jungwoo yang daribelakang menepis kepala seungkwan dan bersender lagi di kursinya.

"Yaudah sama gw aja nanti " kata yuvin yang membuat seungkwan melotot dari kursi depan.

" kalian kan pake mobil gw karna kalian ga bawa mobil. " protes seungkwan.

Yuvin terkekeh " gw kan ga ngomong ga bawa mobil, jaewook sama jung woo yang ngomong gitu. " bela yuvin.

"Arrrghhhh, basi. Gw ga denger. " omel seungkwan.

" kenapa tumben ga bawa mobil ra?" tanya jung woo.

Sakura melepas kacamatanya lalu tersenyum " gw tau bakal pulang lebih malam, dan kali ini gw mau tidur dirumah dulu. Gw takut nyetir pass kondisi ngantuk kalau pulang."

Jung woo mengangguk paham.

Saat sampai ke kedai yang kami tuju, kami memilih untuk duduk ditempat biasa. Didekat kaca.

"Yein!!" teriak seungkwan.

Yein, temen seungkwan. Pemilik kedai yang sering kami hunk tersenyum dan melambaikan tangannya.

Kami terbiasa datang kesini jadi sudah tidak asing dengan orang itu.

"Setelah gw liat liat yein itu cakep ya. "Kata jung woo tiba tiba.

"Heh, dia udah nikah." omel seungkwan.

"Serius ?" tanya jungwoo.

"Dia udah sering ngasih tau lu." omel jaewook.

Jung woo melihat yuvin " iya, kemarin juga dia udah bilang kalau yein udah nikah. Lu masih bantuin tesis orang orang ya ?" tanya yuvin.

Jung woo memijat pelipisnya " iya, bagaimanapun gw harus bimbing mereka. "

"Jangan terlalu rajin, itu juga berlaku buat sakura."

"Kenapa ? " tanya sakura yang baru sadar dari handphonenya.

"Lagi ngapain ? " seringai jaewook.

Sakura menghela nafas " bagaimanapun, kita harus nge bantu mereka lah. Dulu senior gw juga ngebimbing banyak soal tesis gw."

"Ampe jam makan malam ?" tanya jaewook, dia pun diam dan beralih lagi ke handphonenya lalu mematikannya.

"Kalian harusnya cuek macem seungkwan, liat hapenya daritadi bunyi." kata yuvin menunjuk dering handphone seungkwan yang ga berhenti berhenti, tapi orangnya masih asik menonton.

"Kwan, kalau ada panggilan gimana?" omel jaewook melihat handphonenya.

"Bukan, itu dari sinb. " kata seungkwan yang menarik handphonenya. " yang ini untuk urusan kerja " dia menyodorkan handphone yang satu lagi.

kehidupan masa kami (Replay 1998 (2))Where stories live. Discover now