56. Aku Pasti Kembali

4.5K 664 594
                                    

Sena hampir pingsan ditempat saat menyambut kedatangan Jaehyun yang seperti hantu di matanya. Bagaimana tidak? Wanita itu baru saja membuka pintu dan langsung di sambut dengan isak tangis Jaehyun dan pria itu memeluknya erat-erat. Wajah pria itu juga terlihat mengerikan. Selain sembab, kelopak matanya juga membengkang. Sena belum pernah melihat anaknya sekacau ini.

Pertanyaanya, apa yang terjadi?

Saat Sena berusaha menanyakannya, Jaehyun hanya diam dan hanya bisa menangis. Sampai seminggu berlalu, pria itu betah berdiam diri di kamarnya dan termenung menatap foto Rose. Jaehyun tidak akan makan kalau dipaksa, bahkan Sena sering melihat Jaehyun tertidur dengan posisi tidak nyaman. Tapi satu hal yang pasti, Sena senantiasa menemukan Jaehyun tergeletak tidur dengan foto Rose yang berada di genggaman tangannya.

Jadi Sena mulai paham kalau semua kekacauan yang mengobrak-abrik hati Jaehyun pasti berhubungan dengan Rose.

Sena jadi geram sendiri karena sama sekali tidak melihat perubahan yang lebih baik terjadi di dalam diri Jaehyun, bahkan kondisi pria itu semakin kacau. Seketika Jaehyun lebih banyak diam. Kalau orang cerdas sedang galau, ternyata benar-benar mengerikan dan di luar ekspektasi.

Berulang kali Sena menghela nafasnya. Ia baru saja membuka pintu kamar Jaehyun, tapi pria itu seolah tidak peduli dan hanya sibuk memandangi foto Rose di genggamannya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu kenapa sih, Jae? Cerita sama bunda, jangan dipendam sendiri. Kalau kamu kayak gini terus yang ada malah nyakitin diri sendiri. Rose juga, apa mungkin setelah lulus dia udah fix menetap di rumah Mingyu? Kok dia gak ada kabarin bunda sama ayah, sih?" lirih Sena. Ia menggenggam erat tangan Jaehyun. Ketika Jaehyun mendengar nama Rose disebut-sebut, hal itu membuatnya menangis hebat.

Sena sampai bingung memikirkan cara untuk menenangkan Jaehyun. Sudah dipeluk, justru tangis pria itu semakin menjadi-jadi.

"Bunda... Rose..." isaknya tertahan setelah meletakkan kepalanya di pangkuan Sena. Ia menumpahkan segala kesedihannya disana. "Apa kamu kayak gini karena gak terima kalau pada akhirnya Rose memilih Mingyu?" terka Sena.

"Dia pergi bun...." ungkap Jaehyun tercekat, suaranya hampir habis. Air matanya gak bisa berhenti keluar. Jaehyun sekarang adalah sosok yang benar-benar terlihat paling lemah sepanjang sejarah Jung Jaehyun yang hidup di bumi selama 19 tahun.

"Jadi benar kalau Rose memilih Mingyu pada akhirnya?" tanya Sena lagi.

"Bukan bunda, dia pergi ke tempat yang jauh dan aku gak tahu itu dimana," jelas Jaehyun dengan nada pedih. Hatinya benar-benar sakit sekali.

Tampaknya Sena mulai memahaminya. Ia menghela nafas lirih bahkan ia mulai menitikkan air matanya. Ia tidak mungkin menyalahkan Jaehyun, apalagi saat ini putranya sedang terluka. Ia mengusap kepala Jaehyun lembut, "Udah Jae, ikhlasin Rose pergi. Ada saatnya wanita bisa merasa lelah. Kalau memang kalian berjodoh, Rose pasti akan kembali ke sisi kamu. Yang kamu butuhin sekarang adalah kesabaran dan lanjutin hidup kamu," nasehat Sena yang kemudian mengeratkan pelukannya.

Sena tidak tahan mendengar tangisan Jaehyun yang semakin terdengar pilu sehingga membuat pria itu tampak menyedihkan. Bagaimanapun ia adalah seorang ibu yang tidak ingin melihat anaknya melalui masa sulit.

Yunho menghela nafasnya berulang kali setelah bosan menjadi pengamat. Ia memutar bola matanya kesal setelah menyimak perkataan Jaehyun. Ingin rasanya ia mengumpat, tapi gak tega. Untung anaknya sih, kalau bawahannya di kantor mungkin udah habis jadi wadah perkataan tajamnya. Salah satu alasan kenapa Yunho dipercayai menjadi kepala kepolisian adalah perkataannya yang tajam dan membuat mental down seketika. Muka aja kalem, kalau lidahnya udah ngomong bisa mengiris hati.

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now