Rosa kini memamerkan pada Alex hasil polesan sang MUA yang begitu flawless menyampuli paras cantik gadis itu. Gaun pengantin yang ia kenakan juga membungkus tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya tersanggul ke atas dihiasi sebuah mahkota berkilau. Rosa terlihat manglingi dan jauh lebih glowing dari penampilan sederhananya tadi saat akad.

"Udah siap? " tanya Alex singkat pada Rosa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Udah siap? " tanya Alex singkat pada Rosa.

Rosa mengangguk dua kali sambil mengulas senyum yang tampak dipaksakan. Melihat Alex tampak tak antusias dengan penampilannya membuat Rosa sedikit kecewa. Yah, bagaimanapun juga ia kan tetap ingin dipuji cantik di hari pernikahannya. Apalagi ia tadi langsung terpana begitu melihat Alex yang terlihat super tampan memakai tuxedo. Namun pria itu nampaknya tak merasakan hal yang sama.

" ya udah. Ayo ke bawah " pinta Alex lantas membalikkan tubuh tegapnya yang menjulang tinggi.

Rosa hanya bisa menduga mungkin saja Alex merasa kecewa bahwa yang ada di hadapannya saat itu adalah dirinya, bukan Shely sang mantan. Alex pasti merasa patah hati, begitu pikir Rosa. Dan ia pun seketika merasa menyesal.

**

Rosa berjalan seperti penguntit yang mengikuti Alex dari belakang. Ia agak kesulitan untuk melangkahkan kaki karena gaunnya yang panjang, sepatu hak tingginya juga buket bunga yang harus ia bawa. Jarak Alex telah cukup jauh darinya, Ia bergegas dan setengah berlari menyusul sang suami.

Sesampai di venue resepsi mereka sudah disambut oleh pengatur acara di luar tenda. Rosa menggandeng lengan Alex begitu diminta oleh MC. Ia melirik wajah Alex sesaat, laki-laki itu tak bergeming sama sekali ketika ia mengalungkan tangannya.

Suara alunan musik, tepukan tangan yang riuh, dan decak wah panjang para tamu menggema di dalam tenda mengiringi kedatangan pasangan pengantin. Alex dan Rosa terlihat sangat serasi bak raja dan ratu sehari.
Mereka lalu berjalan dan mengambil tempat di meja pelaminan yang sudah disiapkan. Di kanan kiri mereka keluarga inti dari masing-masing mempelai juga duduk mendampingi.

Pesta dibuka dengan beberapa sambutan dari perwakilan keluarga. Kemudian rangkaian-rangkaian acara mulai mengikuti di belakangnya. Potong kue, tuang champagne, acara makan bersama, dan lain-lain sudah di atur terjadwal oleh panitia.

Rosa tengah terduduk di kursinya ketika acara makan berlangsung dan ia melirik ke arah panggung. Band pesta mengalunkan lagu romantis yang ditemani beberapa tamu yang santai berdansa. Sebelumnya sang MC meminta pasangan pengantin untuk melakukan hal tersebut. Tapi tentu saja keduanya menolak. Rosa merasa malu untuk harus pura-pura tampil mesra di depan orang banyak.

Setelah melihat pasangan-pasangan yang tampak dimabuk cinta, Rosa menghela nafas sembari mengusap lembut cincin berlian di jaris manisnya.

'Harusnya cincin ini dipakai pacar om Alex... jadi begini menikah karena dijodohin? Gak ada senang-senangnya sama sekali' batin Rosa menjerit, ia merasa bersalah telah merebut tempat seseorang yang seharusnya berada disisi sang suami. Rosa memejamkan mata dan menggigit bibirnya untuk menghalau pikiran negatifnya.

MARITAREWhere stories live. Discover now