"Jangan bodoh! Kau tau dia terus mengincarmu. Dave saja tak mampu melawannya, kubilang hanya Justin yang mampu menjagamu."  Ujarnya dan aku terdiam menatapnya. Secepat mungkin Jules membekap mulutnya. Membuat kecurigaan ku muncul kembali.

"Siapa yang mengincarku! Katakan Jules, Justin juga mengatakan seperti itu semalam"
Ujarku memaksanya.

"Ah.. para penculik itu terus mengincarmu jika kau pulang sendiri setiap hari seperti itu, kau ingat dengan pembahasan kita tadi bukan?" Jules mencoba meyakinkanku.

Aku mencari kebohongan Dimata Jules. Tak ada. Dia terlihat jujur. Sepertinya.

"Baiklah, lupakan. Kurasa kita tak hanya menghabiskan waktu di Cafe saja. Ayo kita main Ice skating!" Ujarku setelah menghabiskan Macchiato ini.

"Kau benar, kita tak boleh melewatkan waktu yang menipis ini" Jules meraih tasnya dan pergi ke kasir. Sedangkan aku menunggu diluar.

Tak lama Jules datang. Langsung saja kami menuju ke tempat Ice Skating.

Justin's POV

Aku tersenyum melihat sosok gadis yang sudah membuat hariku menyenangkan. Ah apa aku tak salah? Ya, dia membuatku merubah segalanya. Aku tak tahu perasaan apa ini.

Selena, aku melihatnya keluar dari Cafe bersama teman kerjanya. Kurasa aku mengenali wanita itu. Jules? Kalau tidak salah itu namanya. Selena sangat manis jika tersenyum. Aku merasa bersalah dengannya, pagi tadi aku bersikap dingin dan membuatnya tak nyaman. Kurasa aku harus minta maaf dengannya.

Aku keluar dari persembunyianku. Tercium bau tak enak. Jelas. Aku bersembunyi dibalik tumpukan sampah yang sudah membusuk. Menjijikkan.

Langkah kakiku semakin cepat, takut jika kehilangan jejak dari kedua gadis yang sedikit jauh di depanku itu. Aku benar-benar membuntutinya sampai mereka berhenti di sebuah tempat wahana Ice Skating. Oh apakah dia akan bermain. Aku ingin sekali melihatnya bermain ice skating.

 Aku ingin sekali melihatnya bermain ice skating

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Kulihat Selena memakai Clap Skate dengan anggun. Lalu mulai bermain dengan cantiknya. Aku terperangah. Ternyata dia jago bermain ice skating. Memutar tubuhnya dengan kencang. Sempat berfikir jika kepalanya pusing, namun kelihatannya tidak. Ia tetap bermain dengan ceria, dan tentunya bersama Jules.

Sialnya aku tertangkap basah telah memandangi Selena. Ia menghentikan aktivitasnya dan mempertajam penglihatan ke arahku.
Dengan langkah cepat aku menghilang dibalik pepohonan.

Selena's POV

"Hei mengapa berhenti. Sudah lelah?" Jules mengikutiku yang menepi dipinggir pagar.

"Aku melihat Justin" ujarku lantas mendengar mulut Jules tertawa.

"Kau berkhayal! " Jules memukul kepalaku kecil. Dan tertawa.

My Sweatheart Justin Où les histoires vivent. Découvrez maintenant