Demi menghindar, Beomgyu sampai membiarkan ponselnya lepas dari tangan dan jatuh membentur lantai. "Ponsel gue—anjeeengg, udah dong! Hahahaha!" memang namanya teman kalau semakin lama kenal malah semakin biadab. Bukannya berhenti, Jeongin masih gencar gelitiki bagian sensitif Beomgyu sampai ke telapak kakinya. Mampus! Pikirnya.

Ekhem, ekhem...

Dua sahabat itu berhenti oleh suara berdehem yang samar-samar terdengar. Beomgyu gak tahu harus berterima kasih atau sebaliknya, karena kalau sampai 'didehem' berarti—

"Lo sih ketawanya kenceng banget kek orang kesurupan. Ganggu tetangga aja lo." bisik Jeongin ke Beomgyu.

"Anjiiirrr, gue korbannya ya coeg." Beomgyu udah mau balas mencekik Jeongin tapi ponselnya yang terkapar di lantai bunyi.

"Kasihan ponsel gue, huhu..." kata Beomgyu sebelum mengambilnya. Ada telepon masuk. "Yooo, Taehyun!" itu teman Beomgyu—yang secara gak langsung jadi teman Jeongin juga—yang kuliah beda universitas tapi masih di kota yang sama.

Dibanding dikacangin, Jeongin pilih rebahan lagi di kasur.

"Oit, Gyu, sibuk gak lu?"

"Sibuk mabar? Hahaha! Kaga, kenapa?"

"Udah makan belum?"

"Makan apa? Makan siang? Udah!"

Nanya sendiri jawab sendiri, memang cerdas banget temen gue, inner Jeongin men-judge.

"Hahaha, mau makan malam bareng gak di luar?"

"Mau mau, mumpung belum sibuk sama tugas biadab harus sering ketemu kita! Buseeettt, selama libur gue gak ketemu sama lu, kangen sumpah!"

Jeongin gak bisa nyalahin karena definisi bacot adalah Choi Beomgyu.

"Hahaha, iya, gue juga kangen banget sama lo. Jam 6 ya, oke fix?"

"Oke, oh iya, ada Jeongin juga lagi main di asrama terus dia belum makan, ikut sekalian juga gak pa-pa ya?" tanya Beomgyu ke Taehyun tapi matanya lirik ke Jeongin.

"Oh, Jeongin...." ada jeda sebentar. "Ya udah, ajak aja kalau dia mau."

"Oke! Lo mau ikut kagak?" tanya Beomgyu langsung tanpa mengakhiri telepon.

"Hah, paan?" lagaknya gak tahu padahal daritadi tanpa perlu nguping pun kedengaran jelas banget.

"Ini si Taehyun ngajak makan di luar. Mau ikut gak?"

"Yah... kalau si Taehyun ngizinin mah yah... terserah,"

"Iya nih jadinya?"

"Iya kali,"

"Ish!" Beomgyu balik lagi ke teleponnya, sebel dia temannya itu gak jelas. "Ya udah, mau ketemu di mana?"

"Nanti gue chat aja."

"Oke! Ya udah, dadah!"

"Bye Beomgyu, sampai ketemu."

Kemudian panggilan telepon betulan berakhir. Belum juga Beomgyu ngomong, Jeongin—yang sudah duduk dari posisi rebahannya—natap dia agak gimana... gitu. "Napa sih?"

"Goblok ya lu."


❏❏❏


Kuliah gak jelek dan gak terasa susah-susah amat, apalagi buat yang punya circle. Memang mengesalkan, tapi realistis saja, kalau kalian gak 'gaul' memang bakal agak susah menjalani kehidupan perkuliahan.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن