#28: Takdir Mempertemukan

Start from the beginning
                                    

     "Untuk apa? Seharusnya dia yang meminta maaf kepadaku, Syah." Desis Fatimah sambil memasang wajah tidak suka.

     Mungkin, air matanya sudah di ujung pelupuk. Segalanya tak bisa terpendam di sana. Wanita itu benar-benar tak ingin diganggu gugat untuk sementara.

     Sedangkan suaminya, ia sedang berolahraga, mungkin berkeliling di lapangan untuk menjaga jasmani dan rohaninya. Fatimah tak tau harus apa, kini ia hanya bisa memastikan bahwa dirinya harus tetap baik-baik saja.

     "Kamu boleh benci aku, tapi tolong jangan benci pertemanan kita." Desis Raihan yang datang menghampiri kedua wanita itu.

     Jeda beberapa detik. "Fatimah, aku minta maaf."

     Fatimah hanya membelalakkan matanya, hatinya masih berkutat dengan pikirannya. Bercampur aduk untuk memastikan ini semua benar atau tidak.

     "Kamu ngapain kesini?" Pertanyaan itu terlontar dari bibir Fatimah. Ia masih sakit hati dengan kehadiran lelaki itu.

     "Yaudah, aku pergi." Desis Raihan.

     Aisyah melirik Arkan, suaminya. Yang sedang menghampiri mereka. Arkan justru merangkul pinggang istrinya itu.

     "Dek, kamu jangan egois. Raihan ini punya niat baik datang kemari." Nasihat Arkan.

     "Tapi.."

     "Udah lah, gapapa. Aku pamit ya. Assalamu'alaikum." Ucapnya.

     Fatimah hanya bisa menahan sesak di hatinya. Jujur, Fatimah masih merasakan kehangatan jika dekat dengan lelaki itu. Tapi ia tak mau kehilangan suaminya direbut oleh Annisa.

     Segalanya, ia menumpahkan air matanya untuk yang kesekian kalinya. Berharap semuanya berakhir segera. Fatimah hanya bisa meratapi kesedihannya dan menatap punggung lelaki itu jauh dari pengelihatannya.

     "Sabar ya, Fat. Allah punya rencana yang lebih baik untukmu."

     Fatimah ingin semuanya berakhir. Tak ada lagi kecewa dan terluka. Ia hanya mau kebahagiaannya yang seharusnya pantas ia terima. Namun, apakah Fatimah wanita jahat? Sehingga Allah memberikan segala ujian untuknya?

     Mungkin tidak, Allah sayang dengan wanita itu. Allah hanya ingin menguji Fatimah dalam suatu cobaan ringan dan berat. Allah ingin melihat wanita itu dalam menyelesaikan masalah.

     Dan pada akhirnya, Allah juga akan memberikan sesuatu hadiah yang tak terkira kepada siapapun hambanya yang terluka karenaNya. Sebab apa? Sebab Allah tak ingin makhluk ciptaanNya terluka karena ujian darinya.

***

     "Kamu kenapa? Kok diem aja?" Tanya suaminya itu.

     "Gapapa, mas." Jawabnya sambil memeluk guling dan membelakangi suaminya itu.

     Adit yang heran dengan tingkah istrinya itu hanya berhela nafas. Adit menarik tubuh istrinya dengan sangat lemah lembut ia membelai pipi istrinya yang sedang memejamkan mata.

     "Sayang, kalau ada masalah itu cerita. Aku ini suami kamu." Ujar adit.

     Perlahan, Fatimah membuka kelopak matanya. Ia menatap wajah suaminya yang sedang cemas karena tingkah lakunya itu.

Cinta Halalku✔ [BELUM REVISI]Where stories live. Discover now