I'm not a human, but Vampire || LuMark [END]

Part 1

"Bisa kau ulangi?" tanya doyoung, mark mengangguk setuju, sedangkan winwin menatap bingung kedua temannya.

"Ulangi apa?"

"Perkataanmu yang barusan" sanggah mark sebelum doyoung angkat bicara, winwin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Perkataan yang mana?"

"Sudah kuduga! Lihat sepertinya aku yakin tentang persepsiku tahun lalu bahwa kau win, diciptakan oleh tuhan 10%pintar, 10%polos, dan 80% Bodoh!" omel doyoung, mark sudah tertawa keras.

"Bagaimana kau tau doyoung? Kau sudah bertemu dengan tuhan?" tanya winwin polos, rasanya kepala doyoung ingin pecah.

"Sudah-sudah lebih baik aku masuk kelas saja" ucap doyoung sambil meninggalkan mark dan winwin, memang dari mereka bertiga yang berbeda kelas hanya doyoung sedangkan mark dan winwin mereka satu kelas.

"Jadi win kau percaya kalau vampire itu ada?" tanya mark selagi kelasnya memang masih agak jauh.

"Aku percaya jika aku sudah melihatnya" jawab winwin, mark mengangguk paham.

Winwin dan mark memasuki kelas mereka, winwin duduk dibangkunya didepan mark bersama dengan seongwoo, sedangkan mark sendiri dibelakang duduk sebangku bersama...

"Selamat pagi lucas" sapa mark pada lucas yang tengah fokus pada buku yang tengah dibacanya.

"Hm"

Mark menghela nafasnya, selalu seperti ini menyapa lucas tapi tak pernah dibalas, bukan mengharapkan sih yaa mungkin sedikit.

Mark bahkan nyaris tak pernah berbicara dengan teman sebangkunya ini pengecualian jika mereka satu kelompok ataupun ada hal yang penting, mark hanya berharap ia bisa berbicara layaknya teman sebangku, seperti seongwoo dengan winwin misalnya.

Lucas menengokkan kepalanya menghadap mark dengan pelan.

"Kenapa?" bahkan suaranya sangat datar dan dingin tak ada ekspresi sama sekali.

"Tidak ada.. Maaf membuatmu terganggu" mark sedikit membungkukan kepalanya sebagai pertanda permintaan maaf.

"Mrs.kwon akan datang"

"Hah?" mark bingung apa yang dikatakan lucas, ya dia tau Mrs.kwon akan datang karena inikan jadwalnya mengajar.

"Akan ada kuis dadakan" ucap lucas lagi. "Dan kau akan dipanggil" lucas menggeserkan bukunya.

"Bacalah"

"Kuis dadakan? Tapi tak ada pemberitahuan, bahkan.." belum sempat mark melanjutkan perkataannya. Mrs.kwon masuk kelas dengan tatapan tajamnya.

"Good morning" ucap mrs.kwon pada semua murid dikelasnya. Serius Mrs.kwon adalah guru paling killer setelah Jung ssaem.

"Morning madam" jawab sesisi kelas kompak, Mrs.kwon tersenyum.

"Okay, this morning i have supprise, dan kejutannya adalah hari ini saya adakan kuis dadakan" tegas Mrs.kwon, seisi kelas membulatkan matanya tak percaya, heol mereka bahkan belum mempelajari pelajaran sebelumnya.

Mark tak kalah terkejutnya dan memandang lucas dengan mulutnya yang berbentuk huruf 'o'.

"Bagaimana..."

"Okay I want to call..mark lee" Mrs.kwon memandang mark. "Are you hear me? Mark?" tanya mrs.kwon lagi. Mark menoleh kepada mr.kwon mengangguk pelan.

Seisi kelas memandang mark iba, termasuk winwin bahkan mark bisa membaca gerakan bibir winwin menggunamkan kata fighting untuknya.

"Kemari mark maju kedepan" ucap mrs.kwon mark berjalan dengan lambat sungguh mark rasanya ingin menghilang saja.

"Mark bisa kau jelaskan pada seluruh teman sekelasmu, what do you think about autograph?" tanya Mrs.kwon saat melihat mark sudah berdiri didepan.

Mark gelisah, sungguh dia sama sekali belum mempelajari hal tersebut.

"Itu..em..itu..emm.."

"Madam waiting your answer, not itu .. Itu..!!" tegas Mrs.kwon mark menundukan kepalanya.

"Stop it! Kembali duduk dibangkumu mark, jangan lupakan pulang sekolah bersihkan toilet" final Mrs.kwon mark mengangguk lesu dan berjalan menuju ke bangkunya. Sungguh kejam Mrs.kwon ah tidak, lebih kejam lagi jung ssaem.

Mark duduk dibangkunya, mark melirik lucas yang sedang menatapnya.

"Sudah ku katakan" hanya itu, lalu lucas kembali focus pada pelajaran Mrs.kwon.

"Aish.. Lain kali aku akan mendengarkannya tapi.. Kenapa dia bisa tahu hal ini?" batin mark, menghela nafas dan mengedikkan bahunya acuh lalu mulai fokus juga pada pelajaran Mrs.kwon, dia tidak mau ada hukuman tambahan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC