[ 21 ]: Remember - Towards The End

Start from the beginning
                                    

Udara sejuk di bawah terik matahari itu menerpa wajahnya perlahan, ia melangkahkan kakinya untuk keluar rumah, memilih untuk menyingkirkan pemikiran berat ini dalam hidupnya, mungkin ia akan baik-baik saja setelah kembali nantinya. Semoga saja.

Derap langkah seseorang bergema pada sebuah lorong panjang, tangan itu membuka kenop pintu dan berjalan memasuki ruangan akan tetapi tempat tadi kosong, tak ada seorang pun di sana, ia mencoba untuk berpikir positif dan mencari sosok yang harusnya...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Derap langkah seseorang bergema pada sebuah lorong panjang, tangan itu membuka kenop pintu dan berjalan memasuki ruangan akan tetapi tempat tadi kosong, tak ada seorang pun di sana, ia mencoba untuk berpikir positif dan mencari sosok yang harusnya ada di dalam ruangan pada kamar mandi, tetapi hasilnya nihil. Tempat itu kosong, tak ada apapun di dalam sana. Singto tentu saja kaget, ia langsung mencari Kit di sekitar rumahnya, hanya saja tidak menemukannya.

"Krist! Krist! Krist!"

Sesosok pria berlari ke arahnya, "Ada apa?"

"Adikmu tidak ada di kamarnya."

"Hah? Tadi tadi ada, sebelum aku keluar berbicara denganmu tadi dia masih tidur. Mungkin dia ada di sekeliling rumah."

Singto menggelengkan kepalanya, "Tidak ada."

"Baiklah, kita akan mencarinya."

"Aku kan menyuruhmu untuk menjaganya."

"Lalu jika Kit menghilang apa itu salahku? Aku tidak tahu bahkan dia akan keluar."

"Tidak bukan seperti itu..." Singto memijit pelipisnya, ia merasa pusing dengan keadaan ini.

"Ada apa dengan kalian berdua? Katakan padaku? Apa yang terjadi, kalian terlihat aneh."

"Aneh? Aneh apa?"

"Kau menghindari Kit dan Kit pun sama. Tidak. Dia menatapmu dengan pandangan lain."

"Pandangan lain apa? Bukankah kau tahu jika semua ini berawal darimu?"

"Lagipula kenapa kau tidak bisa mengenaliku. Kita sudah mengenal sangat lama dan kau kau tidak mengenaliku."

"Aku sudah lama tidak melihatmu, jika kau ada di posisiku apa kau bisa mengenali salah satu dari kalian? Aku awalnya mengira karena terlalu lama tidak melihatmu, kau banyak berubah. Apalagi kau tidak mengenalku. Aku tidak pernah tahu kau punya saudara, jadi bagaimana bisa aku tahu itu bukan kau kalau kalian sangat mirip."

"Lalu kenapa kau bisa mengenaliku sekarang? Kau tidak bingung membedakan aku dan dia."

"Kalian berbeda, aku bisa merasakannya."

"Apa yang membedakan kami?"

Singto terdiam, sebelum menjawab, "Entalah, cari dia. Aku khawatir padanya, dia tidak tahu jalan pulang. Bagaimana jika dia tersesat?"

"Kit tidak sebodoh dan selemah itu. Dia sangat pintar, bahkan orang lain saja harus berpikir berulang kali jika mau mendekatinya."

"Sungguh?"

Anggukan dikeluarkan oleh Krist, sebelum pria itu mengikuti Singto yang sudah meraih tangannya terlebih dulu, mengajaknya untuk mencari Kit yang menghilang entah kemana, harusnya Adiknya ada di sekitar sini, tak mungkin ia pergi jauh, tetapi Krist tak tahu karena banyak kemungkinan di sini.

The Shades Of Gray [ Peraya ]Where stories live. Discover now