Miterius 2

10 3 1
                                    

Pagi yang indah, hari ini aku ada janji dengan kak Fauzan akan joging dan bermain basket bersama, namun ia sedari tadi tidak muncul.

Sekarang aku sudah berada di bangku taman yang tak jauh dari rumah. Aku sudah melakukan tiga kali putaran namun kak Fauzan belum juga muncul. kuteguk Air sambil melirik seseorang yang memakai baju serba hitam. Sedari tadi dia memperhatikanku namun kuhiraukan.

"Huff.. dek maaf ya kakak telat"Akhirnya kak Fauzan datang.

"Lama banget, capek tahu kak nunggu"kumanyunkan bibir mungilku.

"Sudah kuduga pasti kamu ngambek untung kakak bawa ini"sambil mengeluarkan cokelat dari sakunya.

"Wah tahu banget, nggak jadi ngambek deh"segera kurampas cokelat yang berada di tangannya.

"Nih anak kebiasaan deh"

"Maaf"ujarku kemudian berlari.

"Yang lama sampai dilapangan basket, traktir es krim"teriakku dan berusaha berlari sekencang mungkin.

"Curang!!!"teriak kak Fauzan yang membuatku terkekeh.

Sesampai dilapangan basket aku terkejut melihat pria itu lagi, ya dia sedang duduk santai di bangku taman. Aku sangat penasaran dengannya, ingin kubuka masker dan topi hitam yang dia kenakan.

"Hufff curang kamu dek"ujar kak Fauzan yang membuatku terkejut.

"Ada apa dek"ujar kak fauzan yang melihatku sedang kebingungan. iyalah aku bingung pria aneh yang duduk tadi sudah menghilang. Aneh kan.

"Nggk papa, kak fauzan harus beliin es krim"

"Iya iya"sambil memutar bola matanya.

Kami menuju sekumpulan lelaki yang berbadan tinggi. Kuperkenalkan mereka semua adalah teman kecilku, dulu badannya tidak seperti ini, namun sekarang mereka semua seperti Atlet. Hebatkan.

"wah Afra apa kabar"ucap joni. ku angkat kepalaku berusaha menatap wajah joni.

"Baik jon, lo sendiri gimana?"

"Baik tentunya, pak ustadz tanding main basket yuk"ujar joni sambil melempar bola ke kak Fauzan, dengan sigap kak Fauzan menangkap bola.

"Berapa kali gue bilang jangan panggil gue pak ustadz"ketus Fauzan

"haha iya iya, Afra lo main nggk?"tanya joni yang membuat mata Fauzan menatapku tajam.

"Jangan natap gitu dong kak seram tahu, tenang aja aku udah double baju jadi pinggulku nggk akan kelihatan lagi"jelasku yang membuat tatapan horor menjadi senyuman.

Kami bermain dengan sangat semangat, kali ini Fauzan adalah lawanku. Aku mempunyai kesempatan untuk double es krim. tunggu saja aku akan mengalahkannya dan tentunya tunggu aku Es krim.

Ditengah asiknya bermain aku kembali melihat pria itu. kali ini aku benar, dia sedang memperhatikanku.

"Fan.. tangkap!"ujar joni segera aku menghalangi kak Fauzan yang berada dibelangkangku, kami berdua melompat menangkap bola namun setelah kaki ku mendarat ditanah aku terjatuh menimpahnya. kali ini jantungku berdetak lebih cepat dari kemarin, untuk pertama kalinya aku menatap lekat mata kak fauzan, sungguh sangat dekat. Ya allah kapan halalnya.

"kalian tidak apa apa?"tanya joni sambil membangunkanku.

"Astagfirullah, maaf dek"ujar kak fauzan menunduk.

"Aku yang salah kak, maaf"ujarku namun mataku tetap mencari sosok pria tadi. Aku sangat heran. pria itu manusia tidak sih, kadang muncul tiba tiba hilang. kok horor gini.

Tiba tiba joni menggendongku dan mendudukanku di bangku taman. kulihat sekilas wajah kak fauzan kesal.

"Tenang ustad, gue nggk ngambil calon lo kok, gue tahu lo nggk akan berani nyentuh dia sebelum ada ikatan halal, tapi gue juga punya hati ke dia masa gue tega liat dia kesakitan di tengah lapangan"kalimat terakhir membuat wajah kak fauzan mulai memerah.

"Tenang gue bercanda"sekarang joni terkekeh berusaha mendinginkan suasana.
Namun sayang, wajah kak fauzan tetap merah serta marah.

"Afra liat deh, fauzan kalau marah seperti kepiting rebus"ujar joni lalu berlari kelapangan.

"Apa lo bilang joni!!!"teriak kak fauzan sembari mengejar joni. Aku tertawa melihat tingkah mereka berdua.

Kuhirup nafas dalam dan kuhembuskan pelan, sekarang aku sudah lengkap ngumpul bersama keluarga dan kak fauzan tapi entah mengapa ada yang kurang.

Kumainkan ponsel pintarku. kulihat beberapa pemberitahuan di whatssapp dengan kompak menulis.
"HBD Fahri..." Aku lupa hari ini adalah ulang tahun Fahri. Duh gimana ini, apakah aku harus nelfon dia. lah kok aku jadi perhatian gini, dia aja nggk nelfon gue. bodo amat paling dia juga bahagia dengan Syahwa.


#Assalamu alaikum gusy
#pakabar? semoga kalian selalu berada dilindungan Allah.
#stay home.
#jangan lupa vote and comment.
#dan tentunya semoga kalian suka.
#

Ketetapan HatiWhere stories live. Discover now