Camping

9 3 0
                                    

Sungguh pagi yang cerah. Menggambarkan perasaanku saat ini, semangat.

Setelah melakukan rutinitas seperti biasa, aku kembali berbaring di tempat tidur ku. Otakku memutar kembali kejadian kemarin. argghh aku sangat malu, sungguh. Tapi apa maksud fahri "hanya aku yang dia punya?" kalau emang, kenapa ada perempuan lain dirumahnya kemarin. Ah apa yang kau pikirkan afra, jangan bodoh. Terserah fahri mau ajak siapa kerumahnya , apa urusanmu. kamu hanya temannya. Lagi pula kamu harus fokus menunggu kak Al fatih.

Deringan ponselku berbunyi, segera aku meraih ponselku di atas nakas kemudian mengangkatnya.

"Halo.."

"eh lo kenapa nggk turun sih, gue udah dari tadi di bawah, udah lumutan malah"

"hah! dibawah? ngapain?"

"kitakan akan pergi camping ground, jangan bilang lo lupa" sumpah gue lupa beneran. belum mandi lagi gue.

"nggak kok, gue ingat, 5 menit lagi"lalu kututup telfon fahri.

Tiap tahun atau liburan semester, kami selalu merencanakan liburan untuk menghilangkan kelelahan diri. yah walau kadang ada di antara kami selalu membawa buku, liburan sambil ngerja tugas. yah seperti itulah anak kedokteran. tetap semangat buat anak kedokteran.

"Dah siap"

"lo ngapain sih di atas lama banget, lo tahu tidak ki..."ucap fahri yang terpotong akibat kusumpal dengan roti sandwich.

"masih mau bicara? kita akan terlambat" ucapku yang membuat fahri diam.

Sesampainya di kampus, aku melihat sangat banyak mahasiswa(i) yang sedang mengantri memasuki bis.

Seseorang melambaikan tangannya dari balik jendela bis. kusipitkan mataku agar terlihat jelas, yeah itu syahwah.

"fahri sini, gue udah siapin tempat duduk untuk lo"teriak syahwa. hanya fahri? lah gue? sebeldeh.

Aku dan fahri memasuki bis dengan mengantri sangat padat. fahri duduk di sebelah syahwa sedangkan aku duduk disebelah kanan fahri.

"lo ngapain ikut gue"ujar fahri.

"karena gue tau lo bawa banyak cemilan"ujarku dengan senyum semanis mungkin. Fahri selalu membawa cemilan dimana pun dia pergi, itulah salah satu yang kusuka dari fahri.

"ckk tahu juga lo"sembari mengeluarkan cemilan di tasnya.

"wahh cokelat" seketika tanganku merebut cokelat dari tangan fahri.

"jangan banyak banyak ntar lo mabuk di jalan"

"pelit amat lo, bilang aja lo nggk mau ngasih gue" fahri memutar bola matanya kemudian menatapku.

Aku menyantap dua bungkus cokelat dengan lahap tanpa bagi ke fahri. Fahri kan tidak suka cokelat. tunggu dulu, lalu untuk apa fahri membeli cokelat.
Fahri menatapku sambil tersenyum.

"Ngapain lo liat gue"

"lo sadar nggk sih, mulut lo penuh dengan cokelat, sini gue bersihin"ujar fahri yang mulai mendekat. tidak!! jantung gue, sabar jantung. aku menatapnya. fahri kalau diliat dekat gini kalem banget, nggk resek.

fahri menatapku, mata kami saling bertatapan.

syahwah berdehem membuat kami berdua sadar

"nah sekarang gue yang bilang, ngapain lo liat gue"aku tersadar dengan ucapan fahri.

"pendendam amat sih lo"

"oiyah jelas kan belajar dari lo" ini anak dari tadi ngomel trus, curiga gue, apa jangan jangan fahri waria. aku tersenyum dan fahri menatapku lagi.

"lo ngapain senyum senyum gitu"

"kepo banget sih lo"







#salam semunya, bagaimana kabar kalian?
#sehat selalu, jaga kesehatan, jaga pola makan dan jangan keluar rumah dulu.
#stay home.
#tetap sabar, tawakkal dan menjalankan 5 waktu.
#semoga kalian suka
#jangan lupa vote dan coment kalian sangan berarti.
#Salam indonesia bangkit😙😊

Ketetapan HatiWhere stories live. Discover now