"Of course. Gue ingin memastikan dimana lo tinggal supaya nanti-nanti kalau lo ngilang lagi gue bisa cari lo kemana." Jawabnya kemudian memasuki rumah itu. Ada yang aneh dari rumah itu ketika ia mulai memasukinya. Sepertinya rumah itu sudah lama tidak ditinggali oleh pemiliknya.
"Duduk Dith.. lo mau minum apa?"
"Anything.." Jawabnya. Ia lalu melihat Sera berlalu ke dalam rumahnya. Di ruang tamu itu ia berjalan untuk melihat foto-foto yang terpajang di dinding. Sera remaja bersama Ibunya, juga banyak foto lain. Beberapa penghargaan yang diterima gadis itu seperti penghargaan siswa teladan selama di SMA, Mahasiswa dengan IPK tertinggi di Universitas, Juara satu kompetisi debat regional se Asia Tenggara, dan banyak lagi.
Who is this girl?
Radith selalu merasa Sera merupakan gadis yang pintar, namun ia tidak tahu jika Sera mendapat banyak penghargaan untuk kepintarannya itu. Radith kemudian tertarik dengan sebuah foto yang terpajang di lemari di sudut ruangan. Foto Sera semasa kecil. Sedang tersenyum sambil memegang sebuah mobil truk besar.
"Nih.. air mineral kalau gitu." Katanya lalu memberikan botol tersebut pada Radith.
"Ser.. is that you?" Tanyanya menunjuk foto semasa kecilnya. She's so pretty even when she was a little girl..
"Hm.. kata orang-orang dari kecil muka gue tengil. Menurut lo gimana?" Katanya. Ia tersenyum dengan kata-kata yang gadis itu ucapkan.
"Cantik." Jawabnya. "Pantes gedenya cantik banget." Lanjutnya.
"Hm.. bisa aja lo." Balasnya sedikit tersipu.
"Ser.. rumah lo gede banget, lo tinggal sendiri di sini?" Tanya Radith akhirnya menyuarakan keanehannya. Rumah itu terlalu besar untuk ditinggalinya sendirian.
"Hmmm.. iya, dulu gue tinggal sendirian disini setelah nyokap gue meninggal, ditemenin Bi Juju sih kalau siang, tapi to be honest, udah 3 tahun gue gak tinggal di sini Dith.."
Jawaban itu membuatnya terkejut. "What did you mean?" Tanyanya lalu menoleh untuk menghadap gadis itu.
"I'm flying back to New York in three days.." Jawabnya. Hatinya seketika mencelos.
Apakah pertemuan ini akan kembali berujung dengan perpisahan untuk kesekian kalinya?
****
Sera terkaget ketika melihat sebuah mobil berhenti di depan rumahnya. Siapa yang datang kali ini? Namun kemudian Sera tersenyum ketika melihat Radith berdiri di depan pagarnya. Radith berkata jika ia sudah jarang memakai motornya karena alasan cuaca. Sera entah mengapa merasa bukan itu alasan sebenarnya. Namun untuk kali itu ia merasa dirinya tidak perlu mencoba mengoreknya lebih dalam. Saat ini ia terlalu merindukan kehadirannya untuk mengorek informasi mengenai motor kesayangan mendiang ayahnya.
Namun ketika Radith mengatakan ia tidak mau mengambil risiko kehilangan dirinya lagi, rasa bersalah kembali menyergapnya karena ia tak akan lama di Indonesia. She's gonna fly back to New York soon.
"Duduk Dith.. lo mau minum apa?"
"Anything.." Jawabnya. Kemudian Sera berjalan untuk pergi ke dapur dan membawakannya sebotol air mineral. Ia sengaja membeli satu dus air mineral untuk persediaannya selama di sini.
"Mba Ser, gak mau Bibi buatin sirup buat tamunya?" Tanya Bi Juju.
"Gak usah Bi.. lagian kita gak akan lama juga di sini." Katanya.
"Mba, tamunya ganteng, Bibi setuju." Kata Bi Juju sambil tersenyum.
"Setuju buat apa Bi? Haha.. Ganteng ya Bi? Masa sih? Mata Bibi tajem banget deh kalau masalah itu." Katanya ikut tersenyum lalu berjalan sambil membawa dua botol air mineral.
"Ya so pasti dong Mbaa." Sahut Bi Juju. Sera hanya bisa menggeleng mendengarnya. Radith memang terlihat lebih tampan dari yang terakhir kali ia lihat tiga tahun yang lalu. Wajahnya semakin matang, begitu pula dadanya yang semakin bidang.
"Nih.. air mineral kalau gitu." Katanya lalu memberikan botol tersebut pada Radith yang sedang memandang foto-foto yang terpajang di lemari di sudut ruangan ruang tamunya.
"Ser.. is that you?" Tanyanya menunjuk foto semasa kecilnya.
"Hm.. kata orang-orang dari kecil muka gue tengil. Menurut lo gimana?" Katanya.
"Cantik." Jawabnya. "Pantes gedenya cantik banget."
"Hm.. bisa aja lo." Balasnya sambil tersipu. Dari ucapannya sepertinya Radith juga semakin lihai dalam hal membuat seorang wanita tersipu.
"Ser.. rumah lo gede banget, lo tinggal sendiri di sini?"
"Hmmm.. iya, dulu gue tinggal sendirian disini setelah nyokap gue meninggal, ditemenin Bi Juju sih kalau siang, tapi to be honest, udah 3 tahun gue gak tinggal di sini Dith.."
"What did you mean?" Tanyanya lalu menoleh untuk menghadap gadis itu.
"I'm flying back to New York in three days.." Jawabnya. Ia sebenenarnya menunggu reaksi apa yang akan diberikan oleh Radith ketika mendengar hal itu. Sera menundukkan kepalanya, mencoba untuk menghindari tatapannya.
"So this meeting will end up with a good bye again?" Tanyanya kemudian menghampiri Sera dan menyentuh bahunya
"Hm..sadly yes.. but.." gumam Sera lalu mengangguk.
"So what are we doing here? Pack your bag.. you'll go with me right now. We have no time to waste!" Jawabnya bersemangat. Dengan wajah heran Sera kemudian menatap wajah pria itu. "What?" Tanyanya.
She thought he'll be angry to her.
"If we only have a little time together, at least we should spend every minute of it to the fullest, right?" Balasnya lagi lalu tersenyum.
"Pack my bag? Kita mau kemana?"
"Ke tempat yang gak bisa lo temuin di New York." Jawabnya di hadapannya.
Kemana Radith akan membawanya kali ini? Can Sera finally find the ending to her unfinished story?
****
Thank your for reading another chapter of STRINGS..
Radith x Sera adventure next?
I hope to see you soon on the next chapter..
XOXO,
Sadddh.
YOU ARE READING
STRINGS
ChickLitSebuah cerita tentang pertemuan antara Radith dan seorang gadis bernama Sera. Pertemuan itu singkat namun melekat. This is not your average tale of serendipity Meeting and parting, not as simple as they might think This is my #3 writing attempts. Pl...
TRACK 18 - WHEN YOU FIND ME
Start from the beginning
