7. Kamu salah

509 41 1
                                    

"Bukankah setauku laki-laki itu kebanyakan cuma bisa ngomong doang? Gue masih belum yakin dengan ucapan loe. Karna kebanyakan dari laki-laki yang paling sering menyakiti itu bermula dari kata-kata manis."

Pria itu hanya tersenyum dan tidak tersinggung dengan kata-kata ku. Dia mencoba untuk tenang mengadapi ku dan menjawab semua pertanyaanku yang secara tidak langsung sudah menghakimi dia yang seolah-olah dirinya sama saja seperti pria lain.

"Kamu salah."

Sejenak ia terdiam dan menghela nafas sebelum melanjutkan perkataannya tadi. Sementara aku mengernyitkan dahi ku sambil menunggu ia melanjutkan perkataannya.

"Oke, disatu sisi kamu memang benar bahwa kebanyakan dari laki-laki memang berkata manis untuk mendapatkan hati seorang wanita. Tapi itu gak menutup kemungkinan bahwa semua laki-laki itu sama, karna Allah sendiri sudah menjelaskan bahwa jodoh itu cerminan dari diri kita. Kenapa ada seorang wanita mendapat laki-laki yang buruk? Mungkin saja wanita itu juga memiliki sifat yang sama dengan laki-laki itu. Biar aku jelaskan salah satu ayat dalam Al-Qur'an. Bahwasannya Pria buruk untuk wanita yang buruk begitu pula sebaliknya. Pria yang baik untuk wanita yang baik. Itu adalah salah satu bocoran dari Allah tentang gambaran jodoh semua orang. Itu tergantung diri kita sendiri. Kalo karakter kita gak baik. Maka itulah yang kita dapatkan. Begitu juga sebaliknya. Kalo karakter kita baik. InsyaAllah yang kita dapatkan hal yang baik juga. Jika kita sudah baik tapi masih dipertemukan dengan orang yang gak baik. Mungkin itu cara Allah mengangkat derajat kita dengan cara menguji kesabaran kita.
Kebanyakan dari orang berfikir bagaimana cara mendapatkan pasangan yang baik sementara dia enggan merubah sikapnya dan memperbaiki diri. Itulah mengapa Allah tidak mau mempertemukan dia dengan orang yang dia harapkan. Karna cinta hanya sebatas rasa suka dan tidak memiliki tujuan yang pasti.

Jadi, kamu jangan selalu berpikir bahwa semua laki-laki itu sama. Tergantung diri kita, apakah kita siap memperbaiki diri atau tidak? Apakah kita bisa mencintai dia karna DiriNya? Sebab kebanyakan suatu hubungan yang tidak bisa bertahan itu karna cinta tanpa dilandasi dengan iman. Selalu tidak sabaran sebelum waktunya, dan mengabaikan hukum-hukum syariat.
Maaf, aku tidak bermaksud untuk menceramahimu. Itulah caraku memberikan jawaban dari pertanyaanmu. Aku mengerti apa yang ada pikiranmu saat ini. Jika memang seperti itu adanya, mengapa aku masih tetap memilih untuk menikahi sahabatmu sementara dari segi kualitas iman kami tidaklah sama. Bahkan pasti kamu berpikir, kenapa aku gak cari wanita yang lebih baik dari dia? Karna alasan ku memilihnya karna aku ingin membimbingnya untuk jadi lebih baik. Mungkin Allah menitipkan rasa ini kepadaku karna aku udah ditakdirkan untuk menjadi penegur iman buatnya. Mungkin untuk mendekatinya perlu waktu dan proses yang panjang. Maka dari itu, dengan menikahinya adalah caraku untuk mendekatinya.

Maaf, untuk saat ini aku tidak ingin mengucapkan banyak janji yang belum pasti, namun satu hal yang harus kamu tau. Setelah pernikahan nanti. Baru aku akan mengucapkan janji dan sumpahku untuk membahagiakannya kelak. Karna jika aku mengatakannya sekarang sementara aku belum ada ikatan dengannya. Aku takut hatiku tak siap menerima luka. Dan aku takut itu membuat imanku lemah." Tuturnya terakhir.

Hening, aku sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Ucapannya menyentuh dan menamparku berkali-kali. Dan aku sadar, mungkin aku lupa mengoreksi diriku sebelum mengambil sebuah kesimpulan. Aku merasa sangat malu dengan semua perkataannya. Dan aku semakin yakin. Bahwa dia memang pilihan yang tepat untuk sahabatku.

"Oke, gue udah denger semuanya dari loe, dan makasi udah menjawab semua pertanyaan gue dengan baik. Gue harap, loe bisa komitmen dengan ucapan loe. Dan gue cuma bisa minta satu dari loe. Setelah kalian menikah nanti, tolong jangan pernah lukai hati sahabat gue. Karna gue tau persis gimana rasanya hancur dan kecewa dengan orang yang paling gue sayangi. Cukup gue, cukup gue aja yang nanggung dan ngalami hal itu. Dan gue gak mau denger itu dari sahabat gue nanti,  buat dia jadi orang yang paling beruntung dan bahagia saat milikin loe. Gue yakin, sahabat gue adalah orang yang bijak. Hatinya gampang terbolak-balik dan loe harus bisa pertahanin hatinya agar gak mudah lagi berpindah ke hati yang lain."

"Gue do'ain semoga niat baik loe terwujud dan loe bisa buktiin semua perkataan loe. Jangan sampe satu tetes air mata jatuh dimatanya karna perbuatan loe. Sebab, gue akan jadi orang pertama yang bakal buat hidup loe sensara. Loe inget kata-kata gue tadi." Ucapku terakhir.

"InsyaAllah, aku bakal lakuin yang terbaik sebisaku untuk bahagiain dia kelak."

"Asal loe tau, loe adalah orang yang pertama kali yang mampu mengubah jalan pikiran gue yang selalu berpikir bahwa semua laki-laki itu sama. Ternyata itu semua tergantung diri sendiri. Gimana caranya kita untuk pantas. Bukan berpikir untuk mendapatkannya doang. Kalo loe sempet ngecewain dia. Gue adalah orang pertama yang mendeklarasikan bahwa semua laki-laki itu sama!"

Setelah itu aku pamit dan meninggalkan pria itu tanpa sempat bertanya siapa namanya. Ahh sudahlah, aku tidak mau buang waktuku untuk berbalik hanya sekedar bertanya namanya. Yang jelas, hari ini laki-laki itu sudah memberi pelajaran yang sangat berharga buatku dan semoga itu bisa menjadi bekal untukku agar bisa lebih berhati-hati lagi kedepannya.

Semoga yang aku pikirkan selama ini  tentangmu itu salah.

Tiba-tiba saat aku membuka pintu mobilku, seseorang datang dan menghampiriku.

"Nova?" Ia langsung memelukku sambil menangis.

"Hu...hu...hu.. Syila."

Aku pun kebingungan sambil mencoba untuk menenangkannya.

"Ehh, loe kenapa? Kok loe bisa ada disini?" Tanyaku dan ia pun langsung melepas pelukannya.

"Maafin gue, gue udah denger semuanya."

Apa? Jadi Nova mengikutiku?

"Mmm.. oke loe jangan nangis terus, hapus tuh air mata loe. Jelek banget tauk."ucapku sambil menghapus air matanya.

"Iya, gue ngikutin loe karna gue juga penasaran dengan cowok itu. Dan ternyata gue salah, dia terlalu baik buat gue la."

"Stt, loe jangan ngomong gitu, ah. Mungkin ini udah takdir loe dipertemukan sama dia. Dan loe gak boleh lari dari takdir. Gue yakin, dia bakal nerima loe apa adanya."

"Tapi gue ga bisa langsung terima dia gitu aja la, bakal sulit banget buat lupain Dion."

"Oke, sekarang loe denger gue ya va. Gue tau, ini gak mudah buat loe. Tapi coba loe fikir. Perbandingan antara Dion dan laki yang mau dijdodohin sama loe itu jauh banget va. Mereka sama-sama mencintai loe tapi ada pertimbangan yang harus loe pikirkan juga buat loe kedepannya. Dion cuma bermodalkan cinta dan posesif gak jelas, sementara dia gak berusaha untuk mikirin masa depan loe bersama dia untuk kedepannya. disisi lain ada dia yang udah mau nerima loe dan punya tujuan baik untuk loe kedepannya. Apa loe gak bisa pertimbangin itu? Percaya sama gue va, Dion memang sayang sama loe tapi dia gak bisa komitmen untuk kedepan. Loe bakal nyesel seumur hidup kalo loe sia-siain laki-laki kek calon loe itu."

Hmm atau gini aja, kalo loe masih belum yakin sama kata-kata gue. Loe coba sholat istikharah. Dan setelah itu loe bakal nemuin jawaban dari semua pertanyaan loe."


☆☆☆


Sesampai dirumah, aku langsung merebahkan tubuhku ke atas kasur. Hari ini sangat  melelahkan. Aku harap masalah ini cepat selesai dan aku bisa mencari tau tentang kebenaran dari seseorang. Iya, seseorang yang ingin ku tanyakan kepastiannya. Karna aku lelah dengan semua pertanyaan yang selalu ingin tau. Apakah aku masih ada dihatinya?

Aku membuka whatsapp dan melihat beberapa story disana. Diantara semua story aku paling menantikan story dari orang yang sangat aku rindukan saat ini. Aku langsung menekan story whatsapp itu melihatnya satu per satu.
Aku berniat untuk menelponnya namun urung setelah aku melihat story darinya. Disitu aku melihat ya tengah sibuk dengan pekerjaannya dan tak lupa pula caption dari status itu 'tiada hari tanpa bekerja'. Ya, setelah dia menyelesaikan pendidikannya di London, dia juga bekerja disana.
Aku hanya bisa memberi semangat dari jauh serta mendo'akannya disini. Meski hatiku saat ini sangat sesak menantikan kabar darinya.

Kapan kamu ada waktu lagi buatku?

Mati Rasa - Completed✓Where stories live. Discover now