"Kemarin liat poster di pintunya pas lagi lewat. Terus gue pikir boleh juga. Lumayan, hehe." 

"Lo ini. Ya udah. Gue jalan jemput sekarang gapapa? Mama mau mampir. Sama mama lo juga." 

"Oh gitu. Iya gapapa kok."

"Oke, see you.

"Hm. See you. Take care."

Dan setelahnya, panggilan telfon dimatikan. 

///

Chanyeol tersenyum tipis dan membungkuk sopan setelah membukakan pintu untuk ibunya dan ibu Baekhyun. Ia membuka lengannya lebar, mengisyaratkan kepada ibu Park untuk masuk ke dalam pelukannya.

Sementara Baekhyun, ia sudah tersenyum lebar dan memeluk ibunya juga.

"Udah makan, ma, tante?" Baekhyun membuka suara.

"Belum. Rencananya mau makan bareng aja sama kalian. Ada makanan?" 

"Belum." Chanyeol menjawab pertanyaan Nyonya Park, mengajak ketiga orang lainnya untuk segera duduk di ruang tengah rumah. 

"Terus mau makan apa? Mau pesan aja atau mau masak?"

"Aku masak aja, ma. Kebetulan ada bahan di kulkas." Baekhyun menjelaskan setelah mendudukan dirinya di atas sofa.

"Chanyeol jarang makan di rumah, aku kesel." Baekhyun mengadu.

"Masa sih?"

"Aku sibuk sama tugas." Yang menjadi objek pembicaraan membela dirinya dengan cepat. Chanyeol memang jarang makan di rumah belakangan ini, jadi Baekhyun seringkali memesan makan dari luar ketimbang memasak untuk dirinya sendiri.

"Itu lho, Baekhyunnya kangen kalau ditinggal lama-lama." Nyonya Byun menyenggol bahu anak bungsunya sambil memberikan tatapan menggoda.

"Emang, tante. Manja." Chanyeol terkekeh.

"Terus aja. Lanjutin." ancam Baekhyun pada Chanyeol yang sedang menatapnya.

"Udah, ayo masak." Chanyeol bangkit berdiri sebelum menarik Baekhyun bersamanya, berpamitan sebentar untuk pergi ke dapur yang sebenarnya masih terlihat dari jangkauan ibu mereka.

Baekhyun mengeluarkan sebuah kotak yang berisikan daging ayam cincang yang ia beli dua hari yang lalu. Lalu ia mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk membuat makanan yang ia inginkan. Sedangkan Chanyeol, melakukan keahliannya di dapur, memasak nasi.

"Baek."

"Hm?" Baekhyun bergumam selagi mengaduk sup di dalam panci.

"Gue ditawarin proyek dari Prof. Choi. Katanya minta gue jadi bagian tim untuk lomba yang mau diadain." 

Baekhyun langsung menatap Chanyeol dengan tatapan berbinar.

"Beneran? Bagus dong!" Sekali lagi, Baekhyun memastikan dengan nada semangat. 

"Kompetisinya cuma sekedar eksperimen sih enggak harus ke suatu tempat. Tapi masih gue pikirin." Chanyeol memencet tombol pada rice cooker untuk memulai proses pemasakan.

"Ya udah, pikirin aja dulu baik-baik. Jangan sampe jadi beban." Baekhyun menasehati.

"Pinter banget sih. Sampe bisa ditawarin langsung sama Prof. Choi." 

Chanyeol hanya tersenyum tipis dan kemudian mengacak rambut halus Baekhyun. 

///

Baekhyun membuka tas yang ia selalu bawa ke kampus perlahan. Sekaligus mempersiapkan mentalnya agar siap untuk memberitahukan apa yang ia simpan pada Nyonya Byun yang sedang duduk di atas ranjang, melihat-lihat kamar miliknya juga Chanyeol.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now