44. Grateful For Everything

Start from the beginning
                                    

Sepeninggalan Jaehyun, Jiho menatap langit sambil tersenyum getir. Rasanya agak sakit sih, cuma Jiho benar-benar senang Jaehyun bisa mendapatkan kebahagiaannya. Anggap saja ini caranya mencintai Jaehyun. Selama pria itu senang, Jiho akan merasakan bahwa cintanya ini tidak terasa sia-sia.

Langkah Jaehyun mulai tersendat-sendat karena ia memelankan langkahnya saat melihat sosok gadis yang senantiasa tersenyum mengitari bibir pantai.

"Astaga, padahal masih pagi tapi kamu sudah begitu semangat," gumam Jaehyun yang tidak bisa menahan senyumannya. Namun senyumannya tertahan karena melihat busana yang Rose gunakan gak ada akhlaknya di matanya.

Jaehyun buru-buru menghampiri Rose. Rose menghentikan langkahnya saat merasakan pinggangnya di peluk dengan sweater Jaehyun. Pria itu mendekapnya erat sekali.

"Kamu dah bangun? Pagi, Jae," sapa Rose yang mengusap-usap kepala Jaehyun saat pria itu meletakkan dagunya dipundaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu dah bangun? Pagi, Jae," sapa Rose yang mengusap-usap kepala Jaehyun saat pria itu meletakkan dagunya dipundaknya.

"Bajunya mau aku kurangin bahan lagi gak? Bagus ya, pakai baju gini tanpa seizin aku," dengus Jaehyun. Dia merasa tidak bisa menerima jika keindahan tubuh Rose di intip pria lain. Rose tertawa kecil, "Jangan dong, kalau kamu kurangin bahan bajunya, nanti yang ada laki-laki pada nafsuan lagi."

"Ya, terus akunya mencak-mencak karena kepanasan," tambah Jaehyun. Rose membalikkan tubuhnya kemudian mengalungkan lengannya di leher Jaehyun. "Kenapa? Ngarepin kiss morning?" goda Jaehyun.

"Aku nggak ada bilang loh ya," potong Rose yang kemudian terhenyak saat Jaehyun mengecup bibirnya. "Ditunggu ya pernyataan cintaku. Aku sudah memikirkan konsepnya, pasti kamu senang deh," ujar Jaehyun yang tidak mampu menahan senyumnya.

"Aku gak peduli lagi masa? Kan yang penting aku udah tau kalau kamu suka ke aku," ungkap Rose cengengesan kemudian memeluk Jaehyun sejenak. Pria itu mengusap kepalanya, "Gimana kondisi kamu? Masih terasa sakitnya?" tanyanya memastikan. Rose tersenyum tertahan kemudian menggeleng pelan, "Kan udah ada obatnya, nih obatnya yang lagi aku peluk."

"Jadi kalau asalkan ada kamu, jadinya aku gak akan sakit deh," tambah Rose yang kemudian tersenyum bahagia. Jaehyun menangkup kedua pipi Rose kemudian mencubitnya pelan. "Kok kamu ngegemesin banget, sih?"

"Heeww, kamu aja yang telat nyadarnya. Padahal dari dulu udah aku perjuangin," dengus Rose kesal. Jaehyun tertawa kecil, "Yaudah deh, maaf," ungkapnya.

"Jae?"

"Hmm?"

"Kamu yakin gak bakal nyesal udah milih cewek bodoh kayak aku?"

Jaehyun melepaskan pelukannya sejenak kemudian menatap wajah Rose dengan tatapan teduhnya. "Kadang yang bagi kita penuh kekurangan itu, justru itulah yang bisa membuat kelebihan dihidup kita. Sekarang kamu cukup jadi bumi, aku jadi bulannya. Biar aku yang selalu mengelilingi kamu dengan kehangatanku," ungkap Jaehyun.

Foolish Love [✔]Where stories live. Discover now